TWOH : Chapter 7 - The Arrogant Aphrodite

1.3K 121 3
                                    

Playlist : Ariana Grande, Miley Cyrus, Lana Del Rey - Don't Call Me Angel

Yeay, update!

Masih ada yang nunggu cerita ini, ngga?

Don't forget to vote and comment!

Selamat membaca💚

Selamat membaca💚

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

☘☘☘

"Apa yang sedang anda lihat, Your Highness?"

Hanelle menoleh ke arah sumber suara lalu tersenyum saat melihat Avram yang tengah berdiri di belakangnya sembari membawa pedang yang berlumuran darah.

"Ah, aku sangat suka dengan sungai. Sungai di sini sangat jernih, dan itu membuatku tidak dapat berhenti mengaguminya," sahut Hanelle sembari beranjak berdiri.

"Di tempat dewa hermes banyak sekali sungai yang bisa anda lihat, Your Highness. Salah satunya ini." Avram tersenyum melihat binar mata Hanelle, istri Dewa pembawa pesan tersebut terlihat sangat bahagia tinggal di istana Hermes.

"Apakah aman mandi di sungai ini, Avram?" tanya Hanelle penasaran. Justin sedang kembali ke istana Hermes, karena ia menyuruh pengawal pribadinya tersebut untuk membawakannya sebuah pakaian ganti.

"Tentu saja."

Hanalle tersenyum lalu kembali melirik pedang Avram yang berlumuran darah.

"Apakah ada seseorang yang bertarung denganmu?" tanya Hanelle pada akhirnya.

Avram mengangkat pedangnya lalu tersenyum kecil.

"Saya, dewa ares, dan dewa apollo baru saja selesai berburu. Kebetulan saya tadi ingin membersihkan diri saya di sini, namun setelah melihat anda saya urungkan," kekeh Avram sembari perlahan memasuki sungai yang lumayan dangkal, hanya menutupi sampai atas kaki saja.

Hanelle ikut terkekeh, lalu kembali duduk di batu yang lumayan besar dengan kedua kaki yang ia celupkan ke dalam sungai.

"Apa Hermes sudah pulang?" tanya Hanelle sembari bermain air.

"Sudah, Your Highness. Beliau membawa kepala benteng untuk anda."

"Hah?! Untuk apa?" Hanelle terkekeh dibuatnya. Untuk apa Hermes membawakannya kepala benteng?

Avram menyeka rambut kecoklatan miliknya.

"Hadiah atas malam pertama yang anda dan Dewa Hermes lakukan semalam."

Hanelle terbatuk-batuk. Ia menoleh ke arah Avram yang tergelak.

"Kenapa kepala benteng? Aku pikir ia akan membawakan aku bunga," gumam Hanelle tidak menyangka.

Avram terkekeh.
"Beliau ingin memberikan sesuatu yang berbeda untuk anda."

"Ah, apakah dewa ares yang memberikan saran itu? Sudah jelas pasti, bukan? Dewa ares adalah dewa yang paling minim mengetahui sesuatu yang pantas untuk diberikan kepada wanita." Hanelle rasa memang Areslah yang memberi saran kepada Hermes untuk membawakannya kepala benteng. Sungguh aneh.

The Wife of HermesWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu