TWOH : Chapter 12 - Fight That Brings Goodness

935 108 20
                                    

Playlist : Ariana Grande ft John Legend - Beauty and the Beast

Selamat siang!

Double update ya! Permintaan maaf karena jarang update hihi

Don't forget to vote and comment!!

Selamat membaca 💚

Selamat membaca 💚

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

☘☘☘

Hanelle merasakan tanah yang ia tiduri berguncang-guncang. Dengan berat hati ia membuka mata.

"Demi Zeus!!" Hanelle mendelik ketika melihat dua Cypclos datang ke arah mereka
dengan sebuah palu besar ditangannya.

"Your Highness!!" teriak Andreas, pria itu berlari ke arah Hanelle lalu membantunya bangkit dari tidurnya. Wanita itu terlihat begitu shock.

Tubuh Hanelle bergetar.
"Cyclops?"

Andreas mengangguk cepat.
"Anda harus bersembunyi! Biarkan kami yang mengurus dua Cyclops ini."

"Tidak. Kita harus bertarung bersama!"

"Tidak, Your Highness! Kali ini dengarkan aku, Cyclops sedikit sulit ditaklukkan. Lebih baik anda menyimpan tenaga anda untuk melawan singa nemea!" Andreas mengambil tas milik Hanelle lalu memberikannya kepada Hanelle.

Hanelle bergeming. Ia sangat terkejut, seumur hidupnya baru kali ini melihat monster berbadan besar dengan hanya memiliki satu mata.

"Saya mohon, Your Highness!! Kami bertiga bertugas menjaga anda. Saya juga tidak ingin anda terluka, bagaimana pun anda adalah ibu tiri saya," tukas Andreas. Ia dapat melihat Madhiaz dan Talita yang tengah bertarung dengan para Cyclops, mereka berdua terlihat kewalahan.

Hanelle beralih memandang Andreas, tidak hanya pandai bertarung. Andreas juga begitu pengertian. Hanelle ingin ikut bertarung, namun karena permintaan Andreas ia akan bersembunyi.

Hati Hanelle berbunga, Andreas mengakuinya sebagai ibu tiri. Sangat melegakan.

"Kalian harus selamat! Aku tidak akan kembali ke Olympus tanpa kalian!" Hanelle menepuk punggung Andreas, lalu berlari ke arah pohon rindang di mana Andreas dan Madhiaz beristirahat tadi.

Hanelle bersembunyi dibalik pohon. Ia mengintip pertarungan yang terlihat begitu sengit. Ketika ia sedikit mengeluarkan kepalanya, salah satu Cyclops melihatnya dan menyeringai. Dengan mudah Cyclops melempar tubuh Madhiaz, tanpa basa-basi Cyclops berlari ke arahnya.

"Apa yang harus aku lakukan?" Hanelle memegang perutnya, kenapa di situasi genting seperti ini perutnya mendadak kram?!

"Aku sudah lama tidak memakan manusia. Aphrodite benar jika ada manusia di sini," ujar Cyclops itu bersemangat. Wangi tubuh Hanelle begitu memabukkan, pasti daging wanita itu begitu lembut dan manis.

Hanelle mencengkram bajunya. Aphrodite?! Sialan, wanita itu ternyata sangat licik. Kenapa Aphrodite tega sekali?!

"Jangan sentuh dia!!" teriak Madhiaz geram, ia berlari dengan pedang di tangannya. Tidak memperdulikan rasa sakit di tubuhnya akibat berbenturan dengan tanah.

The Wife of HermesWhere stories live. Discover now