TWOH : Chapter 19 - The Awaited Birth

649 66 10
                                    

Playlist : Michael Jackson - Chicago

Selamat pagi!

Apa kabar guys?

Jangan lupa vote and comment!

Selamat membaca 🤍

Selamat membaca 🤍

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


☘️☘️☘️

Hermes duduk dengan cemas, teriakan Hanelle menggelegar di dalam kamar. Ia sangat takut terjadi sesuatu kepada istrinya, sebelumnya ia tidak pernah menemani para kekasihnya yang akan melahirkan. Namun kini ia harus melakukannya, demi Hanelle dan calon anak mereka.

"Tenanglah, Hermes. Hanelle akan baik-baik saja," terang Apollo sembari menepuk pundak Hermes, kecemasan yang terpancar dari mata Hermes membuat semua orang yang menunggu di sana menjadi terharu.

"Aa-aku takut terjadi sesuatu kepadanya, Hera pernah berkata padaku jika melahirkan itu sangat menyakitkan." Hermes menjambak rambutnya, ia tidak tahan, rasanya ia ingin menangis sekarang juga.

"Hanelle pasti bisa melalui ini, Hermes. Apakah kau tidak ingin perjuangan yang ia lakukan beberapa hari yang lalu? Ia wanita kuat, semoga dia dan anakmu baik-baik saja."Dionisos menimpali, ia sangat yakin jika Hanelle akan baik-baik saja.

Hermes mendongak, menahan laju air mata yang terus mengalir.

"Han,—"

Teriakan Hanelle berganti menjadi tangisan bayi, membuat Hermes langsung beranjak dari duduknya dan membuka pintu tanpa peduli jika yang lain melarangnya masuk.

"For god's sake!!" Hermes duduk di samping Hanelle, tanpa aba-aba ia mencium kening dan bibir istrinya dengan lembut.

Hermes beralih menatap sesosok bayi mungil yang tengah menangis, rambut pirangnya sangat mencolok. Mata biru seterang pantai membuat Hermes terpikat, sangat mirip dengan mata biru Hanelle.

"Putriku," lirih Hermes terkekeh, ia tidak percaya jika bayi mungil di depannya ini adalah putrinya dan Hanelle.

Tangisan bayi mungil itu mereda, bibir bayi perempuan itu mengerucut, sedangkan matanya menatap Hermes tanpa berkedip.

"Hanelle, putri kita cantik, sangat mirip denganmu." Hermes mencium pipi putrinya, ia tak kuat menahan butiran air mata yang telah terkumpul. Tangisnya pecah, ia sangat bersyukur bisa menemani Hanelle melahirkan.

"Berilah nama kepada putri kita, Hermes."

"Agnella, gadis yang bersih dan murni."

"Agnella," desis Hanelle sebelum matanya terpejam.

"Sa-sayang?" Hermes panik, apalagi mendengar Agnella menangis.

Tidak akan terjadi sesuatu kepada Hanelle, ia sangat yakin. Istrinya sangat kuat, terlebih Hanelle adalah putri dari Hades. Pria itu tidak akan membiarkan hal buruk menimpa Hanelle.

The Wife of HermesWhere stories live. Discover now