Hanelle, putri dari Makedonia, tak sengaja bertemu Hermes, dewa pembawa pesan di sebuah danau dan meminta perjalanan ke masa depan. Hermes menyetujui, tetapi dengan syarat Hanelle harus menjadi istrinya. Meski ragu, Hanelle menerima tawaran itu. Her...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☘☘☘
Cyrano memandang malas ke arah istrinya yang tengah mencoba menggodanya, ia tidak tertarik sama sekali. Mungkin mereka telah sering bercinta, hanya saja ia tidak pernah bernafsu jika sang istri yang memulai terlebih dahulu.
"Cyrano! Sebenarnya ada apa denganmu?! Kenapa kau tidak pernah menghargaiku yang mencoba melayanimu?!" tanya Zatrina sakit hati. Apa ia tidak menarik? Sebelum menikah dengan Cyrano banyak yang memuja kecantikan dan kemolekan tubuhnya, tetapi tidak dengan Cyrano. Raja Sparta itu menyentuhnya hanya jika ingin.
Cyrano menghela nafas kasar lalu mendorong tubuh Zatrina dari atas tubuhnya.
"Aku tidak tertarik, Zatrina."
"Tapi kenapa? Kau biasanya menyentuhku,-"
"Karena aku seorang lelaki, aku butuh mengeluarkan sesuatu dari dalam tubuhku, demi kesehatanku," sela Cyrano datar. Ia beranjak dari ranjang, ia tidak berniat bercinta malam ini. Yang ia butuhkan adalah menenangkan pikiran agar mempermudah membuat strategi untuk mengambil apa yang seharusnya menjadi miliknya.
"Apakah karena hanelle? Wanita yang diagung-agungkan sebagai wanita tercantik se-Yunani itu, Cyrano?!" Zatrina sakit hati. Selama pernikahannya yang telah berjalan tiga tahun, pria itu tidak pernah membuat sesuatu yang romantis untuknya, mengucapkan kata cinta juga tidak pernah. Mereka menikah karena Ayah Zatrina mengirimkan lamaran kepada ayah dari Cyrano, mereka memang menikah tanpa cinta tetapi Zatrina menyukai pria itu.
"Ya, memangnya kenapa?! Apa urusannya denganmu?!" sergah Cyrano. Ia sudah lama mencintai Hanelle, namun Hermes sialan itu merebut Hanelle darinya.
"Aku ini istrimu! Ratu dari Sparta!! Aku sakit hati, Cyrano! Kau tega sekali!!" Zatrina berteriak, tidak peduli dengan tubuhnya yang tak mengenakan helai pakaian sama sekali.
Cyrano tersenyum miring. Ia mencekram kuat rahang Zatrina.
"Aku menikahimu karena syarat menjadi penguasa Sparta adalah memiliki seorang istri. Aku tidak pernah menginginkanmu apalagi mencintaimu, jadi aku tidak memperdulikan dirimu, Zatrina. Kau juga tidak memberikanku seorang putra, karena Dewa pun sadar bahwa kau tidak layak menjadi Ibu dari penerusku nanti!" Cyrano hanya mencintai Hanelle, ia cinta mati dengan wanita Makedonia itu.
Zatrina memukul dadanya sesak, ia tidak menyangka bahwa Cyrano akan tega berkata seperti itu padanya. Zatrina seorang wanita, ia telah melahirkan dua anak perempuan, namun Cyrano selalu enggan bertemu dengan mereka karena kedua anaknya tidak berjenis kelamin pria.
