Masalah baru..

14.2K 994 10
                                    

Selamat pagi dunia..
Selamat pagi negara api tipu tipu..
.
.
Halu nya bentaran dulu yee..
Mau kasih garam dikit lah ya..
Kalo keasinan?? Biarin yooo..
Haha..

.
.
Yukk cek garam yukk...

🌸

🌸

Pagi hari dan rutinitas seperti biasa tidak ada kendala apapun, setelah mengantarkan Hana sampai disekolah, Farzan langsung ke kantor sebentar karena memang jam sembilan nanti ada kelas olahraga.

Hana berjalan melewati koridor yang sudah ramai seperti biasanya, namun langkah Hana terhenti saat melihat Melisa dengan gengnya berada di ujung koridor yang akan ke kelasnya.

Apa lagi? Batin Hana.

Hana menghela nafas lalu kembali berjala berharap makhluk tuhan yang paling sexy itu tidak mengganggunya.

Tapi..

"Eitss.. Gak bisa lewat gitu aja." Melisa merentangkan tangannya yang di ikuti kedua temannya hingga tidak celah untuk Hana lewat.

"Kenapa?" Tanya Hana sebiasa mungkin.

"Kenapa?? Lo nanya ke gue kenapa??" Tunjuk Melisa pada dirinya.

Langkah Melisa semakin mendekat mengikis jarak dan sekarang wajah Melisa berada disamping telinga Hana.

"Gue tau lo sering antar jemput sama Pak Farzan." Tubuh Hana langsung menegang, "Melihat dari reaksi lo, ternyata benar." Hana sampai sulit untuk menelan ludahnya sendiri,, "Gue peringatin sama lo.. Kalo lo gak mau berurusan sama gue jauhin Pak Farzan.. Dia milik gue." Hana memejamkan matanya, sakit rasanya saat Melisa mengatakan seperti itu. "Gue bahkan bunya bukti poto kalian berdua.. Jangan pernah main main sama gue." Ucapan terakhir Melisa penuh penekanan, "Ayo girls." Melisa pun pergi dengan antek anteknya meliwati Hana dan menyenggol Hana.

Hana terhuyung kebelakang, kakinya lemas dengan segera Hana bertumpu pada dinding kelas disampingnya, apa yang dikatakan Melisa membuatnya takut.

"Hana." Panggil seseorang yang langsung menghampirinya, "Lo kenapa?" Tanya Dika saat melihat wajah Hana pucat.

"Ehh.. Gak papa kok." Jawab Hana bohong.

Sumpah mau bagaimana pun Hana berbohong tidak akan ada yang percaya, Hana tidak bisa berbohong meskipun dengan orang baru.

"Mau ke UKS?? Gue anterin?" Tawar Dika yang apat gelengan.

Hana mencoba berdiri dengan benar, "Kita masuk kelas aja bentar lagi bel masuk.." Jawab Hana lalu berjalan mendahului Dika yang masih diam memperhatikan langkah Hana dengan berpegangan pada dinding.

Sebenarnya Dika sempat melihat Melisa dan Hana tadi namun tidak tau apa yang dibicarakanan hanya sebentar juga, karena tatapan matanya bertemu dengan tatapan Melisa.

Mungkin karena itu juga Melisa langsung pergi sebab ada Dika.

"Na, lo kenapa? Wajah lo pucet banget??" Bunga yang memang sudah datang lebih awal khawatir melihat Hana terlihat lemas. "Ke UKS ya? Gue anter?"

"Gue juga udah nawarin tapi dianya gak mau.." Sahut Dika. "Gue liat Hana ngomong sama Melisa cuma gue gak tau kalian ngapain.. " Lanjunya.

Hana langsung duduk menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan atas meja.

"Hah.. Emang ada apa lo sama Melisa?" Hana hanya diam saja.

"Waktu tempo hari pas gue sama Hana ke perpus tiba tibs Hana di senggol Melisa, keliatan banget sengaja tapi dia yang dapet perhatian dari Pak Farzan." Tiba-tiba Caca muncul masih mengenakan tasnya.

My Husband, My Teacher. (Selesai) MASIH REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang