Bocoran..

14.5K 900 16
                                    

Assalamualaikum..
Halo semua.??

Pada kangen gak sama aku??

Apa kangennya sama Mas Farzan doang nih??

Sehat terus ya semuanya..
Happy Reading ❤❤

Tidak terasa liburan satu minggu sudah berlalu begitu saja, sangat disayangkan sekali karena terlalu keenakan untuk bersantai dirumah.

Hari senin yang terkadang membuat para murid enggan bangun pagi dan malas pergi kesekolah, namun apa boleh buat? Mereka tetap saja berangkat ke sekolah.

Ada yang mengekspresikan dirinya dengan gembira karena bisa bertemu dengan teman-teman dan ada juga yang malas-malasan karena akan bertemu dengan banyaknya tugas.

Jangan ditiru yang jeleknya oke..

Hana seperti biasa di antar Farzan kesekolah di tempat biasa, dan bersyukur tidak ada yang curiga padanya. Juga tidak ada yang menganggunya lagi.

Ternyata hidup tidak selalu sulit.

"Aku masuk dulu ya, Mas." Hana mencium punggung tangan Farzan dan pria ini mencium kepala Hana yang tertutup hijab.

Farzan juga mencium kening dan bibir Hana lalu mengusap pelan keningnya, "Hati-hati ya, kalo ada apa-apa kabarin aku." Farzan mengecup kening Hana sekali lagi.

Hana mengangguk, "Assalamualaikum." Pamitnya lalu membuka seatbelnya.

"Walaikumsalam." Jawab Farzan dan Hana keluar dari mobil.

Setelah mobil mewah Farzan melaju, tatapan Hana bertemu dengan Bunga yang di antar oleh Bima.

Ya, Hana tau karena Bima memberinya salam dari jauh. Sedangkan cewek bar-bar ini malah melambaikan tangannya dengan ceria.

Pasti ada sesuatu.
Batin Hana.

Hana menyebrang dan menghampiri Bunga.

"Kalo begitu saya pamit dulu," Bima membungkuk saat Hana datang lalu kembali masuk ke dalam mobil.

Bunga menghampiri Bima sebentar lalu berbisik, "Hati-hati sayang, semangat kerjanya." Lalu Bunga terkekeh melihat kuping Bima yang memerah.

Pria itu langsung menjalankan mobilnya, jika berlama-lama bersama Bunga akan sulit untuk dikendalikan lagi.

"Ayo masuk." Bunga merangkul pundak Hana dan berjalan bersama untuk ke kelas.

"Ciee.. Seneng banget ya?" Ucap Hana yang melihat Bunga sedari tadi tersenyum.

"Iya dong seneng, bukan nona Hana saja, gue juga bisa, hahah."

"Iya, semoga langgeng,"

"Aminnn Bunda Hana, hahaha." Bunga tertawa saat melihat ekspresi Hana yang merasa geli.

Terbesit satu kalimat jika dirinya hamil dan menjadi seorang ibu, apa yang akan terjadi?

Hana lalu teringat dengan apa yang Farzan lakukan selalu tanpa pengaman, apa mungin??

Hana tanpa sadar menyentuh perutnya.

"Lo kenapa? Sakit perut?" Lamunanya buyar karena pertanyaan Bunga.

"Ah, enggak kok, yuk bentar lagi upacara." Hana mengalihkan jawabannya lalu berjalan cepat menuju kelas untuk menyimpan tasnya.

Bunga menatap Hana bingung namun tetap mengikutinya.

Lapangan upacara sudah banyak murid yang berbaris disana, sebentar lagi akan dimulai. Caca juga sudah datang dan sudah ikut berbaris sesuai kelas.

Sampai pukul sembilan kurang upacara pun selesai, lalu semua murid melanjur aktivitas belajarnya seperti biasa. Ditengah kegiatan belajar mengajar ini tiba-tiba langit mendung dan hujan turun begitu saja tanpa basa basi.
-_-

My Husband, My Teacher. (Selesai) MASIH REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang