Kalian Penguatku..

14K 989 15
                                    

Kenalan dong..
Kalian dari kota mana aja nihh..
.
.
Ada yang satu kota sama author gak??
Pami sami sareng autho wilujeng tepang..
Hahha..
Yang beda kota ngerti gak???

.
.
Bersakit sakit dahulu??
Apa bersenang senang dulu??
.
.
Komen yookk..
Follow dong..
Maksa yeuh..
Hahah :D

.
.
Mangga lajeungken..
😄

🌸

🌸

"Kamu kenapa dari tadi cuma diem?? Terus celingukan kaya gitu.. Ada yang ngikutin kamu?" Pertanyaan terakhir Farzan sangat tepat dengan yang Hana takutkan.

Semua ini karena Melisa yang meracuni otaknya, Hana jadi tidak tenang saat mau pulang sekolah tadi. Setelah keluar kelas dirinya selalu celingukan takut takut Melisa mengikutinya.

Sekarang ini jadwal Farzan tidak banyak dan bisa pulang bersama dengan Hana, dan itu juga membuat Hana khawatir.

"Eh.. E-engga kok.. Gak papa.. Hehe. " Jawab Hana.

Farzan mengerutkan keningnya merasa ada yang aneh dengan istri kecilnya. Farzan tidak bertanya lagi lalu mulai melajukan mobilnya menuju rumah mereka.

Hana bernafas lega karena Farzan tidak mencurigainya, atau mungkin hanya pura pura. Tapi, untuk saat ini Hana tidak tau harus menjawab apa jika Farzan terus bertanya lagi. Isi dalam otaknya benar benar kacau hanya karena ancaman Melisa.

Ingin hidup dengan tentram dan sejahtera saja susah.. Kehidupan remajanya.. Dan sekarang? Masa sekolahnya juga.

Mobil yang di kendarai mereka sudah memasuki gerbang rumah mereka, Farzan dan Hana keluar dan masuk kedalam rumah.

"Mas mau mandi duluan atau aku?" Tanya Hana setelah mereka masuk ke kamar.

"Kamu dulu aja.. Aku mau kirim email dulu bentar." Jawan Farzan yang langsung duduk di kursi kerjanya.

Hana mengangguk lalu masuk kedalam kamar mandi setelah meletakan tas sekolahnya.

Di dalam kamar mandi Hana berpikir bagaimana memulai pembicaraan dengan Farzan tentang ini? Sampai akhirnya Hana selesai mandi dan melihat Farzan masih fokus dengan leptopnya.

"Mas mandi dulu gih.. Aku buatin makan malam ya.. " Ucap Hana membuat mata Farzan teralihkan dari leptop ke Hana.

"Iya.. Ini juga udah ko." Farzan berdiri lalu menghampiri Hana.

Hana bengong dan bertanya kenapa Farzan malah menghampirinya bukan ke kamar mandi.

Cup..

Tiba tiba Farzan mengecup kepalanya.

Hana terkejut karena itu "M-mas."

"Jangan apa pun di pendam sendiri ya.. Sekarang kan ada aku.. Kamu bisa andalkan aku kok.. Kapan pun itu." Ucap Farzan membuat Hana terharu.

Pria ini ternyata cukup peka, Ah tidak. Farzan memang orang yang peka setelah hidup bersama sampai saat ini.

Hana mengangguk dengan mata yang berkaca kaca, "Makasih, Mas.." Farzan mengusap kepala Hana lalu mengangguk dan masuk ke kamar mandi.

Hana menyiapkan baju ganti untuk Farzan terlebih dahulu lalu turun ke bawah untuk menyiapkan makan malam mereka.

Tak lama Farzan pun terlihat sedang menuruni tangga dan berjalan ke arahnya.

My Husband, My Teacher. (Selesai) MASIH REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang