Berusaha??

18.7K 995 13
                                    

Hana menggeliat badannya terasa remuk, bayangannya teringat pada moment beberapa jam kebelakang, wajahnya langsung memerah mengingat Farzan selalu mengungkapkan perasaannya.

Hana mendongak dan ternyata Farzan masih tertidur pulas, lalu Hana mencoba ingin duduk, "Akh.. " Pinggangnya benar-benar sakit.

"Ehmm.." Farzan melenguh mengeratkan pelukannya.

"Aw.." Hana memekik membuat Farzan terbangun.

"Sayang masih sakit?" Suara serak Farzan khas bangun tidur menggelitik telinganya.

Farzan membuka matanya dan langsung menemukan wajah Hana yang memerah, Farzan mengecup kening Hana mesra.
"Terimakasih dan maaf sayang.." Ucap Farzan.

Hana mengangguk dan tersenyum pada Farzan.

"Aku siapin air hangat.. Kamu tunggu sebentar.." Farzan berusaha meraih boxernya lalu memakainya didepan Hana.

Hana memejamkan matanya meskipun sudah melihatnya tetap saja masih merasa malu. Farzan terkekeh melihat reaksi Hana lalu berjalan ke kamar mandi dan menyiapkan air hangat untuk Hana berendam.

Lalu Farzan kembali lagi dan memungut pakaian mereka berdua yang berserakan, "Mas.." Hana memekik lagi saat Farzan memegang pakaian dalamnya.

"Kenapa?? Aku mau masukin ke keranjang.." Ucap Farzan sambil mengangkat semua pakaian yang dia ambil.

"M-malu tau.." Jawab Hana menyembunyikan wajahnya dengan selimut.

"Kenapa malu sayang??" Farzan menghampiri Hana lalu berjongkok setelah memasukan semua pakaiannya ke dalam keranjang khusus pakaian kotor. "Padahal aku sudah melihat semuanya.. Bahkan merasakannya.." Lanjut Farzan berbisik.

Sontak Hana membuka selimut yang menghalangi wajahnya lalu melotot pada Farzan, "Maas ih.." Hana mencubit gemas pipi Farzan. Pria itu hanya terkekeh.

"Kyaaa.... " Hana terkejut saat Farzan langsung menggendongnya tanpa bilang apapun. "Mas kaget aku.." Hana menepuk dada Farzan yang tidak terhalang kain.

"Ayo kita berendam bersama.." Hana membulatkan matanya mendengar itu, bahkan Farzan memberikan senyum jahilnya.

Astaga..

Dan benar saja Farzan ikut berendam bersamanya dalam bathup, namun Farzan hanya benar-benar berendam dan membantu menggosokkan punggung Hana dan tidak melakukan hal lebih.

Tidak tau saja Hana, sebenarnya Farzan mati-matian menahan keinginannya. Setelah tau rasanya Farzan jadi kecanduan dan ingin lagi dan lagi.

Setelah selesai acara berendam bersama Hana bisa berjalan meskipun terlihat aneh saat melangkah dan masih berjalan pelan.

"Kamu gak usah masak sayang biar aku pesen online ya.. " Ucap Farzan yang sedang mengeringkan rambutnya.

"Ya udah Mas jangan terlalu banyak kaya waktu itu.. " Jawab Hana yang juga sedang mengeringkan rambutnya dengan hair dryer.

Hana terlihat cantik dengan rambut panjang itu apalagi melihatnya seperti sekarang yang basah rasanya Farzan menjadi mesum.

Pria itu mengusap wajahnya, tidak habis pikir dirinya bisa menjadi seperti sekarang.

"Sayang rambutnya masih basah gak papa jangan pake hijab dulu.. Cuma ada Mas aja kok.. " Ucap Farzan menghampiri sang istri.

Hana memandang Farzan, "Boleh, Mas?" Tanya Hana karena emang rambutnya masih sedikit basah.

Farzan menganggukkan kepalanya lalu mengusap rambut Hana yang panjang dan mencium kening Hana.

"Nunggu dibawah yu sayang.. Kalo ada kurir pengantar biar Mas  aja yang kedepan." Farzan berdiri dan mengulurkan tangannya. "Aku bantuin jalannya.. " Farzan terkekeh melihat Hana yang mendengus.

My Husband, My Teacher. (Selesai) MASIH REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang