Tingkah Hana yang Aneh..

13.3K 943 19
                                    

Maaf upnya lama 🙏🙏
Makasih yang masih setia menunggu..
Iloveyou..
.
.
.

Happy Reading ❤❤

Setelah menunggu jadwal Farzan yang penuh beberapa hari, akhirnya sore ini setelah pulang sekolah Farzan akan menepati janjinya untuk menunjukan tempat yang akan menjadi cafe istri dan juga temannya.

Farzan menjemput Hana di halte dekat sekolah karena mereka berkumpul disana, Farzan keluar dari dalam mobil setelah tiba disana.

Hana langsung menyambutnya dengan menyalimi tangan Farzan, terlihat Hana sedang mengunyah sesuatu dan di tangan sebelak kiri istrinya ada satu kantong plastik berukuran sedang.

"Makan apa sayang?" Tanya Farzan yang fokus ke Hana, dan tidak menyapa teman-teman Hana.

"Cilok," Jawab Hana singkat dan kembali memasukan ciloknya kedalam mulut.

Farzan lalu memandang kearah teman sang istri yang hanya mengagkat bahunya seolah tau jika Farzan bertanya pada mereka.

Bahkan teman-temannya pun bingung melihat Hana yang biasanya bisa terbilang jarang jajan atau membeli makanan berlebihan, tapi hari ini semenjak istirahat pertama apa saja yang cewek itu lihat dia beli.

"Ya udah kalian siap-siap, kita berangkat." Ucap Farzan lalu membuka pintunya mobilnya untuk Hana.

Yang lainnya pun menaiki kendaraan masing-masing kecuali Bunga yang ikut ke mobil Caca.

Farzan mulai memimpin perjalanan karena memang mereka tidak tau, didalam mobil Hana masih saja mengunyah. Bahkan sekarang sudah berganti menjadi tahu viral.

"Sayang," Panggil Farzan yang sesekali menoleh pada sang istri.

"Iya kenapah?" Jawab Hana dengan mulut yang penuh.

"Kamu kok tumben makan banyak begitu? Terus itu kok jajanannya yang kaya gitu,"

Hana menelan makanannya terlebih dahulu, "Gak tau Mas, tapi ini beneran enak loh, Mas mau nyoba gak?" Namun Farzan langsung menjawab dengan gelengan kepala. "Ihh padahal enak tau," Lanjut Hana.

"Jangan lupa minum sayang, dikursi belakang ada botol minum aku," Sahut Farzan dan Hana mengambil botol minumnya.

Farzan melihat kaca sepion dibelakang ada mobil Caca yang mengikuti, lalu sesekali Vino dan Dika menyalip mobil Caca.

"Ca, lo ngerasa ada yang aneh gak?" Tanya Bunga duduk menyamping ke arah Caca.

"Iya, gue juga ngerasa kaya gitu." Caca mengangguk sambil fokus menyetir.

"Tumben lo peka, Ca." Namun Caca hanya mendelik dan menengus.

"Hana kan gak biasa jajan kaya gitu," Sahut Caca.

"Gak tau gue juga, aneh." Bunga menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Lalu ponselnya tiba-tiba bergetar dan ternyata ada pesan masuk dari Bima, membuat cewek bar-bar ini senyum-senyum sendiri.

"Kenapa lo kaya gitu?" Tanya Caca heran.

"Idihh.. Kepo lu,"

"Idihh.. Lebay banget lu," Pekik Caca tak mau kalah.

Tak berselang kama mobil Farzan pun berbelok ke halaman yang lumayan luas dan sudah terlihat satu bangunan cukup besar.

Mobil Farzan sudah terparkir dan yang lainnya menyusul, Farzan keluar dari mobil diikuti Hana.

"Mas, ini tempatnya?" Tanya Hana tanpa menoleh kearah Farzan.

Cewek ini fokus meneloti bentuk bangunan dua lantai yang besar dan terlihat modern ini menyita perhatiannya, bahkan bukan Hana aja teman-temannya pun sampai cengo melihat bangunan ini.

"Iya, kamu suka?" Tanya Farzan merangkul pinggang Hana.

Hana mendongak menatap Farzan dan mengangguk, "Suka, suka banget malah.. Makasih Mas," Hana memeluk Farzan.

Teman-teman Hana pun menghampiri mereka, "Pak Farzan, saya mewakili semuanya mau ngucapin makasih banyak, ini benar-benar diluar ekspetasinya kita semua." Sahut Dika.

"Iya, tidak apa-apa, jika Hana bahagia dengan ini dan ada kalian disana itu tidak masalah,"  Jawab Farzan.

Tentu tidak masalah, jika Hana menginginkan apapun itu pasti Farzan akan kabulkan. Asalkan Hana merasa bahagia, asalkan bukan perpisahan atau orang ketiga.

Puas berkeliling diluar lalu Farzan mengajak mereka untuk masuk kedalam. Semua terpaku saat pintu terbuka, tempat ini sudah bersih dan sudah ditempeli beberapa hiasan dan ornamen disana.

Tempat ini benar-benar bagus dan cocok untuk semua kalangan, Farzan sengaja mendesain setiap sudut ruangan berbeda tema agar menarik orang-orang. Bahkan Farzan juga membuat bangunan atas ini menjadi rooftop dengan nuansa hijau dihisai tanaman hias.

Jika sudah seperti ini tidak perlu membuat konsep, hanya perlu memikirkan untuk menunya saja.

Mereka semua asik berpoto diberbagai sudut untuk mereka posting di berbagai media sosial yang dimiliki, tujuannya tentu untuk mempromosikan tempat ini meskipun belum dibuka. Haha.

Sampai mereka tidak sadar jika langit sudah mulai gelap,  Hana yang menyadari itu mengajak semuanya untuk pulang dan membicarakan ini besok disekolah.

"Kalo gitu kita duluan ya, kalian hati-hati dijalannya." Pamit Hana yang izin pamit pulang duluan.

"Iya, hati-hati juga," Sahut Caca membalas lambaian tangan Hana.

Yang lain pun bersiap untuk pulang setelah mobil Farzan menghilang dari pandangan.

"Sayang mau makan di resto gak?" Tanya Farzan.

Hana yang memainkan ponsel melihat hasil poto tadi langsung menyimpannya kedalam saku seragam, "Gak mau, aku gak mau makan diluar pake seragam bareng Mas." Jawab Hana ketus.

"Kok marah gitu?" Farzan menoleh pada Hana sebentar, terlihat sang istri sedang cemberut.

"Gak tau," Jawab Hana singkat.

Aneh Banget.
Batin Farzan.

"Ya udah delivery aja ya," Sahut Farzan dan kali ini Hana mengangguk.

Farzan menghela nafasnya sebelum matanya membulat karena perkataan Hana, "Tapi aku mau makan kebab, mie ayam sama boba yang viral itu ya Mas." Mulut Farzan menganga mendengar itu.

"Kamu gak salah?"

Hana menggelengkan kepalanya, "Engga kok, emang lagi mau makan itu." Jawab Hana dengan nada biasa lagi.

Jika Farzan berpikir Hana sedang datang bulan tentu salah, pasalnya tadi subuh mereka melaksanakan sholat berjamaah.

Lalu apa yang terjadi dengan Hana?

"Ya udah ini kamu yang pesen," Farzan menyerahkan ponselnya agar Hana memilih sendiri.

"Kamu mau apa Mas?"

"Aku pesenin chiken katsu aja, soalnya lagi gak enak makan." Jawab Farzan sambil memegang perutnya.

"Mas sakit?" Tanya Hana yang berubah menjadi khawatir.

"Gak tau juga sayang, cuma gitu suka gak enak perut tiba-tiba," Jawab Farzan dengan kening mengkerut karena sikap Hana berubah seketika.

"Nanti minum obat aja sebelum tidur ya," Dan Farzan pun mengangguk.

Sampai mereka pun tiba dirumah, Farzan dan Hana langsung masuk ke kamar mereka. Membersihkan tubuhnya  lalu menunggu makanan datang sambil menonton tv.

Dan terkadang Farzan selalu dibuat terkejut dengan reaksi Hana saat menonton tv, Farzan banyak mengusap dada.

Untung Cinta.

Tbc.

Jangan lupa vote ya..
Follow akun ku ya yang belum ❤❤❤
Sampe ketemu episode selanjutnya, banyak yang menarik loh...

My Husband, My Teacher. (Selesai) MASIH REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang