Chap 16 - Kacau

2.1K 266 22
                                    

                "Kumpulkan semua bahannya bersama dan selesaikan ramuannya sebelum pertemuan minggu depan dimulai!" Ucap Profesor Slughorn. Ia meletakkan sebuah wadah berisi nomor yang akan menjadi cara untuk membagi kelompok secara acak.

Draco menjadi siswa pertama yang maju untuk mengambilnya. Ia memperlihatkannya ke Profesor Slughorn untuk dicatat, lalu kembali ke tempat duduknya. Selanjutnya yang lain juga mengambil nomornya masing-masing hingga semuanya kebagian.

Profesor Slughorn membacakan siapa saja yang memiliki angka sama dan menjadikan mereka satu kelompok, dan Hermione meremas kertas nomornya erat saat mendengar namanya disebutkan bersama nama Draco.

"Ini gila!" Desis Ron yang duduk di sebelahnya.

Sementara itu, Draco mendekat dan mengisyaratkan agar Hermione berdiri di sampingnya, seperti halnya kelompok lain yang berdiri bersama pasangan mereka. Dengan wajah masam, Hermione menurutinya. Mereka mendapat pengarahan terakhir lalu diperbolehkan bubar.

"Nasibku teramat buruk!" Lirih Hermione sambil membalas tatapan Draco dan pergi secepat mungkin—menyusul Harry dan Ron yang lebih dulu keluar. Sementara Draco hanya diam, tidak merespon apapun. Ia sedang bingung harus bereaksi seperti apa.

Beberapa hari berlalu, Hermione sama sekali tidak berniat untuk menyelesaikan tugas ramuannya. Ia tidak mau berurusan lagi dengan Draco. Tapi ada rasa tidak rela saat memikirkan kalau nilainya akan kurang satu jika tidak menyelesaikannya, membuat Hermione lebih tidak mau.

"Aku harus bagaimana?" Keluhnya seraya membenamkan wajah ke meja di Common Room. Harry dan Ron saling berpandangan.

"Selesaikan sendiri saja, Mione!" Usul Ron.

"Kami akan membantumu sebisa mungkin!" Tambah Harry.

Hermione mengangkat wajahnya dan menatap kedua sahabatnya dengan kalut, "kalian benar."

Hermione pikir, mungkin itu satu-satunya jalan. Tapi besoknya, Draco menemuinya.

"Kita kerjakan sendiri-sendiri saja!" Ucap Hermione cepat.

"Maksudmu?" Alis Draco terangkat—bingung.

"Tugas ramuannya. Kita selesaikan sendiri-sendiri saja!" Ulang Hermione.

Draco diam sejenak. Ia menatap Hermione yang tampaknya tidak mau melihat ke arahnya. Jelas sekali kalau gadis itu masih marah padanya.

"Terserah kau saja." Ucap Draco, lalu beranjak pergi. Meninggalkan Hermione yang kini menatapnya dengan pandangan terluka.

***

Hermione sudah mengumpulkan sebagian bahan untuk ramuannya. Ia membelinya di Hogsmeade. Sekarang tersisa dua bahan lagi yang dapat ia ambil secara Gratis di tepi Hutan terlarang, Hagrid bilang, ia menanamnya sendiri.

Langkahnya terhenti di depan kebun kecil yang ditumbuhi tanaman kecil dengan bunga berwarna merah. Hermione butuh bunga itu, namun sebelum sempat meraihnya, sebuah tangan pucat, menahan tangannya.

"Jangan menyentuhnya dengan tangan!"

Hermione hafal betul suara itu. "Malfoy?"

"Tanganmu bisa terbakar jika terkena serbuknya." Ucap Draco kemudian. Ia menggunakan pinset untuk memegang bunganya dan tangan satunya menggunting tangkainya. "Berikan wadahnya!"

Hermione hanya diam hingga Draco menoleh ke arahnya, "wadahnya, Granger!" ulangnya.

Hermione tersentak dan bergegas mengeluarkan kotak kaca dan menyerahkannya pada Draco. Dengan cekatan, Draco mengumpulkan tiga buah bunga dan lekas menutup kotaknya. Ia memberikannya pada Hermione dan membuka sarung tangannya.

Make You Mine √Where stories live. Discover now