Chap 19 The End

3.8K 237 36
                                    

"Oh, my Drakie!" Narcissa menurunkan tangannya dan hendak memeluk Draco dengan sayang. Namun rangkulannya ditepis oleh Draco.

"Kenapa kau menampar Hermione, Mom?" Protes Draco, ia berdiri di hadapan Hermione, melindungi gadis itu di balik punggungnya.

"Kau membelanya?" Wanita paruh baya yang terlihat cantik dan berkelas itu terperangah, "jadi berita tentang hubunganmu dengannya itu benar?"

"Tentang aku yang menyukai Hermione Granger itu benar!" Tegas Draco dengan suara lantang. Orang-orang di sekitar mereka langsung menoleh, beberapanya langsung berhenti.

Seorang Malfoy menyukai Muggle-born!

"Hal buruk macam apa yang kau katakan itu, Son?!" Lucius menghampiri, tatapannya sedingin es. " Apakah ini alasan sebenarnya kenapa kau selalu menceritakan semua hal tentangnya selama ini?"

Draco menggegam tangan Hermione dan menarik gadis itu ke sampingnya. "Ya, karena aku mencintainya."

"Ada apa ini, Mione? Apa yang kalian lakukan pada gadis kecilku?" Mr. Granger ikut menghampiri. "Draco?" Ia memandang heran pada pemuda yang dulu pernah menginap di rumahnya.

Dalam sekejap mereka menjadi tontonan seisi peron. Semua orang sengaja berhenti hanya untuk menyaksikannya. Kapan lagi dapat melihat drama semenarik itu. Ini tentang Malfoy—bukan orang sembarangan—seorang bangsawan.

"Pas sekali semuanya berkumpul di sini." Ucap Draco kemudian. Ia menghadap Mr. Granger dan merangkul Hermione, "Mr. Granger, aku ingin kau tahu kalau aku sangat mencintaimu putrimu."

"Draco!" Desis Lucius.

Draco kembali berbalik ke Lucius. "Mother, Father, ini adalah gadis yang aku cintai. Aku ingin bersamanya."

"Hentikan semua ini. Katakan dengan jelas kalau kau hanya bercanda dan kita akan pulang, lalu berpura-pura hal memalukan ini tidak pernah terjadi!" Lucius menatap horror. Orang-orang di sekitar mereka saling berbisik dan terus menonton—membuatnya malu bukan main.

"Tidak. Aku ingin kalian tahu—kalau Hermione Granger adalah satu-satunya gadis yang aku cintai."

Lucius dan Narcissa kehilangan kata-kata. Mereka tahu kalau Draco sudah menginginkan sesuatu, putranya itu akan jadi sangat keras kepala dan ambisius—berkat ajarannya—yang kini menjadi penyesalannya. Sementara itu Mr. Granger hanya terdiam, bingung—tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi di sini.

"Hentikan, Draco. Semua orang melihat kita!" Bisik Hermione dengan wajah memerah.

Tetapi bukannya berhenti, Draco malah menakup wajahnya dan menciumnya di tengah kerumunan orang, di Peron 9 ¾. Draco Malfoy memang sudah tidak punya urat malu, pikir Hermione. Narcissa hampir histeris melihatnya, ia membekap mulut tidak percaya. Bahkan Lucius kehilangan kata-katanya.

"Kita pergi!" Bisik Draco dan menarik Hermione—berlari menjauh dari keramaian, menembus dinding peron dan meninggalkan semua orang yang masih terpaku dengan tingkahnya.

"Kita mau ke mana, Draco?" Tanya Hermione saat mereka sudah memasuki dunia Muggle—masih berlari.

"Entahlah." Draco tersenyum, ini pertama kalinya ia menentang orangtuanya, menentang aturan keluarga.

Sangat melegakan.

Hermione tertawa, menurutnya ini hal di luar prediksi tapi cukup menyenangkan. Siapa yang membayangkan kalau mereka akan kabur berdua seperti ini, sambil bergandengan, dan saling memanggil nama depan. Draco ikut tertawa dan mereka terus berlari tak tentu arah. Sesekali sambil menghindar agar tidak menabrak orang berlalu lalang yang menatap heran.

Make You Mine √Kde žijí příběhy. Začni objevovat