Chap 4 - Berubah

4.6K 520 48
                                    

Seakan Dejavu, perhatian seluruh murid di aula besar ketika sarapan tertuju pada satu orang murid perempuan yang tengah memekik dengan tangan menutupi wajah.

Jika beberapa hari yang lalu hal itu terjadi di deretan meja Gryffindor, maka kali ini ada di sudut meja panjang Slytherin.

"Pansy, tenanglah. Apa yang terjadi padamu?" orang-orang yang mengerubunginya mulai mencoba melihat kondisinya.

"W-wajahku perih," isaknya.

"Ada apa dengan wajahmu?"

Pansy menggeleng. Dia tidak tahu bagaimana wajahnya saat ini, hanya saja ia yakin ada sesuatu yang mengerikan dan ia tak bisa memperlihatkan wajahnya begitu saja.

"Aku pikir, sebaiknya kalian membawanya ke rumah sakit!" Lee Jordan bersuara lantang, "lihat lehernya!"

Orang-orang mulai melirik leher Pansy yang memerah, lalu kemudian kulitnya mengelupas dengan sangat mengerikan.

Hermione yang ikut melihat kondisi Pansy, mencoba mundur untuk keluar dari kerumunan. Tetapi ia terhalangi oleh tubuh seseorang. Ketika berbalik ke belakang, ia melihat Draco yang tengah menatap lurus ke tengah kerumunan.

"Aku pikir, itu sudah lebih menyakitkan ketimbang apa yang kau alami waktu itu." Ucap Draco pelan, sudut matanya melirik Hermione yang terdiam dengan mata membola.

"Kau--" Hermione tercekat. Ia hendak memperjelas apa yang terjadi, tetapi urung ketika Draco menyibak kerumunan dan berjongkok di depan Pansy.

"Kau tak apa?" Tanya Draco.

"A-apa yang terjadi pada wajahku, Drakie? Rasanya sangat perih. Sakit...," rengek Pansy yang masih meringkuk dengan kedua tangan menutupi wajahnya.

Draco memeluknya, dan berbisik tepat di kupingnya. "Aku, kan sudah memperingatkan. Jika kau ingin melakukan sesuatu padanya, kau harus izin padaku."

Seketika gadis itu berhenti menangis. Tubuhnya menegang dan bergidik.

"Blaise, Goyle, bawa dia ke rumah sakit! Aku ingin sarapan dengan tenang." Kata Draco seraya berdiri di depan Pansy dengan pandangan merendahkan andalannya.

"Dia sudah gila." Gumam Hermione.

💖💖💖💋

"Sepertinya ada yang mencoba meneror hogwarts." Ucap Ron, berlagak misterius ketika berjalan menuju kelas transfigurasi.

Beberapa murid Gryffindor yang lain berjalan beriringan dengan Ron sebagai pusatnya. Tampaknya mereka sedang berlagak seperti detektif. Membuat Hermione memutar mata--bosan.

"Awalnya kupikir, Malfoy adalah pelakunya." Ujar Harry, "tapi sekarang salah satu anggotanya malah menjadi korban. Akan aneh kalau memang Malfoy yang melakukannya."

Hermione meremas buku dipelukannya dengan erat. Ia juga merasakan keanehan yang dikatakan Harry. Apa alasan Draco hingga melakukan hal seperti itu? Atau jangan-jangan ia mengkhianati Slytherin demi membalaskan dendam Hemione?

Itu tidak mungkin.

Hermione mendengus geli dengan pemikirannya sendiri. Tetapi tetap saja ia jadi teringat pada perkataan Draco hari itu. Bahwa dia bukan pelakunya.

Saat memasuki kelas, Hermione terpaku di depan pintu. Ada Draco Malfoy yang berdiri di depan meja tak jauh dari pintu. Ia baru teringat kalau Gryffindor akan sekelas dengan Slytherin. Rasanya, menjadi sedikit canggung.

Harry memanggil dan melambai pada Hermione agar gadis itu duduk di sebelahnya. Sontak Hermione melepas pandangannya dari Draco yang sedang asik berbicara dengan teman-temannya.

Make You Mine √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang