Chap 6 - Hermione dan Kegilaannya

4.4K 519 50
                                    

"Kau tak menggunakan ramuannya?" Tanya Draco seraya menarik tangan Hermione yang masih meninggalkan bekas hukuman dari Umbridge.

"Ramuan apa?" Tanya Hermione bingung sekaligus terkejut. Tiba-tiba saja Draco menghampirinya saat sedang berdiri sendiri di jembatan-menunggu Harry dan Ron.

Draco menghela napas dan mengeluarkan botol kecil berisi ramuan yang sama seperti yang dibawakan burung hantu asing beberapa waktu lalu pada Hermione.

Ketika Draco hendak mengoleskan cairan dari botol tersebut ke bekas luka Hermione, gadis itu menolak dengan kasar.

"Kau mau apa? Ramuan apa itu?"

"Bukankah sudah kutuliskan kalau ini ramuan untuk menghilangkan bekas lukamu. Ini buatan ibuku dan dijamin ampuh."

"Kau yang mengirimkan ramuan waktu itu?"

"Benar. Kenapa kau tak menggunakannya?"

"Mana mungkin aku menggunakannya, bisa saja itu ramuan untuk mengerjaiku seperti waktu itu." Hermione berpaling, tak ingin menatap Draco, "lagi pula, kau tak menuliskan nama pengirimnya, bagaimana aku bisa percaya."

Sudut bibir Draco terangkat. "Apakah kalau kau tahu itu dariku, kau akan menggunakannya?"

Hermione menatap nyalang. "Tentu saja tidak. Bahkan akan jadi lebih mencurigakan."

"Sudah kuduga." Draco berdecak pelan. Ia kembali menarik tangan Hermione yang masih dalam genggamannya dan mengoleskan ramuannya. Kali ini tak ada penolakan dari Hermione.

"Kalau terjadi apa-apa pada tanganku, kau akan kukutuk, Malfoy!"

"Ya ya ya!" Balas Draco sekenanya. Ia masih sibuk mengoleskan ramuannya. Setelah semua merata, seketika luka di tangan Hermione menghilang dengan secara ajaib bahkan seakan di punggung tangan itu tak pernah terdapat luka. "Lihatkan?!"

Hermione sedikit tertegun. "Kenapa kau jadi baik padaku?"

Draco melapaskan tangan Hermione dan menatap gadis yang sedikit lebih pendek darinya itu dalam diam. Hermione yang belum mendapat jawaban, akhirnya menatap langsung ke mata Draco.

"Apa yang sedang kau rencanakan?" Tanya Hermione kemudian.

"Menurutmu?"

Kali ini Hermione terdiam.

"Menurutmu kenapa aku jadi begitu baik padamu? Kenapa aku jadi suka memandangimu? Kenapa aku rela menurunkan egoku demi kau, Granger?"

Kembali, Hermione menggigit bibir bawahnya. Entah kenapa, kali ini ia begitu gugup, rasanya wajahnya memanas. Perasaan yang sebelumnya juga pernah ia rasakan saat berduaan dengan Ron.

"Berhenti menggigit bibirmu!" Draco mengangkat tangannya, hendak menyentuh wajah Hermione, "kau membuatku ingin menci-"

"HERMIONE!" Teriakan Ronald Weasley dari kejauhan menghentikan perkataan Draco.

"Mereka lagi." Draco mendengus kesal dan membuat jarak dengan Hermione, sementara gadis itu jadi salah tingkah.

Hermione berdehem sekali dan segera berjalan mendekati Harry dan Ron yang tampak cemas.

"Apa yang kau lakukan pada Hermione?" Ron sontak berlari hendak menerjang Draco, tetapi Hermione menahan tangannya.

"Tak ada yang terjadi, Ron. Kami hanya sedikit berdebat, bukan hal penting."

"Tapi-"

"Ayo pergi. Ada hal yang lebih penting yang harus kita lakukan. Ayo Harry!"

"Kau yakin Malfoy tak melakukan hal yang buruk padamu?" Harry menatap ragu.

"Sudahlah. Ayo!" Hermione manarik tangan mereka berdua dan meninggalkan Draco sendirian di tengah jembatan.

Setelah Hermione menghilang dari pandangan, Draco mengusap wajahnya yang memerah. "Hampir saja...," Lirih Draco, "memalukan."

##!!!####!!!!####

"Mione, apa yang sedang kau pikirkan?" Ginny duduk di sebelah Hermione di depan perapian di Common room.

"T-tidak. Tidak ada." Hermione tersenyum canggung.

"Yakin? Apa terjadi sesuatu?"

"Apa maksudmu Ginny?"

Ginny hanya mengedikkan bahu dan tersenyum, "baiklah kalau tak mau cerita."

"Gin, menurutmu, kalau orang yang biasanya tak pernah baik pada kita, lalu tiba-tiba jadi berubah baik, apa artinya?" Hermione memelankan suaranya.

"Maksudnya? Siapa orang itu?"

"Kau tak kenal. Dia temanku. Muggle."

Ginny mengangguk mengerti. "Cowok?"

"Yah.... Begitulah,"

"Ada banyak kemungkinan, sih. Kemungkinan terbaiknya, dia menyukaimu."

Hermione melongo untuk beberapa detik. "Kemungkinan terburuknya? Dia hanya berpura-pura untuk mengerjaiku?"

Ginny mengangguk dengan senyum jahil yang masih terukir di bibirnya. "aku jadi sangat penasaran, siapa orang yang bisa membuat Hermione jadi berpikir sekeras ini."

Hermione memutar matanya jengkel.

####!!!####

Pagi itu, semua murid mengikuti ujian OWLs yang diadakan oleh Umbridge. Suasana teramat hening hingga tidak lama kemudian terdengar suara gaduh dari luar ruangan. Dan ketika Umbridge mengeceknya, berpuluh-puluh kembang api memasuki ruangan dan diikuti si kembar Weasley yang menggunakan sapu terbang.

Seisi ruangan menjadi kacau dan puncaknya, mereka berhasil mengerjai Umbridge habis-habisan, hingga wanita berwajah kodok itu lati terbirit-birit meninggalkan aula.

Setelah kekacauan itu, Umbridge memergoki Harry, Hermione dan Ron yang menyelinap ke ruangannya. Ditambah beberapa anggota Laskar Dumbledore lainnya. Sekali lagi mereka harus berhadapan dengan kemurkaan Umbridge.

Draco berdiri di belakang Hermione, seolah mengawal agar mereka tidak kabur. Ketika dengan lantang Hermione mengatakan soal senjata rahasia Dumbledore, Draco terperangah. Entah rencana gila apa lagi yang akan dilakukan gadis itu.

Draco yakin kalau Hermione bohong soal senjata rahasia itu. Ia hanya tak menyangka kalau gadis itu punya nyali yang sangat besar untuk membohongi Umbridge.

Saking penasarannya, ia mengikuti mereka secara diam-diam saat memandu Umbridge menuju hutan terlarang untuk mendapatkan senjata tersebut.

Seperti dugaan Draco, Hermione hanya membual soal senjata itu. Nyatanya tak ada apa-apa di sana. Kecuali ada satu raksasa yang tampak bodoh, muncul secara tiba-tiba dan menangkap Umbridge. Dan ia yakin, bukan makhluk itu senjata yang dimaksud.

Draco pikir, setelah kejadian di hutan terlarang, tak ada lagi hal gila yang akan Hermione lakukan, tapi nyatanya mereka menyelinap kabur dari Hogwart.

Untuk kali ini, Draco angkat tangan. Ini resiko ketika kau menyukai seorang Gryffindor yang penuh keberanian-berani untuk melakukan hal gila sekalipun.

TBC

Maap yeee telat... Uhuhuhu
Semoga masih betah mengikuti kisah kebucinan Draco ini.

Sampai jumpa 2 atau 3 hari lagi #muach

Salam mesrah,
SirlaDe.

Make You Mine √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang