Nerd

1K 188 14
                                        

Hayu lah, boleh req lagi yaa.. Bcs req yg kmrn ada bbrp yg nggak gue buatin. Why? Gue susah buat ngembangin idenya. Makasih yg udh request yak
So, this is nerd. Hope you like ya!





...




🐰🐰🐰




Dunia perkuliahan itu kejam. Lo nggak pintar, nggak dapat teman. Lo nggak cakep, nggak dapat teman. Lo nggak kaya, nggak dapat teman. Lo nggak cakap, nggak dapat teman. Dikit-dikit kaitannya sama teman. Level yang lebih parah, lo dibully.

Iya, lo pikir bully-an itu cuma ada di masa SD/SMP/SMA gitu? Di jenjang universitas masih ada say. Bahkan sedikit parah karena mereka sudah terlepas dari pantauan orang tua. Yang artinya segala tindakannya sudah tak ada sangkut pautnya dengan sekolah ataupun orang tua.

Mau laporin? Say, ini lingkupnya sudah universitas loh. Emangnya kalian siapa sampai sebegitu yakinnya suara kalian bisa didengar? Mau protes? Mau ngadu? Cuma Tuhan jalan satu-satunya.

Nggak ada yang bisa lo percaya di dalam dunia perkuliahan. Semua saling tikung menikung. Sekali lo punya ide, besoknya ide itu sudah diklaim oleh teman lo sendiri yang malamnya lo sudah cerita ke dia.

Jadi, jangan semua lo ceritain ke teman lo. Entah seberapa dekatpun, jangan.

Seperti saat ini, gue lagi duduk santai di gazebo dekat rektorat dan asyik memakan sekotak pocky yang diberikan Geby ke gue.

"Biasa aja kali lihatnya." Seru Geby seraya mengibaskan telapak tangannya ke depan muka gue.

Gue berdecak sambil menyingkirkan telapak tangannya yang berusaha menutup mata gue. "Apa sih lo? Orang enak lagi nonton juga."

Geby terkikik kemudian ikut melihat ke arah yang gue perhatikan sedari tadi.

Tepat di dekat pohon besar, di bawah tumbuhan kokoh itu terdapat gerombolan mahasiswa entah dari jurusan mana. Yang pasti ada 5 cowok dan 2 cewek sedang melakukan aksi pembullyan terhadap 1 mahasiswa. Dan 1 mahasiswa itu adalah cowok.

"Serem juga ya." Celetuk Geby kemudian menyudahi aktivitasnya yang ikut-ikutan gue melihat tontonan disana.

"Serem, tujuh lawan satu. Mainnya keroyokan." Timpal gue sembari menyalakan seputung rokok wismilak gue. Mengapit di kedua jari gue dan menyalakannya hingga menimbulkan asap yang menyeruak.

Geby terbatuk-batuk pelan sebelum menabok punggung gue keras.

"Jangan bilang lo mau kesana?" Geby bersuara ketika gue bersiap untuk berdiri.

"Emang."

"Nyet? Jangan bercanda ya lo. Lo bisa habis sama mereka. Cowoknya lima nyet lima."

Gue menyesap rokok gue lalu menghembuskannya pelan, "bodo amat. Lagian siapa yang nyuruh ngerusak pemandangan gue? Bosen banget tau tiap hari gue nongkrong disini tontonannya begituan."

Geby menahan pergelangan tangan gue, "ya lo dulu b aja. Harusnya lo sekarang bisa b aja dong.. Plis lah temenin gue nugas plis plis jangan kesana plisss..."

Gue menghempaskan tangan Geby dan bergantian menariknya untuk berdiri.

"Lebih baik lo bantu gue. Gimana? Yuk!"

"Sinting lo! Kagak ah, gue nggak mau ikut campur."

Gue meletakkan jari telunjuk gue di depan bibir, "husstt... Ntar lo diem aja oke? Bantu ngedokumentasiin doang kok."


DOYOUNG ASWhere stories live. Discover now