Ketua Panitia

2.9K 378 6
                                        

"Ayo semangat-semangat." Ucap Kim Doyoung, selaku ketua panitia acara hari ini setelah briefing.

Gila, gue lemes banget cuy. Gue lupa sebelum berangkat tadi belum sempet sarapan. Ya gimana ngga lupa, orang bangun aja udah kesiangan, mandi juga ngantri, belum lagi pakaian yang udah gue setrika rapi-rapi ternyata salah kostum. Ya salah gue sih ngga ngecheck handphone dulu saat bangun tidur. Ya salah mereka juga, kenapa ngga bilang jauh-jauh hari kalo ganti kostum? Biar gue ngga ribet waktu nyetrika.

Heran deh,

"Nyet, ngga nyari makan dulu?" Teriak Jihan dari panggung sambil menghampiri gue. Tangannya terulur merogoh saku PDH.

"Bentar-bentar. Tungguin gue bentaaaaar aja ya Han plis. Ini punya gue belum kelaran nih."

"Yaudah gue tunggu. Agak dipercepat ya, nyet. Gue laper."

"Iyaaa Han.."

Dengan cepat gue nuntaskan lembaran-lembaran yang berserakan. Iya gue bagian sie sekretariatan disini jadi ya bawaannya sama kertas mulu.

Gue ngga ngerti ini memakan waktu berapa menit yang jelas setelah gue beres ngurus berkas sama undangan lainnya, gue ngga nemuin Jihan di tempat yang sama kaya tadi.

Dengan setengah berlari gue keluar lokasi mencari Jihan kesana kemari, hasilnya nihil. Jihan udah ninggalin gue.

Ah payah!

Gue balik ke meja gue tadi dengan tampang lesu. Sial! Gue laper.

Akhirnya gue memasukkan laptop, berkas-berkas yang udah gue tata tadi ke dalam tas gue. Mau gue save aja di kosan, sekalian makannya juga di kosan aja deh kalo gitu.

Tepat setelah gue meresletingkan tas, ada tangan terulur ke samping gue sambil nyodorin kantong plastik item.

Gue pun ngedongak dan,

Gue pun ngedongak dan,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kim Doyoung????

"Ah kenapa?"

"Dari jihan, buat lo."

"Kok di lo?"

"Nitip."

"Terus Jihan kemana?"

"Banyak nanya lo. Buruan tangan gue pegel." Gue pun nerima kantong plastik item darinya dengan perasaan entah bagaimana.

"Makan, jangan dianggurin."

"Mau makan di kosan aja gue."

"Tsk! Makan disini."

"Eh? Engga. Di kosan aja."

"Bandel banget lo." Ucapnya sambil ngeraih kantong plastik item tadi terus isinya dia keluarin.

Wah katanya tadi buat gue? Dari Jihan? Seenaknya banget?

"Makan disini. Sama gue."

"I-iya Doy. Bentar, ini charge laptop belum kegulung."

"Makan dulu."

"Taㅡ"

"Makan."

"Iㅡiya iya Doy." Akhirnya gue mengalah dan mendekat ke arahnya yang udah siap dengan makanan di depannya itu.

Nasi padang yang dibungkus udah terbuka lebar beserta sendok dan air mineral.

Gue pun makan dalam diam. Mau tanya tentang Jihan kemana, kok nitipin nasinya ke orang ini aja ngga berani.

Ngga rapat, ngga kumpul, ngga acara, ngga makan, masih sama.. Sama-sama galak.

Definisi Kim Doyoung, apapun keadaannya, tetep aja galak.

"Kok diem?"

Krik krik krik

"Makan lah, hehe." Jawab gue sambil ngunyah makanan kemudian menelannya.

Begitu selesai makan, Doyoung ngeberesin bekas gue, kemudian dia masukin ke dalam kantong plastik tadi dan ngebuangnya ke ranjang sampah dekat panggung tapi agak ke belakang.

"Makasih ya Doy." Ucap gue yang masih duduk memandangi dia yang kayanya mau pergi entah kemana.

Tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnyaㅡ hanya anggukan pelanㅡ dia keluar ninggalin gue yang masih duduk di kursi.

Oh My God, gue ngga nyadar ternyata di ruangan ini ngga gue doang. Masih ada Jaehyun sama Mark yang tadinya ngetik di pojok ruangan. Dan sekarang?

Ngelihat ke arah gue?

Begitu gue balik menatap ke arahnya, mereka berdua sontak mengedarkan pandangannya ke segala arah.

Ketauan ya kalian!

"Hhh.. Woy, udah makan belum? Sori banget gue tinggal." Kata Jihan sambil jalan nuju tempat gue.

"Santai aja kali. Udah kok, kan lo yang beliin gue makanan. Makasih ya.."

"Hah? Kok gue?"

"Lah kata Doyoung, elo Han.."

"Hah? Enggalah. Justru tadi gue nungguin lo beres-beres eh ada Doyoung dateng, katanya 'lo duluan aja, dia sama gue' gitu.."

"Sumpah lo, demi apa?"

"Iya sumpah."

"Dia ngga bilang gitu tadi Han.."

"Emang bilang gimana?"

"Dia bilang 'dari Jihan, buat lo' katanya gitu. Terus dia bilang kalo lo ada urusan gitu."

"Pinter banget boongnya."

"Siapa?"

"Doyounglah! Kayanya naksir sama lo deh."

"Ngga mungkin."

"Kalo ngga mungkin, kenapa dia mau-mau aja beliin lo nasi padang, makan berdua kan lo?"

Gue pun terdiam sambil nyerna omongan Jihan.

Apa iya, dia naksir gue?

DOYOUNG ASWhere stories live. Discover now