O7.

459 66 10
                                    

"Sunoo, bangun."

Sunoo bergeming, lalu ia membuka matanya perlahan, yang langsung di sambut oleh cahaya matahari dan sosok Park Sunghoon di depannya. Senyuman pagi terukir di wajah keduanya, lalu Sunghoon menarik-narik lengan Sunoo agar cepat bangun.

"Ayo bangun noo, atau kamu masih pusing?" tanya Sunghoon seraya mengusak surai hitam Sunoo.

Sunoo menggeleng, lalu ia akhirnya duduk, menatap Sunghoon dengan wajah khas manusia saat baru bangun tidur.

"Cuci muka dulu sana." Sunghoon mendorong tubuh Sunoo agar cepat melangkah ke kamar mandi, ia tahu lelaki itu masih setengah sadar. Sunoo hanya mengangguk pasrah ketika dirinya di dorong oleh Sunghoon sampai ia hampir saja kejengkang.

"Santai.." Ucap Sunoo, terdengar tidak terlalu jelas karena rasa kantuk masih menguasai dirinya, ia menutup pintu kamar mandi setelah melayangkan tatapan malas kepada Sunghoon.

Setelah Sunoo menutup pintu kamar mandi, pintu kamar miliknya terbuka secara tiba-tiba, menampilkan lelaki bermata kucing yang masih memakai piyamanya, tersenyum ceria dengan ranbut yang agak berantakan, menatap Sunghoon dengan mata berbinar.

"Heii, selamat pagi Jungwon." sapa Sunghoon seraya menyender di pintu kamar mandi.

Jungwon hanya melambaikan tangannya sebelum akhirnya turun ke lantai bawah, meninggalkan Sunghoon terkikik pelan di kamar Sunoo.

Beberapa menit kemudian, Sunoo membuka pintu kamar mandinya, dengan bathrobe yang menempel di tubuhnya, manik cantik miliknya menatap Sunghoon yang sedang duduk di kursi belajar miliknya sembari bersedekap dada, memandang Sunoo dengan senyum manis.

"Oalah sekalian mandi, pantesan lama."

Sunoo berdecak lalu masuk ke ruang ganti sembari berteriak. "Gak lama-lama banget, ya!" Sunghoon hanya membalasnya dengan tawaan.

Beberapa menit kemudian, Sunoo keluar dari ruang ganti dengan seragam sekolah yang menempel di tubuhnya, ia merapikan dasinya yang sedikit miring lalu menyeret tasnya keluar dari kamar.

"Noo."

Sunoo berhenti melangkah lalu menoleh. "kenapa?"

"Mobil putih yang di garasi punya siapa?" Tanya Sunghoon seraya menyusul Sunoo yang sudah berada di luar kamar.

"Punyaku, kado dari ayah seminggu sebelum ia meninggal." blBalas Sunoo apa adanya.

"Loh, kamu 10 tahun udah di kasih mobil?"

"Eh nggak, itu mobil punya ayah, yang awalnya dia beli buat dirinya sendiri tapi di wariskan ke aku setelah beliau meninggal dunia."

"Terus mobil yang dipakai di hari ulang tahun ibumu itu mobil siapa?"

"Kakek, tapi jarang dipakai, jadi diberikan ke ayahku." balas Sunoo sambil tersenyum kaku, mengingat kehidupannya beberapa tahun lalu yang begitu indah dengan adanya orang tua, sekarang menjadi sedikit hampa tanpa sosok itu.

"Kamu jarang pake mobil ya ke sekolah?"

"Pake mobil itu kok, cuma aku jarang menyetir, biasanya bibi yang antar, atau kalau bibi ada halangan, biasanya aku naik sepeda atau jalan kaki, yaa..seringnya pake sepeda sih, hehehe."

"Ohh, hari ini mau pake mobil itu ga?"

Sunoo terlihat menimang keputusan, lalu menggeleng. "Nggak deh. aku agak lupa cara nyetir. Takut nabrak."

Sunghoon tertawa kecil, "aku yang nyetir, pakai tubuhmu."

Sunoo mendelik. "hah gimana??"

"Aku bisa masuk ke tubuhmu loh Noo.."

Manik Sunoo bergulir, "Semacam euh..merasukiku?" tanya Sunoo memastikan.

Sunghoon mengangguk, membuat Sunoo melebarkan matanya, lalu dengan cepat ia menggeleng. "NGGAK YA KAK, GADA!" Sergahnya.

"Sekali-kali gitu.. kan aku waras, bukan arwah sengklek." balas Sunghoon sambil memajukan bibirnya.

"SOK IMUT KAMU KAK! YAUDAHLAH TERSERAH!" Sunoo mendelik kesal lalu segera berlalu meninggalkan Sunghoon yang mendesah kecewa.

"Yahhh Sunoo jangan ngambek dong sama kakak."

Sunoo tidak mempedulikan sosok menyebalkan itu dan lanjut melangkah menuruni satu persatu anak tangga sembari menyeret tas sekolahnya, mengabaikan suara Sunghoon di belakang sana. Namun tiba-tiba Sunoo merasakan rasa aneh di sekujur tubuhnya, ia merasakan seperti ada yang masuk ke dalam tubuhnya, Sunoo masih sadar sepenuhnya, masih bisa melihat objek-objek di rumahnya, namun tubuhnya terasa dikendalikan, tidak bergerak sesuai apa yang ia mau, dan tanpa diperintah mulutnya tiba-tiba bergumam, "maaf Noo, hehe."

"Kak Sunghoon sialan." batin Sunoo.

Yasudah kali ini Sunoo pasrah saja karena saat ini dirinya hanya bisa menyimak setiap pergerakan yang Sunghoon lakukan pada tubuhnya.

"PLEASE JANGAN SKIP MAKAN NANTI BIBI MARAH KAK😭" batin Sunoo lagi saat tubuhnya berjalan menghampiri dapur.

"Bi? Sunoo makan di sekolah boleh gak bi? di sekolah ada jadwal sarapan bareng nihh!" ucap Sunoo– maaf, Sunghoon sembari mengusak rambut Jungwon perlahan, membuat Sunoo tersenyum miris di dalam hati.

"Ya sebenernya gak papa sih, bagus alesannya, TAPI INI KAKAK HARUS NYARI ALASAN LAGI KALAU MAU PAKE MOBILKU GAHAVAHSBAH." batin Sunoo berteriak.

"Ohh yaudah, bibi antar atau kamu mau pake sepeda?" Tanya Bibi Sunoo lembut, meskipun merasakan ada yang aneh dari keponakannya ini.

"Emm, Sunoo mau pake mobil bi." balas Sunoo sambil tersenyum manis yang agak terlihat di paksakan.

"Kamu nyetir?"

"Iya.."

"Masih inget caranya?"

"Masihh kokk, Sunoo cuma mau menyetir mobil itu sekali sekali." balas Sunghoon.

"Yaudah, karena hari ini Jungwon libur, kamu ke sekolah aja langsung, gak anter Jungwon ya?" Sunghoon mengangguk, lalu ia melangkah ke arah garasi menggunakan tubuh Sunoo yang dirasukinya.

Sesampainya di garasi, Sunghoon mengecek apakah keadaan aman atau tidak, sebelum akhirnya ia memejamkan mata dan keluar dari tubuh Sunoo. Sunoo yang merasakan adanya sesuatu keluar dari tubuhnya langsung membuka matanya kembali dengan refleks dan melihat Sunghoon sedang menatapnya dengan polos di hadapannya, ia menetralkan napasnya seraya memandang Sunghoon dengan perasaan kesal.

"Lain kali jangan asal masuk ke tubuhku kak, kaget tau." Ucap Sunoo sambil mencebikkan bibirnya.

Sunghoon tersenyum mengejek lalu membalas, "gapapa, jadinya kau tau rasanya kan? untung aku arwah baik-baik, bukan arwah jahat yang kayak reog."

Sunoo tidak bisa menahan tawanya, lalu memukul-mukul mesin penyedot debu di sampingnya.

"Receh banget sih, yaudah jadi mau pake mobil ga?" tanya Sunghoon.

Tawa Sunoo memudar lalu maniknya bergulir menatap Sunghoon yang duduk di bagian depan mobilnya. "Ayo, tapi kalau mau masuk tubuhku aba-aba dulu." balasnya sembari mengambil kunci mobil di atas meja kayu.

Sunghoon tertawa, "yaudah ayo, aku masuk dulu."

%%%

hai! maaf baru up ㅠㅠ
kemarin" idenya mentok, padahal udah kepikiran endnya, tapi untungnya aku dapet ide lagi jadi ya, aku up nih!

jangan lupa vomment yaa <3

Not Alone ; Sunsun (TAHAP REVISI)Where stories live. Discover now