11.

379 53 13
                                    

Di sore hari itu Sunoo masih sibuk menyetir mengikuti gadis yang diakui adalah kakak Sunghoon.

Sebenarnya Sunoo ingin bertanya panjang lebar tentang kakak dari teman hantunya itu, namun ia tunda karena melihat sorot rindu yang mendalam Sunghoon kepada kakak perempuannya itu.

15 menit berselang, dan kakak perempuan Sunghoon mulai melangkah masuk ke komplek yang Sunoo tahu pasti komplek ini.

"Orang kaya ya kakakmu.. bisa masuk komplek sini." ucap Sunoo sambil melongo.

Siapa yang tak tahu komplek Seoul Crown? itu adalah salah satu komplek yang sangat besar di Seoul, rumah-rumah di dalam komplek itu sungguh besar, tidak ada satu pun rumah yang memiliki 1 tingkat saja. Orang-orang pun ingin sekali memiliki rumah di komplek ini namun biaya untuk membuat rumahnya tidak semurah itu, di tambah penghuni komplek ini sungguh ramah. Membuat ketertarikan warga sekitar terdapat komplek terkenal itu membesar.

"Aku aja gak tahu kakakku rumahnya di komplek sini." balas Sunghoon lalu mulai menembus keluar dari dalam mobil, Sunoo pun turut keluar dari dalam mobil.

Mereka menyebrang lalu mulai memasuki halaman komplek yang sangat luas itu, mungkin 100 sepeda bisa diparkirkan di halaman komplek ini saking luasnya.

"Nyari siapa ya dek? ada yang bisa saya bantu?"

Perhatian keduanya teralihkan ketika seorang security memanggil Sunoo, Sunoo pun menatap Sunghoon.

"Saya mencari rumah Park Mina, bilang gitu." ucap Sunghoon.

Sunoo mengangguk dan menghampiri security itu lalu membungkuk sopan, yang di balas senyuman, "euhh, saya mencari rumah Park Mina, pak, ada di sebelah mana ya?" ucap Sunoo sembari tersenyum manis, security itupun kembali tersenyum tipis, "kamu lurus saja sampai ada belokan ke kanan, nanti ada rumah cat warna coklat dengan dua mobil di garasinya, nah itu rumah Park Mina, atau kamu mau saya antarkan?" jawab security itu ramah.

Sunoo menggeleng, "tidak perlu, oh iya terimakasih banyak ya!" balas Sunoo lalu kembali membungkuk sopan kepada security itu lalu melangkah masuk ke dalam komplek.

Seperti kata security tadi, Sunoo berjalan lurus, cukup jauh sampai dia melihat belokan ke arah kanan.

Di komplek itu, banyak sekali yang menyapanya dan melempar senyum kepadanya selama ia berjalan masuk, Sunoo kira mereka akan menatap aneh dirinya yang memakai seragam ke dalam komplek elit itu.

Jujur Sunoo malu, tapi tidak apa-apa deh.

Sunghoon ada dimana? mengekori Sunoo dari belakang sambil melongo menatap rumah-rumah di dalam sana.

"Nih belokan, ayo kak!"

Sunghoon menatap kedepan lalu mempercepat langkahnya agar posisinya sejajar dengan Sunoo, ia pun berbelok ke kanan dan melihat rumah mewah bernuansa cokelat muda dengan dua mobil hitam di garasinya.

"Nah sekarang aku harus ngomong apa ke kakakmu itu? masa bilang 'namaku Sunoo, aku mengenal adik kalian, Park Sunghoon, dan sekarang ia berada di sampingku' masa gitu?!?" rengek Sunoo, bibirnya mengerucut lucu, Sunghoon hanya tertawa. "Iya gak papa gitu aja, ntar aku bakal buat mereka percaya."

Sunoo memiringkan kepalanya, melempar tatapan polos kepada Sunghoon membuat hantu tampan itu gemas, "caranya?" tanya Sunoo.a "adadeh, udahlah pencet bel dulu aja."

Sunoo menurut, ia memencet bel dua kali, tak berselang lama pintu pun terbuka dan menampakan seorang lelaki bongsor yang Sunoo tak tahu siapa itu.

"Hai? mencari siapa ya, dek?"

Sunoo mengerjap, seakan peka Sunghoon berbisik di telinga Sunoo, "itu kak Sungchan, kakakku yang ketiga, ntar juga ada Kak Minho, kakak kedua ku."

Setelah mendengar perkataan Sunghoon, Sunoo kembali mengerjap, sedangkan lelaki bongsor bernama Sungchan itu hanya menatap Sunoo bingung.

Not Alone ; Sunsun (TAHAP REVISI)Where stories live. Discover now