BAB 6 - Poor Tiara

47 16 0
                                    

Memang sepertinya benar. Aku hanya ditakdirkan untuk menjadi sahabatmu.

***

Di sebuah meja restoran, sudah tersedia berbagai macam makanan. Mulai dari makanan berat sampai makanan penutup atau dessert. Tiara hanya bisa melongo melihat itu semua. Pasalnya, siapa nanti yang akan menghabiskan semuanya? Ah tidak. Bisakah semua makanan itu habis oleh empat orang? Atau, siapa yang akan membayar ini semua?

"Emm ... kita gak salah, Lop pesan makanan sebanyak ini?" Dengan ragu-ragu, akhirnya Tiara bertanya. Mengeluarkan apa yang ada di pikirannya.

Lopi yang sedang memotret semua makanan itu langsung menurunkan ponselnya. Menghela napasnya lalu menoleh pada Tiara.

"Kenapa? Ohh, kurang ya? Yaudah lo pesan lagi aja kalo gitu."

Tiara tercengang mendengar balasan dari Lopi yang malah menyuruhnya untuk memesan lagi, padahal mejanya sudah penuh oleh makanan dan minuman.

"Eh bukan gitu maksudnya," kilah Tiara dengan cepat. "Emm ...." Tiara langsung bungkam. Bingung ingin melanjutkan seperti apa.

"Lo tenang aja Tiara. Ini semua bakal habis kok. Kalau gak habis yaudah kita buang aja. Gampang, kan?" ujar Lopi dengan nada enteng. "Yaudah, yuk makan!"

Lopi, Sesil, dan Tera langsung memakan makanannya. Sedangkan Tiara jadi ragu kalau semua makanan ini akan habis saat melihat cara makan Lopi dan yang lainnya.

Tiara menyapukan pandangannya sambil meringis pelan. Kemudian, tanpa pikir-pikir lagi, Tiara pun ikut memakan makanannya juga.

***

Beberapa menit berlalu mereka semua sudah selesai makan. Dugaan Tiara benar, makanan tidak sepenuhnya habis, masih ada beberapa makanan yang masih utuh. Sedangkan Lopi dan yang lainnya terlihat sudah kekenyangan.

"Aduhh, gue mau ke toilet dulu," ujar Lopi tiba-tiba sambil beranjak dari duduknya.

"Gue ikut, Lop." Tiba-tiba Sesil ikut beranjak dan pergi menyusul Lopi.

"Eehhh gue juga." Tiara tercengang saat Tera ikut beranjak juga. "Eh, lo tunggu sini!" ujar Tera pada Tiara. Kini, tinggallah Tiara sendiri.

Tiara menatap makanan yang tersisa di atas meja. Sayang banget, batinnya. Tiara mau saja menghabiskan itu semua, tapi perutnya sudah tidak bisa lagi menampung sedikit pun makanan. Akhirnya dia hanya bisa diam sambil menunggu Lopi dan yang lainnya kembali.

***

Beberapa menit sudah berlalu. Lopi, Sesil, dan Tera belum juga kembali dari toilet. Tiara menyapukan pandangannya ke arah toilet. Berharap Lopi dan yang lainnya kembali. Tapi nihil, tidak ada tanda-tanda kembalinya mereka. Tiara juga baru sadar kalau mereka membawa tasnya masing-masing.

Tiara sudah berpikir negatif. Apa Lopi meninggalkannya? Ah tidak-tidak! Tiara langsung menggeleng cepat. Tidak mungkin, 'kan Lopi melakukan itu semua?

Oke! Dia akan menunggu sebentar lagi. Mungkin mereka sedang sakit perut makanya lama di toilet. Pikir Tiara.

30 menit sudah berlalu, tapi tetap saja, Lopi dan yang lainnya belum juga kembali. Sedangkan Tiara sudah panik dan takut. Matanya berkaca-kaca. Takut jika memang Lopi benar-benar meninggalkannya.

"Permisi. Emm ... ada yang mau dipesan lagi?" Tiba-tiba seorang waiters datang dan bertanya pada Tiara.

Tiara tersentak kaget dan berusaha tidak gugup. Lalu menggeleng pelan. "Enggak, Mbak."

Kisah Resta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang