BAB 20 - Pinjam tubuh

14 11 1
                                    

Jika kamu ingin diperlakukan spesial, maka kamu harus berada pada orang yang tepat.

***

"Itu rumahnya?" tanya Regen seraya menunjuk rumah bertingkat dua di sebelahnya. Sesuai keinginan Reka yang menyuruhnya untuk pergi ke rumah Resta, kini mereka berdua sudah berada tak jauh dari rumah gadis itu.

"Terus ngapain lagi kita? Diem-diem doang gitu?" Pertanyaan Regen tidak dijawab oleh Reka. Hantu lelaki itu sibuk mengamati rumah Resta dari dalam mobil.

"Halo, Reka. Gue lagi ngomong sama lo, ya. Bukan sama hantu," ujar Regen kesal karena terus diabaikan oleh Reka.

Reka langsung menoleh. "Lo gak nyadar kalo gue juga hantu?"

"Oh, iya ya?" Regen baru menyadari ucapannya. "Ah itu gak penting!" ujarnya kemudian. "Sekarang kita ngapain nih? Masa diem-diem aja di sini. Kalo ada yang curiga gimana?"

Reka mendengkus kesal. "Lo bisa diem gak? Tinggal ngikutin perintah gue apa susahnya?"

Regen mengernyit bingung. "Kenapa jadi galakan lo? Waah ngelunjak ya lo. Dah lah gue mau balik aja."

Regen ingin memutar stir mobilnya, namun Reka langsung menahannya dengan cepat.

"Eh, jangan dong. Iya-iya sorry."

"Yaudah cepet. Ngapain lagi nih kita?" tanya Regen mulai tak sabaran. Reka masih diam. Tapi matanya terus mencuri pandang pada lelaki itu. Seketika dia mempunyai ide.

"Gen," panggil Reka.

"Apa?" balas Regen dengan malas.

"Sorry nih ya, lo jangan marah. Tapi ...."

"Apa si? Ngomong yang jelas dong."

"Gue minjem tubuh lo, ya? Bentarrr aja."

Regen terbelalak. "Hah ap-" Belum sempat lelaki itu bicara dan mengizinkan, arwah Reka langsung masuk ke dalam tubuh Regen.

"Sorry, Gen. Semoga lo gak marah," cicitnya sambil meringis takut.

Setelah itu Regen alias Reka keluar dari mobil. Reka berdehem menetralkan suaranya sambil merapihkan pakaian sebelum memasuki halaman rumah di sampingnya.

***

Tok! Tok! Tok!

Mira mengurungkan niatnya untuk pergi ke kamar saat mendengar suara ketukan dari pintu utama. Wanita itu lantas pergi ke sana untuk melihat siapa yang datang.

***

Senyum manis tak pernah luntur dari bibir Reka. Lelaki itu berdiri di depan pintu sembari menunggu orang rumah membukakan pintu untuknya.

Tak lama kemudian, pintu terbuka dan menampilkan seorang wanita.

"Ya, cari siapa?"

Reka seketika mengerutkan keningnya bingung.

***

"Eh, Tiara?"

"Siang, Tante," sapa Tiara. "Resta nya ada gak?" tanyanya. Ternyata yang datang ke rumah Resta adalah gadis itu.

"Ada-ada. Mau main, ya?"

Tiara mengangguk canggung. "Iya, Tan."

"Yaudah yuk masuk dulu." Mira mempersilahkan Tiara masuk. Tiara mengangguk dan mengikuti Mira di sampingnya.

"Tante mau tanya, boleh?" tanya Mira di sela-sela mereka menuju ruang tamu.

"Boleh, Tan."

"Sekarang Resta gimana kalau di sekolah?"

Kisah Resta✔Where stories live. Discover now