BAB 13 - Misi Regen

23 13 0
                                    

Ada banyak hal yang tidak mudah untuk diungkapkan.

***

"Gimana, Mir. Kamu udah cerita soal ini ke suamimu?" Mira menggeleng pelan menjawab pertanyaan dokter Adi.

Dokter lelaki yang seumuran dengan Mira itu menghela napasnya. "Kenapa? Ini bukan masalah sepele loh, Mir."

"Iya aku tau," balas Mira cepat. "Tapi ... ini sulit buat aku untuk cerita ke mereka. Aku gak mau liat wajah sedih mereka kalo aku kasih tau masalah ini."

"Masalah ini gak bisa dirahasiakan lebih lama lagi, Mir. Waktunya tinggal sebentar lagi. Terapi terus-menerus pun gak akan bisa mencegah itu semua, Mir."

"Iya, aku tau, Di," balas Mira seraya menunduk.

"Aku harap secepatnya kamu bisa cerita pada suamimu, Mir. Dia juga berhak tau tentang masalah ini."

***

"Permisi, Bu."

Semua atensi murid-murid begitupun dengan guru yang sedang mengajar langsung teralihkan pada pintu kelas. Di sana ada Aris dan juga Resta yang baru saja datang.

"Maaf, Bu kita telat," ujar Aris seraya menunduk.

"Dari mana saja kalian?" tanya Bu Eni sambil menatap dua murid di depannya dengan intens.

"Dari-"

"Sudah-sudah. Langsung duduk saja. Tapi ingat, jangan diulangi lagi." Baru saja ingin menjawab pertanyaan Bu Eni, guru perempuan itu langsung memotongnya.

Aris mengangguk. "Iya, Bu."

Lalu Aris dan Resta berjalan ke tempat duduk mereka.

Di saat ingin duduk di tempatnya, Resta seketika terdiam dan memasang raut wajah tak suka saat Regen duduk di kursi sampingnya. Resta tak mengucapkan apa pun, tetapi ia mengode pada Regen dengan tatapan wajahnya yang menunjukkan tidak suka.

Regen menoleh dan mengerutkan keningnya. Dia pura-pura tidak mengerti. Lelaki itu malah kembali fokus pada papan tulis di depannya.

"Ada apa Resta? Kenapa tidak duduk?" tanya Bu Eni menyadari Resta yang masih berdiri di samping kursinya. "Duduk!" titah Bu Eni kemudian.

Resta pun langsung duduk di tempatnya dengan wajah datar.

***

Pertemuan Mira dengan Dokter Adi sudah selesai. Kini, wanita itu sedang berjalan di koridor rumah sakit untuk perjalanan pulang. Di sela-sela perjalanannya, Mira memikirkan ucapan Dokter Adi tadi. Yang mengharuskannya segera memberitahu Rian tentang masalah ini.

Tapi, ini sulit bagi Mira. Ia tidak mau keluarganya sedih mendengar hal ini. Apalagi hubungannya dengan Resta belum sepenuhnya baik. Sekarang Mira hanya harus melakukan pengobatan lebih lagi untuk menyembuhkan penyakitnya. Walaupun dia yakin itu sangat mustahil.

Tapi, Mira tidak putus asa begitu saja. Wanita itu yakin pasti ada jalan keluarnya.

"Loh, Mira?"

Lamunan Mira seketika buyar ketika ada seseorang yang menegurnya.

"Fero?" ucap Mira dengan raut terkejut.

"Lagi ngapain, Mir di sini?" tanya Fero. Ditanya seperti itu oleh Fero, Mira seketika langsung gugup. Ia tidak boleh memberitahu yang sebenarnya.

Mira berdehem pelan. "Oh itu, abis jenguk temen, Fer," jawabnya berbohong. Fero pun membalas dengan manggut-manggut dan menggumamkan huruf 'o'.

"Kamu sendiri lagi ngapain di sini? Gak sama Arin?"

Kisah Resta✔Where stories live. Discover now