6: Surga yang Dibangun Dari Darah dan Daging Yang Membusuk

1K 247 40
                                    

"Sejak kapan di istana ini ada roh jahat?" tanya Panglima Asher.

Pria itu melepas jubah militernya. Berita tentang selir yang kerasukan roh jahat sudah menyebar sejak kemarin malam. Benar-benar heboh. Asher sudah mengulang pertanyaan itu ratusan kali dan kepalanya masih tidak tercerahkan juga. Seumur hidupnya, dia belum pernah melihat ada seseorang yang kerasukan di istana ini.

"Mungkin selir melakukan praktik sihir hitam," kata Rei. Anak buahnya itu memeluk banyak gulungan kertas sebelum kemudian ditaruh di atas meja kerja Asher.

"Keluarganya adalah seorang penganut Abrani taat. Menurutmu selir akan melakukan praktik terlarang seperti itu?"

"Tidak ada yang tau isi hati dan kepala seseorang. Manusia adalah makhluk kompleks, Panglima."

Rei membuka salah satu gulungan dan membentangkannya di atas meja, lalu mengambil empat buku berat dan diletakkan di empat sudut kertas tersebut. Asher menatap peta dunia di hadapannya dengan serius. Peta itu digambar di atas kertas persegi panjang berukuran 125 x 180 senti, dengan skala 1:4.750.000. Ada garis-garis merah yang membelah peta secara vertikal. Dunia sebelah barat adalah peradaban milik Perserikatan Negara, benua mereka sangat besar dan hampir semuanya menyatu. Hanya sedikit pulau-pulau kecil yang terpisah. Kaum mereka cenderung homogen dengan dominan warna kulit putih, rambut hitam kecokelatan dan pirang, juga sangat tinggi. Sedangkan dunia di sebelah timur adalah milik Perserikatan Kerajaan, dengan dua benua besar dan pulau-pulau kecil yang terpecah di beberapa tempat. Orang-orang Perserikatan Kerajaan cenderung heterogen. Meskipun warna kulit yang mendominasi adalah kuning langsat dan cokelat pasir, populasi orang-orang berkulit hitam juga sangat banyak.

Di antara garis vertikal itu ada selat yang menjadi tempat Jembatan Besar dibangun. Itu adalah satu-satunya jalan resmi yang boleh dilewati jika masing-masing orang dari perserikatan hendak menyeberang. Tidak boleh memutar lewat laut, tidak boleh terbang dengan pesawat, hanya boleh dilalui dengan akses darat.

"Yang saya tandai dengan paku payung merah adalah wilayah yang dilewati kapal angkatan laut milik Perserikatan Negara selama seminggu terakhir."

Rei menusuk dua paku payung merah di peta bagian selatan. Itu adalah Laut Artin. Sebagian laut tersebut adalah milik Dinding Surga, yang diberi nama dengan Laut Hera, dan sebagian lagi adalah laut lepas yang bukan milik yurisdiksi perserikatan mana pun. Rei menaruh paku di perbatasan laut milik Dinding Surga dan laut bebas. Kapal itu hanya berjarak beberapa ratus meter dari perbatasan.

"Mereka belum melewati batas teritorial," komentar Asher. "Tidak masalah."

"Kapal itu bolak-balik di laut lepas, Panglima. Menurut Anda, apa yang dilakukan kapal militer angkatan laut di sana? Saya rasa tidak mungkin untuk memancing ikan," kata Rei.

"Tapi tetap tidak ada yang bisa kita lakukan. Jika kita bertindak hanya karena mereka bertingkah mencurigakan di laut lepas, Komite Perdamaian akan menegur kita dengan keras."

"Saya tidak menyarankan untuk bertindak seagresif itu, Panglima." Rei mengerutkan dahinya. "Saya menyarankan agar kita memperketat pengamanan di dekat laut lepas. Firasat saya, mereka sedang mencari titik lemah dinding sihir."

Asher mengetuk-ngetuk jari telunjuk di atas meja, berpikir. Ini bukan pertama kalinya orang-orang Perserikatan Negara mencari kelemahan mereka. Ada alasan mengapa Perserikatan Kerajaan memiliki nama lain Dinding Surga. Ada tembok sihir maha besar yang mengelilingi Perserikatan Kerajaaan. Tembok sihir itu tak kasat mata, berfungsi melindungi mereka semua dari serangan luar maupun dalam. Serangan dalam yang dimaksud adalah percobaan kudeta atau apa pun yang dapat menimbulkan kekacauan politik di dalam Perserikatan Kerajaan. Sihir itu membaca pikiran semua orang setiap saat, mengendus-ngendus niat jahat dari siapa pun yang berniat mengusik keluarga kerajaan. Jika ada yang tertangkap, sihir itu akan menghanguskan orang tersebut di tempat. Tanpa ampun. Tanpa melewati proses pengadilan. Bagi orang-orang Perserikatan Negara yang sangat menjunjung tinggi demokrasi, kebijakan mereka terlihat tiran. Namun mereka tidak tahu bahwa para pemimpin kerajaan, termasuk Kaisar itu sendiri, juga diikat oleh dinding sihir. Jika mereka lalim terhadap rakyatnya, mereka juga bisa dihanguskan sampai mati.

The Dawn Within Heaven (Versi Revisi)Where stories live. Discover now