'𝐒𝐆𝐆' 𝐀𝐦𝐛𝐢𝐭𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐬 [𝐄𝐍𝐃]

•15• Oogenesis

Anda sering lupa terhadap apa saja yang sudah dimiliki, tetapi selalu mengingat apa yang dimiliki orang lain.

👑

Oogenesis adalah jenis gametogenesis di mana ovum atau gamet betina terbentuk dan gamet betina ini dikenal sebagai sel telur. Kadang-kadang kita merujuk gamet betina ke telur, tetapi kata telur dapat melibatkan berbagai tahap perkembangan dan signifikansi telur bervariasi berdasarkan jenis organisme.

👑

"Gimana keadaannya sekarang?"

Alvarez berbicara dengan Arvin melalui sambungan telepon. Sebenarnya malas ia menanyakan keadaan musuhnya sekarang. Jika saja bukan karena Freeza penyebabnya, ia tidak akan mau melakukan ini.

Anggap saja bukti tanggung jawab.

"Jayden koma dan Rendra ... dia ... dia enggak selamat ...."

Hening beberapa saat lalu terdengar suara yang ditimbulkan saat Alvarez memukul dinding kamarnya cukup keras.

"Lo bercanda 'kan, Vin?" tanya Alvarez pura-pura tidak percaya. Kekehan kecil juga dia berikan di akhir kalimatnya.

"Enggak bercanda sama sekali, Rez. Sesuai sama perintah lo. Gue, Avri, sama Avi tetap ada di rumah sakit. Rendra meninggal waktu dengar kabar Jayden koma. Waktu diperiksa sama dokter dia masih bernyawa. Dengar kabar sahabatnya dia langsung jantungan kayaknya, eh mati deh," kekeh Arvin.

Arvin berusaha mengeluarkan lelucon agar pembicaraannya dengan Alvarez tidak terkesan menegangkan. Ia menutupi apa yang dirasakannya.

"Enggak lucu!" gertak Alvarez membuat Arvin yang berada di depan ruang rawat menghentikan tawanya.

"Udah dibilangin gue enggak lagi bercanda apalagi melucu. Kurang kerjaan banget. Orang lain lagi berduka kok gue malah ngelawak, keliatan banget kalau gue senang dia pergi," balas Arvin.

"Maksud lo apa sih, Vin?" tanya Alvarez. Ia berusaha menetralkan emosinya.

"Rendra Dewangga—dia sepupunya Jayden. Rendra udah anggap Jayden kayak adiknya sendiri karena emang usia mereka terpaut jarak enam bulan. Makanya dia bela-belain buat selalu jagain Jayden waktu di rooftop. Dia juga tau soal Jayden yang penyakitan. Dia sayang banget tuh ke Jayden sampai rela mati begitu," terang Arvin masih tertawa pelan.

"VIN!"

Alvarez memberikan bentakan keras. Rasanya saat ini Arvin seperti tengah menjadi kompor antara dirinya dan juga Wirdzone.

"Sorry kali, Rez. Yang ini beneran deh, mereka saudara sepupu. Nyokapnya Jayden sama bokapnya Rendra adik kakak."

Alvarez tersentak kaget. Akhir-akhir ini ia selalu diberikan kejutan yang sebenarnya tidak pernah mau ia dapatkan.

Ditambah Alvarez akan mengikuti kompetisi akademis di bidang matematika tingkat internasional. Apa ia akan fokus dengan soal-soal? Apa dirinya tidak memikirkan soal masalah-masalah yang terjadi di sini?

Apa mungkin Alvarez akan meninggalkan Loridz demi negaranya? Ah ya, demi sekolahnya. Apa mungkin?

"Gue butuh bantuan lo sama anggota Loridz lainnya, Vin. Tolong bantuin gue. Seminggu lagi gue bakalan ikut IMC ... gue pengin fokus ke kompetisi itu dulu. Gue nitip Loridz sama elo, ya ... gue percaya lo bisa," ucap Alvarez yakin.

"International Mathematics Competition? Gila, keren! Oke, oke ... Loridz aman sama gue dan yang lainnya. Lo fokus aja ke sana. Soal Jayden sama Rendra, biar kita-kita yang urus," balas Arvin antusias.