•18• Ragam Beku (Frozen)

218 32 0
                                    

Jika kekerasan hati memiliki pasal hukum, maka seluruh dunia akan menjadi penjaranya.

👑

Ragam Beku (Frozen) : Laras bahasa yang digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan.

👑

Hanya dalam waktu satu jam membuka pendaftaran penerimaan siswa baru di SGG, sudah ada sekitar dua ribu orang yang mendaftar. Mereka adalah orang-orang yang siap mengikuti tes besok.

Ya, SGG hanya memberikan waktu satu hari masa pendaftaran pertama.

Erayla menatap komputer di hadapannya. Detik demi detik semakin banyak lagi yang mendaftar. Dia sampai pusing sendiri melihatnya.

"Udah nambah berapa, Er?" tanya Alifan yang duduk di samping Erayla.

"Lima ratus sembilan puluh."

Alifan menelan kasar salivanya. Kepalanya mendadak pening.

"Gue lagi mikirin waktu pergantian hari nanti malam, kira-kira berapa orang yang daftar?"

"Sepuluh ribu, mungkin?"

"Gue tebak bakalan lebih."

"Kita taruhan gimana, Al? Yang tebakannya salah, besok harus traktir teman sekelas," usul Erayla menantang Alifan.

Alifan yang tadinya masih fokus membaca data yang masuk ke komputer pun seketika menoleh cepat.

Laki-laki itu tersenyum meremehkan Erayla. Mengangguk setuju lantas berpikir berapa tebakannya.

"Lo yakin sepuluh ribu?" tanya Alifan.

"Em ... sepuluh ribu sampai lima belas ribu. Lo berapa?" Sekarang giliran Erayla yang bertanya.

"Dua belas ribu sampai delapan belas ribu," jawab Alifan yakin.

"Kok banyak banget?!" tuding Erayla.

"Ya, 'kan, gue nebak doang, Er. Dalam waktu satu jam aja udah sekitar dua ribu orang yang daftar. Gimana kalau sampai tujuh belas jam?"

Erayla terdiam. Waktu pendaftaran tidak full sehari penuh, tapi hanya tujuh belas jam. Dibuka pada pukul tujuh pagi dan ditutup pada pukul 00.00.

Alifan kembali menatap penuh ke layar komputer. Data-data dari calon siswa SGG masuk satu persatu melalui email.

"Komputernya berasa lagi eror, gerak-gerak sendiri," gumam Alifan.

"Bukan eror tapi emang pesan yang masuk itu yang bikin lag. Gue yang ngeliatin data dari g-form aja pusing. Apalagi lo," sahut Erayla.

Di ruang multimedia ini hanya ada mereka berdua. Saat ini memang tidak diperbolehkan ada orang lain yang masuk karena takut mengganggu konsentrasi mereka.

Tadinya yang ditugaskan untuk mengecek data di komputer ialah Aina dan Dizcha. Tapi, berhubung mereka sedang sibuk dengan persiapan olimpiade tingkat internasional, diganti menjadi Alifan dan Erayla.

Walaupun mereka berdua menduduki peringkat bawah di kelasnya, dewan guru juga yakin mereka adalah orang-orang yang kecerdasannya di atas rata-rata.

"Dipikir-pikir ya ... kenapa gak anak OSIS aja? Atau bagian tata usaha? Kenapa harus kita? Apa karena kita dari kelas istimewa?" tanya Alifan beruntun.

"Lo udah tau jawabannya, Al. Cuma gak lo sebutin aja."

"Apa?"

"Sekolah butuh babu yang penurut kayak kita," jawab Erayla santai dan masih fokus mengecek setiap data yang masuk.

'𝐒𝐆𝐆' 𝐀𝐦𝐛𝐢𝐭𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Where stories live. Discover now