•24• Xilem

210 24 0
                                    

Selama semuanya belum terungkap, setiap praduga akan selalu dibenarkan.

👑

Xilem merupakan salah satu jaringan penyusun tumbuhan yang berperan sebagai alat pengangkut air dan nutrisi lain dari akar menuju daun. Selain xilem, terdapat satu jenis jaringan lain yang memiliki peranan tidak kalah penting dari xilem yaitu floem.

👑

Masih di tempat yang sama, Alifan dan Erayla saling pandang secara diam-diam. Ini hari pertama mereka kembali bersekolah setelah dua hari KBM ditiadakan.

Mereka teringat dengan tantangan yang dibuat keduanya beberapa hari yang lalu.

Keduanya sama-sama kalah. Tidak ada yang menang dari tantangan itu.

"Bagi dua," bisik Erayla.

"Oke. Siapa takut," balas Alifan.

Erayla menyunggingkan senyuman miringnya. Ia pikir dirinya akan kalah dari Alifan karena melihat jumlah pendaftar waktu itu yang bertambah sangat cepat.

Tapi nyatanya Alifan juga kalah.

Ini baru yang namanya fair, batin Erayla.

Gadis itu menarik napasnya panjang. Melirik teman-temannya satu persatu dan berakhir di Alifan.

"Oke guys, makanan yang kalian pesan tadi bakalan dibayar sama Alifan semuanya. Dia barusan bilang ke gue gitu. So, kalau kalian mau nambah juga silakan. Dengan senang hati Alifan bakalan bayar semuanya," ujar Erayla mengumumkan ke seluruh teman yang berada satu meja dengannya.

Alifan melirik Erayla sinis. Kesal. Gadis itu yang meminta untuk bagi dua, tapi dia juga yang mulai curang.

Menoyor pelan kepala Erayla dan meralat apa yang gadis itu katakan.

"Enggak! Apaan sih lo, Er! Lo bilang bagi dua, kok jadi gue yang bayar semuanya," protes Alifan tak terima.

"Lah 'kan gue bilang makanan mereka yang bayar elo. Nah kalau gue bayar minuman mereka. Tadi gue belum selesai ngomong tau! Makanya dengerin dulu," sungut Erayla.

"Terserah elo aja lah. Mau debat sampai kapan juga elo yang bakalan menang," pasrah Alifan. Dia kembali duduk di kursinya.

"Yeeee siapa juga yang debat. Makanya tunggu gue selesai ngomong dulu baru lo protes!"

Yang lainnya menatap bingung ke arah mereka berdua. Tidak mengerti dengan apa yang mereka perdebatkan.

Awalnya juga mereka tidak ada masalah apa-apa, lalu tiba-tiba Erayla berbicara kalau Alifan akan mentraktir teman-temannya yang semeja. Dan tidak lama kemudian perdebatan terjadi.

"Kalian kenapa sih? Debat gak jelas segala, bikin nambah pikiran aja lo berdua," sinis Anelis.

Seorang Anelis memang terkenal sinis, kepada siapa pun, dan yang paling jelas kentara jika sedang berbicara dengan Aira. Tidak pernah bernada santai.

Louissa berdecak pelan. Ia memilih bangkit lalu menghampiri tempat penjualnya. Dia mengeluarkan uangnya dan membayar semua makanan teman-temannya yang tadi satu meja.

Setelahnya dia pergi tanpa berpamitan. Berniat menuju kelas untuk mengambil tas dan segera pulang.

Ini memang belum waktunya jam pulang sekolah, jelas saja, waktu istirahat pertama saja belum selesai. Pulang sekolah masih lama tentunya.

'𝐒𝐆𝐆' 𝐀𝐦𝐛𝐢𝐭𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ