•48• Ekspansi

201 26 7
                                    

Sangat berguna untuk keluar dari dunia ini dan melihatnya dari perspektif yang lain.

👑

Ekspansi (expansion) :
1) aktivitas memperbesar/memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan pasar baru, perluasan fasilitas, perekrutan pegawai, dan lain-lain; 2) peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan dunia usaha.

👑

Hari dimulainya UAS telah tiba. Semua yang telah sampai di sekolah segera memasuki kelas dan mencari nama serta nomor pesertanya tertempel di meja mana.

Begitu pun dengan Karvian. Setelah mengantarkan Adel ke kelasnya, ia langsung berlari ke ruangan Class Crown dan sesegera mungkin mencari kursi yang memang seharusnya diduduki olehnya.

Setiap siswa tidak ada yang membawa apa pun ke sekolah selain kartu peserta. Alat-alat tulis yang akan digunakan selama mengerjakan soal telah disediakan oleh sekolah.

Tapi, ini berat. Barangsiapa yang tidak membawa kartu peserta, tidak diizinkan untuk mengikuti ujian dan tidak ada ujian susulan.

01200020—nomor peserta yang dimiliki oleh Karvian. Karena jumlah siswa di kelas bertambah, ia jadi mendapatkan nomor absen dua puluh.

"Lo udah ngulang materi?"

"Udah dong! Gue 'kan rajin ya, Len, enggak kayak lo," jawab Vita atas pertanyaan Zelena. "Terus gue 'kan pinter juga tuh ya, jadi, kalau sampai peringkat gue turun tuh bakal malu-maluin banget."

"Terserah lo deh ya, Vit." Zelena memutar kedua bola matanya malas.

Vita menyemburkan tawanya. Keadaan di kelasnya masih sepi, tumben sekali. Baru ada Karvian yang tengah duduk tegap sembari memejamkan mata.

"Rajin bener tuh patung pancoran," bisik Vita.

"Sttt ... gak boleh gitu, Vit," tegur Zelena.

Karvian mendengarnya, tapi tak ia hiraukan. Kalau ia meladeni Vita, materi-materi yang semalam dibacanya bisa-bisa buyar begitu saja.

"Heyow, assalamualaikum!"

Vita dan Zelena yang tengah mencari tempat duduknya masing-masing mendadak menoleh ke arah pintu karena teriakan dari Tsabita.

"Kebiasaan lo, Tsa, teriak-teriak mulu," omel Vita.

"Mending sih teriak tapi ngucap salam, lah elo, bisik-bisik tapi ngomongin orang," sahut Karvian menyindir.

Kanaya yang memang datang bersama Tsabita sontak menggigit bibir bagian bawah guna menahan tawanya.

"Gimana? Mental lo udah terguncang belum, Vit?" tanya Zelena sengaja.

"Bacot lo, Len!"

Pembicaraan singkat itu sontak terhenti karena beberapa temannya yang lain satu persatu mulai memasuki kelas.

"Nay, lo duduk di samping kiri gue," ucap Karvian.

Aira menolehkan kepalanya. Aneh. Karvian sampai sememperhatikan itu siapa yang seharusnya duduk di sampingnya.

'𝐒𝐆𝐆' 𝐀𝐦𝐛𝐢𝐭𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin