Siang ini, Akiyama beserta Temari sudah harus kembali ke Tokyo. Mereka sudah menunda pekerjaan mereka kemarin yang harus besok pagi kerjakan. Akiyama sudah bersiap-siap dengan jas dan juga koper yang sebelumnya disimpan di kediaman Hinata. Pria itu sangat baik dalam memberikan Hinata dan juga Natsu banyak uang saat berada di rumah.
Temari melihat jamnya lalu beralih kearah anak semata wayangnya, “Wakatoshi kun, kau yakin tidak sekarang saja untuk kembali ke asrama mu?” tanyanya khawatir.
“Ibu tidak usah khawatir, aku bisa sampai di asrama sebelum gelap.” Balasnya.
“Lagi pula, kenapa kau tidak bersama Ibu dan Papahmu saja sekarang? Kau bisa diantar dengan mobil untu ke asrama.” Ucap Temari masih kukuh.
Pergerakan Ushijima yang sedang memegang sekantong es di tangannya terhenti. Lelaki itu menghela nafas lelah dan kembali mengusap-usap benjolan biru keunguan yang ada di kening Aiko. Sedangkan Aiko sendiri, gadis itu sudah lama terlelep dalam tidurnya karena pengaruh obat yang disuntikan dokter.
“Wakatoshi...”
“Aku akan menemani Aiko disini sebentar. Dia akan ketakutan jika tidak mendapatkan seseorang di ruangan ini.” Timpal Ushijima lembut sembari menatap wajah terlelap Aiko.
Mendengar itu, Temari hanya bisa tersenyum kecil. Ia berjalan kearah Ushijima dan mengelus lembut surai lelaki itu. Ushijima sedikit terkejut mendapati hal itu dan mendongak untuk melihat wajah ibunya yang kini tampak sudah tak semuda dulu lagi. Ada garis samar-samar di wajahnya, pertanda jika wanita itu tidak lagi muda.
“Sepertinya kau mulai menjadi sosok kakak laki-laki yang baik.” Temari tersenyum manis, “Jagalah Aiko chan selalu. Mulai saat ini, dia adalah adikmu.” Lanjutnya.
Ushijima ikut tersenyum kecil juga. Ia kembali memandang wajah Aiko yang masih tertidur. Entah mengapa, Ushijima sangat bahagia mendapati dirinya akan menjadi seorang kakak laki-laki. Memang terkesan berbeda dengan yang lain karena calon adiknya sudah tumbuh besar.
“Ha’i, Ibu.” Jawabnya.
🏐🏀🏐
Setelah kepergian Akiyama dan Temari, ruang inap rumah sakit itu menjadi sepi. Jendela ujung sengaja terbuka untuk membuat udara diluarnya masuk kedalam. Ruangan itu sudah sangat bersih ketika Ushijima beberapa saat lalu sedikit membersihkannya. Ditambah lagi, Aiko masih juga tertidur dan belum ada tanda-tanda akan bangun.
Tok... tok... tok...
Ushijima yang sedang mengompres benjolan di kening Aiko, mengalihkan pandangannya kearah pintu. Ia lalu meletakan sekantung es di tangannya ke meja dan beranjak dari sana untuk membukankan pintu. Ia tidak tahu jika akan ada seseorang yang akan menjenguk Aiko di rumah sakit. Seharusnya, Ibu Hinata akan datang sore nanti.
Ketika pintu itu terbuka, Ushijima terkejut mendapati dua lelaki di sana. Mereka berdua adalah orang yang dikenalnya. Berbeda dengan Ushijima yang berwajah datar saat menatap dua orang itu, kedua orang yang menjadi objek tatapan Ushijima terlihat terkejut bukan main. Mereka sampai menjatuhkan benda yang dipegangnya.
“Oh, Oikawa, Iwaizumi. Apa yang kalian lakukan disini?” tanya Ushijima.
Kenapa orang ini ada disini?! Batin Oikawa dan Iwaizumi.
Lelaki dengan surai coklak dan kemeja putih di sana langsung tersenyum kearah Ushijima dengan paksaan. Oikawa, lelaki itu memegang bahu Iwaizumi, “Ma, sepertinya kita salah ruangan. Ayo, Iwa chan. Kita harus mencari ruangan Hinata Aiko yang benar.” Ucapnya.
“Yah, kau benar.” Balas Iwaizumi dengan senyum kakunya.
Mendengar apa yang dikatakan Oikawa, Ushijima langsung menahan bahu lelaki itu yang akan pergi dari sana. Ushijima tidak mengerti dengan aura gelap dan menyeramkan yang dikeluarkan kedua lelaki didepannya. Kini, raut wajah Oikawa dan Iwaizumi seperti menatapnya dengan tatapan musuh yang harus segera dibasmi.

YOU ARE READING
Relationship Thread || Kuroko no Basket x Haikyuu (END)
FanfictionHinata Aiko adalah mantan manager tim basket SMP Teiko yang beranggotakan pemain Kiseki No Sedai. Karena masalah dengan teman-teman satu klubnya, Aiko menutup dirinya dari mereka. Setelah lulus SMP, Aiko memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya di Mi...