PART 61 || Keluarga Kasamatsu

791 99 8
                                        

“Karena kau sudah mendapatkan makananmu, aku akan pergi setelah ini.” Ucap Aiko sembari membereskan barang-barangnya.

Murasakibara yang awalnya  menikmati makanan yang diberikan Aiko, langsung menatap gadis itu dengan sedih. Apakah secapat ini? Ia sangat ingin menghabiskan banyak waktu dengan Aiko setelah mereka tidak lama bertemu. Tapi sepertinya Aiko memiliki urusan penting yang mendesak. Ditambah, hari sudah malam.

“Mau aku antar? Tidak baik untuk seorang gadis... nyam nyam, pulang sendirian.” Balas Murasakibara.

“Tidak perlu.” Aiko menggelengkan kepalanya lalu tersenyum manis, “Aku harus pergi ke suatu tempat terlebih dahulu. Aku bisa pulang sendiri.”

“Ai chin yakin?”

“Sangat yakin.”

Pada akhirnya, Murasakibara menyerah untuk membujuk Aiko. Lelaki itu juga terlalu malas untuk mengeluarkan tenaganya hanya untuk membujuknya. Ia yakin jika Aiko akan baik-baik saja. Dia adalah gadis yang kuat. Murasakibara sedari awal yakin jika Aiko benar-benar seorang gadis yang bisa menjaga dirinya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Mereka berdua berpisah di taman itu. Murasakibara selalu mendekap kantung coklat pemberian Aiko dengan erat di tangannya. Lelaki itu juga mengucapkan terimakasih dan selalu mengingatkan tentang rencana dan janji mereka ketika bertemu suatu hari nanti dalam keadaan waktu luang. Murasakibara benar-benar ingin makan banyak.

Aiko berjalan di sisi jalan yang terdapat beberapa orang lalui. Malam ini tidak terlalu sepi di jalanan karena banyak orang-orang yang baru saja pulang kerja atau sekolah. Aiko lebih menurunkan topinya untuk menghalangi pandangan orang-orang. Ia fokus menatap jalan untuk segera sampai di kediaman Oikawa yang tidak jauh lagi.

Sesampainya di kediaman Oikawa, lampu didalam rumah masih menyala. Aiko melihat sebentar kedalam dan menekan bel. Menunggu untuk beberapa saat, seorang anak laki-laki dengan potongan rambut pendek membuka pintu. Aiko mengerjapkan matanya gugup. Ia tidak mengharapkan anak itu yang membuka pintu. Dimana Oikawa? Dimana Nyonya Oikawa?

“Apa neesan ingin bertemu seseorang?” tanya anak itu.

“Hm... itu..., nak-“

“Takeru! Sudah aku bilang jangan dibuka pintunya! Ibu tidak ingin pergi bersama teman-temannya, jadi tolak saja!” seru suara seseorang dari arah dalam rumah.

Mendengar suara yang dikenalnya, Aiko hanya bisa memasang senyum kaku. Apakah kedatangannya menganggu? Sepertinya keluarga Oikawa sedang sibuk. Dengan tidak enak hati, Aiko berjalan mendekati anak yang membuka pintu untuknya itu dan mensejajarkan tingginya. Ia mengambil dua kantung yang berisi coklat untuk diberikan kepada Takeru.

“Namamu Takeru?” tanya Aiko dengan lembut.

“Hm, Kasamatsu Takeru.” Jawabnya.

“Nama yang bagus.”

“Terimakasih, neesan.” Balas Takeru dengan malu-malu.

Melihat itu, Aiko terkekeh kecil. Ia langsung menyerahkan dua bungkusan berisi coklat itu kepada Takeru yang diterima anak itu dengan malu-malu. Takeru melirik isi kantung itu dan tersenyum binar. Siapa di dunia ini yang tidak menyukai coklat? Dia masih anak-anak dan tentu coklat adalah favoritnya.

“Neesan tidak akan lama disini. Neesan hanya memberikan coklat ini saja. Yang ini untukmu dan keluarga Oikawa.” Ucapnya sembari menujuk kantung yang berukuran besar, “Jika yang satunya, berikan kepada Iwaizumi san jika dia datang kesini.” Lanjutnya.

“Wah, terimakasih, neesan!”

“Sama-sama. Tolong katakan jika ini dari Hinata Aiko ya. Maaf jika neesan menganggu waktu kalian.” Ucap Aiko dengan senyuman.

Relationship Thread || Kuroko no Basket x Haikyuu (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang