PART 50 || Kemarahan Oikawa

994 129 10
                                    

Tubuh Aiko masih terlihat bergetar. Oikawa dengan hati-hati mengoleskan obat krim di bagian pipi gadis itu yang sudah keunguan. Iwaizumi yang juga berada disana hanya bisa terdiam dan meringis didalam hatinya ketika melihat keadaan Aiko. Kedua tangannya memegang sekantung es batu dan juga beberapa obat.

“Ai chan, apa itu sakit?” tanya Oikawa dengan lembut.

Mendengar itu, Aiko menggeleng pelan dengan kepala tertunduk. Dugaannya benar, Aiko bukan kesakitan yang membuat tubuhnya bergetar kecil. Oikawa tidak ingin memikirkannya tetapi hatinya merasakan perasaan buruk. Ia khawatir dengan sesuatu yang membuat gadis didepannya sampai bergetar seperti ini, tidak berhenti sedari tadi.

Oikawa dan Iwaizumi, kedua lelaki yang berasal dari SMA Seijo itu secara tak sengaja menyaksikan perundungan yang dialami Aiko didalam gang. Saat itu Oikawa langsung berseru dan menghampiri Aiko yang terlihat pasrah mendapat perlakuan-perlakuan kejam itu. Iwaizumi berurusan dengan para pelaku sebelum mereka kabur.

“Ai chan, kita ke rumah sakit ya?” Oikawa menurunkan wajahnya untuk melihat wajah Aiko, senyumannya sangat kecil dan lembut, “Sisi perutmu memar, itu harus segera diobati. Kita juga harus memastikan luka dalamnya.”

“Tidak...”

“Hinata san, bukankah lukamu cukup serius? Kau harus memeriksanya ke rumah sakit.” Ucap Iwaizumi ikut membujuk.

“Tidak.” Aiko menggelengkan kepalanya pelan, menghindari pandangan Oikawa padanya, “Aku baik-baik saja, jangan khawatir.”

Hari yang sudah ingin memasuki malam itu menjadi saksi bagaimana Oikawa kesal pada dirinya sendiri. Di bangku panjang taman yang tidak banyak dilalui orang-orang disana, terjadi keheningan diantara ketiga orang itu. Aiko meremas rok seragamnya, Iwaizumi mengalihkan pandangannya, dan Oikawa yang memiliki kepalan pada tangannya.

Oikawa besumpah akan memberikan pelajaran kepada gadis-gadis itu yang telah melakukan hal kejam pada teman gadisnya. Tapi disini ia tidak tahu permasalahan diantara mereka. Iwaizumi di sisi lain pun tak terima dengan perilaku gadis-gadis itu kepada teman sahabatnya. Sesuatu yang menyangkut bully atau perundungan seperti itu sangat dibenci Iwaizumi.

Isakan kecil yang terdengan di taman itu mengalihkan perhatian Oikawa dan Iwaizumi. Kedua lelaki itu menatap Aiko dalam diam. Gadis dengan surai perak yang terlihat basah itu menangis kecil dengan wajah yang tertutupi oleh kedua tangannya. Pakaiannya berantakan dan basah. Tubuhnya tercium bau busuk.

Aiko kira, ia tidak akan mendapatkan perundungan seperti ini lagi di masa SMA nya. Sesuatu yang menjadi traumanya di Amerika, kembali terjadi padanya. Ia sudah pasrah. Gadis bersurai perak itu tak melawan saat Sakura dan teman-temannya melakukan hal jahat padanya. Dan saat Oikawa datang menyelamatkannya, Aiko dalam kekosongannya menduga jika itu adalah Kagami yang datang menyelamatkannya seperti biasa.

Lelaki besar pecinta basket yang memiliki surai merah gelap itu sudah Aiko anggap sebagai penyelamatnya selama di Amerika. Satu-satunya orang, satu-satunya lelaki yang mau berteman dengannya dan menghabiskan waktu bersama. Mengapa Aiko bisa berharap jika Kagami akan menyelamatkannya juga saat ini? Lelaki itu berada jauh di Tokyo.

“Apa yang telah terjadi, Ai chan?” ucap Oikawa.

“...”

“Aku akan membalas para gadis itu untukmu.” Lanjutnya.

Satu tetes air mata jatuh dan membuat aliran basah di pipinya. Aiko lupa jika semua masalah ini ada kaitannya dengan Oikawa juga. Gadis itu menolak untuk menceritakannya kepada lelaki didepannya. Oikawa tak bersalah. Lelaki itu tak pantas untuk ikut campur dalam masalahnya. Benar, ini adalah masalah Aiko sendiri.

Relationship Thread || Kuroko no Basket x Haikyuu (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang