PART 79 || Kecelakaan Kereta Api

614 66 2
                                    

Aiko dengan tudung jaket yang menutupi kepalanya itu saat ini sedang berjalan-jalan di dalam gedung olahraga tempat berlangsungnya pertandingan. Ia kehilangan jejak Midorima dan tim nya saat akan memasuki gedung, sehingga kini ia hanya bisa berputar-putar. Tapi walau begitu, Aiko akhirnya bisa sampai di lapangan.

“Hina cchi, kau disini ssu?” seru Kise tiba-tiba.

Tubuhnya langsung membatu karena terkejut. Kepalanya melirik kearah kanan dimana terdapat Kise dan Momoi yang tengah berlari kecil kearahnya dengan senyuman bahagia. Momoi bahkan langsung memeluk erat Aiko dan mengajaknya berputar-putar. Kise juga ikut berputar-putar bersama kedua gadis itu.

“Uh, bisa kalian hentikan itu? Kepalaku akan pusing.”

Sontak, Kise dan Momoi menatap Aiko dengan rasa bersalah, “Maafkan kami.”

Pertandingan masih berjalan seperti biasanya. Fokus ketiga orang disana langsung kembali mengarah pada lapangan. Shutoku sama sekali tidak ingin mengalah dengan Seirin. Walau Seirin sudah pernah mengalahkan Shutoku dalam pertandingan sebelumnya, kali ini mereka tidak akan mengulangi hal yang sama lagi.

Mata Aiko langsung menajam saat itu juga. Semua pergerakan kecil para pemain dan gerakan bola yang terus dilempar kepada setiap orang tidak lepas dari pengawasannya. Takao dengan punggung nomer 10 memantulkan bola ke belakangnya dan melakukan return yang membuat lawan yang menghadangnya langsung terkejut.

Bola langsung di terima Midorima dan lelaki itu melakukan shoot yang bagus.

“Rasanya... Midorin sudah berubah ya?” tanya Momoi tiba-tiba.

Mendengar itu, Aiko hanya melirik kecil kearah Momoi dan kembali melihat Midorima yang berada di lapangan. Matanya semakin menyipit saat satu garisan terangkat di wajah lelaki bersurai hijau itu. Jika tidak salah lihat, itu adalah senyuman kecil yang baru saja Midorima bentuk di wajahnya yang selalu datar dan tsundere.

“Dia tersenyum?” ucap Aiko bergumam.

“Hah?!” sontak Momoi dan Kise langsung menatap kearah Midorima di lapangan.

Kise menatap Aiko tidak percaya, “Hina cchi, apa kau serius ssu?”

“Terlihat samar, namun Shin kun benar-benar tersenyum.”

“Aku tidak menyangka nya.” Balas Momoi sembari tersenyum.

Selama pertandingan berlangsung, mereka bertiga banyak berdiskusi tentang pertandingan yang berlangsung. Mau itu gaya bermain atau stamina yang tersisa dengan waktu yang terus mengejar. Peluit berbunyi nyaring dan Aiko menghela nafas lelah. Ia segera berbalik yang entah mengapa diikuti oleh Kise dan Momoi di belakangnya.

Ternyata, hasilnya seri. Batin Aiko yang langsung meninggalkan gedung olahraga.

🏐🏀🏐

Di taman yang tak jauh dari gedung olahraga, Aiko duduk di salah satu bangku panjang yang ada di sana. Cuaca tidak terlalu panas di daerah sana dan lumayan terasa sejuk. Kise dan Momoi entah pergi kemana. Mereka beralasan ingin membeli minum di mesin minuman dan sekaligus menyemangati teman mereka yang baru saja bertanding.

Tak lain adalah Midorima sendiri.

Aiko sama sekali tidak tertarik dan memilih merenung di taman sendirian. Sudah sangat lama ia bisa seperti ini lagi. Menatap pertandingan basket dengan sangat serius dan memikirkan kemajuan kedepannya. Di tambah lagi, Aiko mulai menyusun serangan-serangan yang mungkin bisa di pakai Midorima dan Takao dalam bertanding.

Ini seperti serangan yang melempar bola secara langsung kepada rekan mereka yang sudah dalam posisi akan menshoot bola saat itu juga. Bukannya tidak mungkin hal itu tidak dapat dilakukan, Aiko yakin itu bisa diwujudkan karena orang yang menshoot adalah pemain Kiseki no Sedai, Midorima Shintaro.

Relationship Thread || Kuroko no Basket x Haikyuu (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang