PART 52 || Penyesalan

925 120 27
                                    

Hari ini semua anggota tim voli Karasuno berkumpul di gedung olahraga, menunggu Ukai datang untuk melatih mereka seperti biasa. Mereka diam setelah pemanasan kecil. Setelah kekalahan Karasuno dengan Seijo, keadaan mereka mulai membaik ketika waktu berlalu begitu cepat. Para senpai mulai kembali ketika merasa tidak berguna untuk terus larut dalam kesedihan.

Sedari awal mereka memulai kegiatan klub, orang-orang memperhatikan sikap Hinata yang terasa aneh. Kageyama mengakui itu saat bertemu Hinata di depan gerbang Karasuno. Lelaki itu kira mereka akan berlomba lagi, seperti apa yang selalu mereka lakukan, tapi Hinata berjalan seperti biasa sembari mendorong sepedanya.

Hinata tidak terlihat baik. Lelaki dengan surai oranye itu selalu melamun di kelas, tidak memakan bekalnya dan hanya menatap saja, tidak terlihat ceria bahkan bersemangat seperti biasa, dan yang paling berpengaruh adalah latihan voli mereka berantakan hanya karena Hinata beberapa kali tidak fokus saat bermain.

“Hinata, kau baik-baik saja?” tanya Sugawara dengan senyum kecil.

“Hm.” Balas Hinata tanpa menoleh. Kepalanya selalu tertunduk dan menatap kosong kearah lantai di gedung olahraga. Kageyama yang duduk di sampingnya merasa keanehan yang semakin tinggi.

“Kau bisa menceritakannya kepada kami, Hinata.” ucap Tanaka.

“Ya, ya, ceritakan pada senpai mu ini.” Timpal Nishinoya dengan semangat.

Mendengar itu, tangan Hinata langsung terkepal. Tubuhnya gemetaran dan ia berusaha sekuat tenaga menahan tangis dengan menggigit bibir bawahnya. Kageyama ragu-ragu untuk menyentuh tubuh Hinata yang bergetar itu. Wajahnya menunjukkan kehawatiran. Ia tidak biasa melihat Hinata yang seperti ini. Mereka terbiasa bertengkar kapanpun itu.

Suara pintu yang terbuka keras mengalihkan perhatian mereka semua. Shimizu dengan nafas yang tak beraturan dengan selembar kertas di tangannya. Gadis itu menyeka keringan dibawah dagunya dan berjalan masuk ke gedung olahraga setelah mengganti sepatunya. Semua orang yang ada di sana menatap Shimizu penasaran.

Shimizu berdiri tak jauh dari anggota tim voli Karasuno dan menatap kearah Kageyama dengan serius, “Kageyama kun, apa kau tahu dimana Aiko chan berada? aku tadi ke kelas mu dan tidak menemukannya. Apa kau tau?”

Mendengarnya, semua pasang mata langsung mengarah pada Kageyama, penasaran dengan apa yang akan dijawab lelaki itu. Tapi, Kageyama langsung memalingkan wajahnya dan tak menjawab pertanyaan Shimizu. Bebera detik setelah keheningan yang terasa panjang, suara isakan kecil dari Hinata terdengar. Orang-orang mulai merasa panik.

Hinata langsung menangis keras. Suaranya sangat pilu. Mulutnya terus mengatakan kata ‘maaf’ terus menerus. Orang-orang disana mulai panik dengan apa yang terjadi pada Hinata. lelaki itu menyembunyikan wajahnya di lipatan lutut. Sugawara berjalan mendekat dan mencoba menenangkan Hinata. Shimizu hanya bisa diam di tempat karena merasa bingung melakukan sesuatu untuk menenangkan adik kelasnya.

“Semuanya salahku! Aku salah! Aku adalah keluarganya yang tidak berguna! Sepupu seperti apa aku ini yang tidak ada saat sepupuku membutuhkanku! Aku benar-benar bodoh! Maafkan aku, neesan.” Racau Hinata.

“Hinata, apa yang terjadi?” tanya Sugawara dengan khawatir.

Dengan perlahan, Hinata mengangkat kepalanya dan menatap Sugawara dengan wajah yang basah, “Suga senpai, aku salah. Neesan tidak salah apapun. Semuanya adalah fitnah. Ada seseorang yang ingin merusak hubungan tim voli Karasuno dengan Aiko neesan. Kalian harus percaya padaku.”

“Shouyo, tenangkan dirimu.” Timpal Nishinoya.

“Kami tentu saja percaya dengan apa yang kau katakan, Hinata. tapi Hinata san sendiri yang harus menjelaskan hal ini. Kita juga harus mendengarkan penjelasannya.” Ucap Sawamura dengan penuh pengertian.

Relationship Thread || Kuroko no Basket x Haikyuu (END) Where stories live. Discover now