PART 74 || Acara Pernikahan

608 72 0
                                        

“Dia lelaki yang baik, bagaimana menurutmu, Temari?” tanya Akiyama.

“Aku baik-baik saja, itu semua adalah keputusan Aiko chan. Dia lah yang menjalani ini dan sebaiknya kamu tidak memaksakannya.” Balas Temari dengan serius.

Mendengar jawaban dari calon istrinya, Akiyama  hanya terkekeh kecil dan menyimpan ponselnya di atas meja. Ponsel itu menunjukkan foto seorang lelaki yang dibalut oleh seragam sekolah. Lelaki tinggi dengan surai kuning dan iris matanya yang berwarna hijau. Dia tersenyum sangat manis kearah kamera yang membuat hasil fotonya sangat bagus.

“Aku menginginkan yang terbaik bagi putriku.” Akiyama tersenyum kecil agak sedih, “Selama ini dia selalu sendirian. Aku berharap cara ini bisa menjadi sesuatu yang bisa aku berikan sebagai Ayahnya.”

“Kenapa kau berbicara seperti itu?” Temari datang dan mengusap tangan Akiyama lembut.

“Tapi, Aiko selalu-“

“Dia sangat bangga memiliki mu sebagai Ayahnya. Jangan terus memikirkan itu. Besok adalah hari bahagia kita. Kita tidak boleh menunjukkan sesuatu yang membuat Aiko chan khawatir kan.”

“Kau benar.”

🏐🏀🏐

Aiko dan Ushijima sedang menunggu di bandara untuk menyambut kedatangan Kenma dan Kuroo yang akan datang tak lama lagi. Seperti apa yang mereka dapatkan kemarin, keluarga Kozume benar-benar tidak bisa datang dan mengirim Kenma dan Kuroo sebagai perwakilan mereka. Akiyama dan Temari pada awalnya sangat sedih, tapi mereka kembali melupakannya.

Setelah pernikahan di Amerika, kedua mempelai akan mengadakan resepsi di Jepang juga.

“Mereka datang.” Ucap Ushijima.

“Aiko chan, Ushiwaka!” panggil Kuroo sembari melambai.

Melihat kedatangan dua orang yang mereka kenal, mereka sama-sama menghela nafas lega. Aiko bangun dari duduknya dan berdiri disana menyambut mereka untuk datang. Kuroo menyeret dua koper di tanganya, miliknya dan juga Kenma. Sedangkan lelaki berambut puding disana, mengekori Kuroo yang berjalan di depan. Dia terbungkus jaket dan matanya memindai sekeliling.

“Bagaimana perjalanan kalian? Apakah baik-baik saja?” tanya Ushijima sembari mengambil alih satu koper yang dibawa Kuroo.

“Semua baik-baik saja.” Kuroo melirik kearah Kenma dengan senyum kaku, “Keculia... yah, Kenma sedikit mual saat pesawat akan terbang.”

“Mabuk udara?” tanya Aiko.

“Jangan katakan itu, aku masih merasa mual disini.” Timpal Kenma dengan wajah yang tidak baik-baik saja, terlihat tertekan.

Karena keadaan Kenma yang kurang baik-baik saja selama naik pesawat, Aiko dan Ushijima segera mengantar kedua tamu mereka ke kediaman Akiyama. Tentu untuk hari ini, Akiyama sudah menyewa supir untuk mengantar mereka. Aiko tidak ingin Ushijima menyetir sebelum lelaki itu menguasainya. Bisa menjadi masalah untuk sekarang saat Kenma tidak baik-baik saja.

Selama di perjalanan, Ushijima terlihat sibuk dengan ponselnya dan Aiko sendiri menatap lurus kedepan dengan memakan cemilan yang disediakan. Sesekali, Aiko juga akan menawarinya untuk Kenma agar rasa mualnya sedikit hilang. Tapi, lelaki berambut puding itu menolak dan memilih berusaha tidur di dalam mobil.

Kuroo menatap kagum keluar jendela mobil. Lelaki dengan gaya rambut seperti pantat ayam itu merasa senang ketika matanya menatap gadis-gadis bule yang berjalan di sisi jalan. Mereka terlihat sangat cantik dan modis. Dengan rambut panjang dan pakaian ketat, tubuh mereka terlihat pas dan sempurna.

“Sepertinya tipe gadis Kuroo san adalah yang sudah tua ya?” tanya Aiko yang tidak sengaja melirik.

“Bukan tua, Aiko chan. Tapi dewasa. Gadis dewasa terlihat lebih cantik.” Balasnya.

Relationship Thread || Kuroko no Basket x Haikyuu (END) Where stories live. Discover now