PART 42 || Pelukan

1.1K 137 10
                                    

Setelah Kuroo dan Kenma pamit untuk pergi terlebih dahulu, Aiko banyak menghabiskan waktu untuk mengobrol dengan Kagami dan juga Kuroko. Terkadang, Riko juga ikut masuk kedalam obrolan. Gadis yang menjadi pelatih bagi tim basket Seirin itu banyak membahas tentang kemampuan mereka masing-masing di bidang menganalisis.

“Aku tidak tahu jika kau bisa sehebat itu.” Ucap Riko kagum.

“Aku juga baru mengetahuinya.” Sahut Kuroko sembari menyeruput vanilla kocoknya.

“Cih, kalian ini sudah tertipu dengan kepalsuannya.”

“Taiga.” Panggil Aiko sembari menatap kearah Kagami dengan senyum lebar yang menyeramkan.

Orang-orang disana langsung tertawa. Aiko senang bisa akrab dengan tim basket Kagami dan juga Kuroko. Tidak sama dengan Kiseki no Sedai, tim Seirin sepenuhnya memiliki aura dan suasana yang sangat hangat. Penuh dengan perjuangan dan kecintaan mereka terhadap basket. Tim Seirin ini terlihat seperti Kiseki no Sedai saat dulu.

Hatinya kembali sakit mengingat saat pertengkaran diantara mereka. Aiko tidak ingin teman-temannya menjadi seperti sekarang. Teman-temannya yang sangat mencintai basket, bermain terus menerus karena merasa senang. Tapi setelah semua itu, Kiseki no Sedai benar-benar Kiseki no Sedai yang berbeda. mereka mulai merasa bosan, menganggap hal ini hanya sesutu yang sangat mudah.

Tidak ada pesaing yang seimbang dengan mereka.

“Ne ne, Aiko chan. Jadi, apa kau kenal dengan Kiseki no Sedai?” tanya Riko.

Pertanyaan itu langsung membuat Aiko cukup terkejut. Semua orang langsung menatap kearah Aiko untuk menunggu jawaban apa yang akan gadis itu lontarkan. Kagami yang berada di sisinya menopang dagu sembari menatap kearah Aiko. Wajahnya datar. Lelaki itu menunggu jawaban apa yang akan diberikan sahabatnya itu.

Kuroko di sisi lain juga menatap kearah Aiko, menunggu jawaban. Masih teringat jelas tentang apa yang gadis itu katakan saat pertengkaran mereka di hari yang mendekati kelulusan. Walau itu sudah berlalu, nyatanya hubungan antara Aiko dan teman-teman Kiseki no Sedai sudah agak membaik. Lagi pula, disini mereka semua lah yang salah.

“Mereka masih membutuhkanmu di hidup mereka. Mereka masih, menganggapmu teman. Ingat ini, Aiko. Mereka hanya salah paham terhadap posisimu di dalam tim, bukan posisimu dalam hubungan mereka.”

“Mereka mengatakan kau tidak dibutuhkan lagi didalam tim karena kau tidak berguna. Tapi, kau masih di butuhkan didalam sebuah hubungan pertemanan yang mereka buat. Didalam pertemanan, kau tidak akan di cap tidak berguna. Karena apa? Mereka menganggap mu teman, bukan alat yang tidak ada gunanya.”

Memori tentang apa yang Kagami ucapkan saat di rumah sakit mengalir di pikirannya. Mengingat itu, kecemasan dalam dirinya mereda. Hatinya menjadi hangat. Aiko perlahan menarik kedua ujung bibirnya keatas membentuk sebuah senyuman kecil yang sangat hangat.

Aiko melirik kearah Kagami dan tersenyum lebih cerah kearah lelaki itu untuk berterimakasih atas apa yang dia katakan padanya. Kagami yang melihat itu merasa bingung dan hanya bisa menaikan satu alisnya bermaksud bertanya maksud Aiko dengan tersenyum sangat manis kearahnya. Aiko langsung menatap kearah Riko dengan senang.

“Tentu saja, kami adalah teman.” Balas Aiko.

Semua orang yang mendengar itu merasa terkejut dan heboh. Riko langsung bertanya tentang orang-orang Kiseki no Sedai. Bagaimana kemampuan mereka, kebiasaan, serta apa yang menjadi kelemahannya. Tentu saja Aiko hanya bisa terdiam karena tidak ingin mengumbar apa yang dimiliki orang lain kepada orang lain.

Kuroko sama terkejutnya dengan yang lain. Lelaki itu sampai terdiam untuk beberapa saat sampai dirinya ikut tersenyum senang. Ia merasa sangat lega mendengar jawaban yang dilontarakan oleh gadis itu. Hatinya sangat hangat. Untungnya, masalah diantara mereka dapat diperbaiki dan bisa kembali seperti dulu lagi.

Relationship Thread || Kuroko no Basket x Haikyuu (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang