Aiko akhirnya sampai di pertandingan bertepatan dengan dimulainya pertandingan antara Karasuno dan juga Dateko. Nafasnya terengah-engah karena berlari dari jalan besar diluar untuk masuk kesini. Ia gera-gera mencari tempat duduk yang tepat dan menonton pertandingan Karasuno saat ini. Matanya juga menangkap sosok Oikawa dan timnya serta Ushijima dan timnya.
Apakah tim ini yang membuat Azumane san sempat berhenti latihan voli? Jika dilihat-lihat, mereka memang memiliki pertanahan yang sangat bagus. Batin Aiko dengan serius.
Ketika peluit berbunyi menandakan pertandingan dimulai, lelaki dengan punggung nomor 1 dari tim Dateko melakukan pukulan awal. Bola itu langsung diterima oleh Sawamura dengan baik. Kageyama langsung berada di posisinya dan mengumpan bola kebelakang dimana Hinata sudah bersiap berlari dan memukulnya.
Aone, dengan nomor punggung 7 dari Dateko, langsung bereaksi terhadap lemparan bola yang dilakukan Kagayema dan melompat tinggi untuk memblok pukulan Hinata. Aiko untuk sesaat merasa terkejut dan terpana dengan reaksi Aone yang sangat cepat dan peka. Ia menyeringai menyeramkan dari balik tangannya untuk menutup keseruan adrenalin yang terpacu dalam dirinya.
Pukulan itu tidak keras, tapi berhasil mendapatkan poin karena jatuh di wilayah musuh. Aiko melirik kearah Takeda dan Ukai yang mungkin sedang berfikir sama tentang kejadian tadi. Ini tentang read bloker yang dimana musuh dapat membaca bola yang akan diumpan oleh setter. Dan pasti, Dateko tidak akan mudah ditipu dengan pancingan.
Mereka benar-benar tim yang bagus. Melihat hal barusan membuat mereka pantas mendapatkan julukan sebagai dinding besi. Batin Aiko.
Berbagai serangan terus dilayangkan. Pertandingan masih berjalan dengan sangat sengit. Ada beberapa momen yang membuat Aiko merasa sangat senang dan bahagia. Aiko tidak pernah tahu jika Karasuno sangatlah hebat. Bagaimana mereka berkembang semakin kuat. Bahkan serangan cepat Kageyama dan Hinata serta pukulan Azumane yang mengharukan.
Setelah peruit berbunyi menandakan set 1 yang telah selesai, kedua tim berganti posisi dengan tim lain. Aiko beranjak dari duduknya dan memegang topinya untuk menutupi wajahnya. Ia berjalan keluar dari tempat duduk para penonton untuk turun kebawah menemui teman-temannya.
“Ah, Aiko, kau datang?” tanya Ukai ketika melihat kehadiran Aiko.
“Ha’i, pelatih. Bagaimana situasinya saat ini?”
“kau melihat pertandingannya kan? Seperti itulah yang terjadi.”
“Hm, Dateko benar-benar lawan yang sulit kah?” ucap Aiko sembari melihat para pemain Dateko.
“Aiko, kau disini?” tanya Takeda meyapa.
Mendengar suara Takeda, Aiko menoleh kearah seorang pria berkacamata di sampingnya dan membungkukkan tubuhnya, “Halo, sensei. Maaf jika aku baru bisa datang hari ini.” Ucapnya.
“Jangan pikirkan, mereka juga tidak masalah dengan itu.” Balas Takeda sembari tersenyum.
“Ah, Aiko chan. Kau datang hari ini?” Shimizu datang dan bertanya.
“Shimizu senpai, halo.” Sapa Aiko sembari tersenyum.
“Kebetulan sekali, kau bisa langsung masuk pada set selanjutnya. Aku ada urusan sebentar diluar.” Shimizu langsung menatap kearah Takeda dan Ukai, “Takeda sensei, pelatih Ukai, maafkan aku. Aku memiliki keperluan mendesak saat ini.”
“Shimizu, tidak apa-apa.”
“Aku akan menggantikan mu, Shimizu senpai.” Ucap Aiko.
“Baiklah, Aiko chan. Mohon bantuannya.”
Semua tim langsung berkumpul untuk membahas rencana selanjutnya. Aiko berjalan mengikuti Ukai dibelakangnya dengan buku catatan serta pena yang ia genggam. Barulah setelah mereka lengkap, para tim Karasuno sedikit terkejut akan kehadiran Aiko di pertandingan mereka. Gadis itu hanya bisa tersenyum dan melambai kecil.

YOU ARE READING
Relationship Thread || Kuroko no Basket x Haikyuu (END)
FanfictionHinata Aiko adalah mantan manager tim basket SMP Teiko yang beranggotakan pemain Kiseki No Sedai. Karena masalah dengan teman-teman satu klubnya, Aiko menutup dirinya dari mereka. Setelah lulus SMP, Aiko memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya di Mi...