30. Cintanya Totalitas

14.1K 1.9K 182
                                    

Dateng lagi nih Gagah sama Sava biar debunya nggak banyak² amaddd🤧

Btw, nanti malam (3-1-2022) pukul 20:00, rencananya mau ada tebak² berhadiah edisi tahun baru yang udah lewat 2 hari (maklum baru sempat) wkwk. Di instagram @dsmumus yap. Bukan give away sih, cuma asyik²an aja.

Okelah selamat membaca teman-teman.

🐳🐳

"Badan doang gede. Beraninya lo boongin gue. Pantes panggilan lo Kamboja, kampret boja lo ya!"

Kamboja yang mendengar kalimat menggebu itu dari Gagah hanya tersenyum dan menyatukan dua telapak tangan jadi satu, tanda meminta maaf. "Maafin saya ya, Pak Gagah, Bu Sava."

"Nggak apa-apa, Ja." Sava menjawab santai.

Gagah langsung melotot mendengar jawaban Sava. "Kamu maafin Boja?"

Sava mengedikkan bahu. "Aku udah bilang nggak usah diperpanjang. Boja baik." Ia menoleh ke Kamboja lagi. "Happy wedding ya, Boja dan istri."

"Nggak nggak nggak." Gagah menggeleng. Ia beralih ke istrinya Kamboja sekarang. "Masih ada waktu buat kabur, kamu pasti dipaksa nikah sama si bunga kuburan ini kan? Kalau iya, saya sama Sava bisa selamatkan kamu sekarang juga," katanya serius.

Tanpa disangka, istrinya Kamboja tersenyum. Sava dan Kamboja terbahak mendengarnya.

"Saya nggak paksa dia, Pak Gagah," jelas Kamboja. "Atau Pak Gagah cemburu saya udah menikah? Kalau gitu—"

"Astaga, stop, gue nggak mau denger lanjutannya," elak Gagah. Bisa-bisa ia mimpi buruk lagi sama bunga kuburan.

"Iya, saya nggak dipaksa."

Tambahan dari istrinya Kamboja itu langsung membuat Gagah berdecak kesal, merasa kalah. "Suami kamu ini, terlalu mendalami peran pura-pura suka sama saya. Dia bikin saya kena mental. Nggak nafsu makan, nggak nafsu tidur, nggak nafsu liatin ikan lagi. Harusnya Kamboja kena pasal penganiayaan ikan."

"Kok ikan, Gah?" tanya Sava bingung.

"Ya karena dia, aku nggak ngasih makan ikan-ikan, Sav. Ikannya pada sakit waktu itu. Untung ikannya nggak nuntut. Coba kalo nuntut, Kamboja nggak jadi nikah tuh."

Sava tertawa mendengarnya. Ia menarik lengan Gagah dan memeluknya pelan.

"Saya seneng Bu Sava udah bahagia," kata Kamboja.

Gagah kembali fokus ke pasangan suami istri yang duduk di seberangnya. Acara menikah Kamboja dan istri memang tidak ada resepsi, hanya dekorasi sederhana untuk mengabadikan momen, namun saat ini acara sudah selesai dan ada waktu untuk berbincang.

"Makasih ya, Ja," kata Sava tulus.

"Sama-sama, Bu." Kamboja menjawab lagi.

"Sebenernya gue kesel sama lo." Gagah giliran berkata. "Tapi ya itu, lo emang udah berjasa jagain istri gue waktu dulu. Thanks, Ja."

"Sama-sama, Pak. Hadiahnya mana?"

Gagah melotot, teringat dulu Kamboja menggodanya meminta hadiah nomor biar bisa menghubunginya katanya. "Gila lo, Ja."

"Saya bercanda, Pak. Bapak Gagah emang gemesin begitu ya kalau marah. Pantesan Bu Sava cinta mati."

"Jangan sekali-kali lo bilang gue nggemesin, Ja. Geli gue dengernya!"

Malah Kamboja berkedip. "Mau saya tambah gelinya nggak, Pak?"

"Inget istri lo, Kamboja kampret!"

Fishing YouWhere stories live. Discover now