Chapter 2: Selamat Datang Di Dunia Lain

701 59 19
                                    

Setelah aku selesai 'shock' dengan apa yang telah terjadi pada diriku, aku langsung keluar dari ruangan ini yang ternyata adalah kamar pribadinya aku (Rosarie).

Setelah beberapa langkah dari pintu kamarku, aku dihampiri oleh seseorang.

"Baginda Ratu, barusan saya mendengar teriakan dari-, hah!? Ada apa dengan pipi Baginda Ratu?"

Aku mengenal gadis ini, namanya Mary. Dia seorang penasihat diriku. Aku enggak tahu penasihat aku ato penasihat kerajaan, kayaknya sama aja deh.

"Baginda Ratu?" Tanya Mary. "Oh..., tidak apa-apa! Tidak perlu dipikirkan!" Balas diriku untuk mengalihkan situasi.

"Mary, aku ingin kau menemaniku berkeliling daerah ini. Terutama daerah pertanian, pandai besi, dan perumahan rakyat!"

"Baiklah Baginda Ratu, kami akan menyiapkan kereta kuda Anda."

Hmmm, aneh aku kira dia bakalan ngomong -"Mengapa Baginda Ratu ingin keluar istana? Kami mengkhawatirkan keselamatan Anda!"- Kayak gitu. Tapi yo weslah ra po-po, malah bagus cepet koyo ngono iku.

Budi atau untuk seterusnya kita sebut Rosarie, pergi berkeliling di sekitar kota tempat dia tinggal. Dia sedang mempelajari dunia barunya ini agar dia bisa membaur dengan kehidupan dianya yang baru ini.

Setelah dia selesai 'melihat-lihat' dunia barunya, Rosarie tiba kembali di istananya. Dan dia sekarang berada di kantor pribadinya.

Aku sudah mengecek wilayah yang aku tempati ini. Dari visual yang aku dapat, aku merasa dunia ini berada di Zaman Medieval Barat.

Aku tadi di dalam kereta kuda melihat pertanian, mereka para petani masih bawa-bawa air sambil ngeguyurin sawah mereka. Apa nggak ada aliran irigasi ya? Soalnya aku tidak melihat adanya aliran air di sekitar sawah. Kayak gitu kan nggak akan efisien.

Terus di bagian pandai besi terutama bagian peralatan tempur, mereka menciptakan persenjataan medieval seperti pedang, tameng, zirah besi, dan apa pun yang berhubungan dengan zaman medieval.

Dan untuk perumahan rakyat, para bangsawan dan rakyat biasa yang kayak telah membangun rumah mereka dengan material batu. Bagi mereka yang tidak mampu dengan batu, mereka membuatnya dengan material kayu.

Luas negaraku sekitar 700 Km², lebih luas daripada daratan DKI Jakarta, tetapi populasinya sekitar 5 jutaan. Populasi yang kurang lebih setengahnya lebih sedikit daripada Jakarta itu sendiri. Mungkin zaman medieval itu tanah luas tapi populasi dikit adalah hal yang normal kali ya?

Dan aku mendapat informasi dari Mary itu sendiri ketika aku masih di dalam kereta kuda tadi, bahwa aku ini tipe ratu yang suka 'blusukan', pantes aja Mary gak nasehatin aku pas aku bilang mau keluar. Sifatku ini membuat rakyatku mencintaiku, dan sebagian yang lain ada yang tidak menyukai sifatku ini terutama para bangsawan yang sombong dan pastinya tidak merakyat. Well whatever with that nobles, gue gak peduli!

"Hah..., tak kusangka, keinginanku untuk menjadikan Rosarie sebagai ruler yang baik walaupun bertampang antagonist cakep sudah berjalan di awal story. Tapi, aku tidak tahu, apakah aku bisa menjaga sifat Rosarieku yang asli atau tidak di masa depan nanti, karena kalau ini memang dunia game, jiwa Real Time Strategy Gameku mendidih yang akan menuju ke World Domination."

Rosarie bangkit dari kursinya dan menuju jendela untuk menatap keadaan rakyat di luar.

"Baiklah, ini adalah dunia baruku, aku yang saat ini sudah 'berubah wujud' menjadi Angelica Rosarie. Tidak peduli ini dunia dari semesta lain atau dunia game, kalau memang benar apa yang aku rasakan benar-benar real, maka secara kesimpulannya aku tidak sedang bermimpi."

"Haha! Aku terima saja kenyataan ini! Lagipula keren juga aku masih bisa hidup lagi di 'alam lain'. Dan aku memiliki ambisi untuk memperhebat negaraku. Kalau ini duniaku (dunia gameku), maka aku yang akan membuat peraturanku sendiri! Caranya mudah saja, yaitu menjadi negara adi kuasa di dunia permainan ini! Dengan ilmu modernku dari dunia lama, akan aku ciptakan teknologi-teknologi dari duniaku untuk dunia ini, terutama untuk negaraku pastinya!"

"Mungkin ini impiannya bocah kecil dalam dunia khayalannya, but hell yeah!!! Gua gak peduli khayalanku ketinggian. Ditelateni ae, suwe-suwe kecapaien."

Ambisi Angelica Rosarie dimulai dari sini.

--//--

[HIATUS] Bereinkarnasi Ke Dunia Lain Dan Membangun Negeri Di Dunia TersebutWhere stories live. Discover now