Chapter 10: Peningkatan Ilmu Dan Cikal Bakal Perubahan Negeri

308 37 7
                                    

Pagi-pagi di kantor Rosarie.

Mary: "*Tok-tok-tok* Permisi, Baginda!" Tanya Mary dari luar kantor.

Rosarie: "Iya, masuklah!"

Mary kemudian masuk ruangan.

Rosarie: "Bagaimana? Semua sudah berkumpul?"

Mary: "Semua sudah berkumpul di ruangan yang Baginda siapkan."

Rosarie: "Baik, aku akan ke sana."

Mary: "Baik, Baginda Ratu!"

Aku dua hari yang lalu selesei mencatat semua ilmu pendidikan SD sampai SMA dari duniaku yang sebelumnya. Dan kemarin aku mereview lagi semua ilmu yang aku catat sendiri untuk dipahami bagaimana caranya agar aku bisa menjadi dosen di dunia ini.

Ya, benar sekali, aku akan menjadi pengajar. Aku kemaren sudah menyuruh Mary untuk memanggil seluruh guru yang pinter di negara ini. Tujuannya agar mendapat ilmu baru dari aku. Aku memanggil yang pinter-pinter aja maksudnya biar mereka gampang 'nangkep' sama penjelasannya aku. 

Jadinya sistem mengajarinya nanti lebih gampang ketimbang ngajarin orang yang susah nangkep karena bisa mengganggu pelajaran. Itu alasannya kenapa sekolah-sekolah favorit persyaratannya minta kayak gitu, selain masalah nangkepnya pelajaran yang diajar, juga menjaga nama sekolah-sekolah itu karena maksudnya isinya harus orang-orang pinter semua. Dalam kurung menurut penilaianku sendiri loh!

Dan hari ini, mereka sudah tiba. Aku mengubah Audience Chamberku menjadi kelas sementara. Audience area aku ubah menjadi tempatnya para murid, dan throne area aku ubah menjadi tempatnya dosen.

Ngomong-ngomong, aku ngomongin soal diriku adalah dosen karena aku mengajar guru yang aku anggap sebagai mahasiswa saja karena mereka semua sudah dewasa. 

Rosarie dan Mary berjalan menuju ruang audiensi. Dan sesampainya di pintu, Rosarie membuka pintunya.

Semua guru: "Selamat pagi, Baginda Ratu Angelica Rosarie!" Salam dari mereka semua sembari memberikan tunduk hormatnya mereka kepada Angelica Rosarie.

Rosarie: "Selamat pagi, duduklah!" Mereka semua kemudian duduk di tempat. Dan Mary berdiri sedikit jauh dari pintu barusan.

Hmm... Jumlahnya hanya 12 ya? Padahal sudah saya siapin 20 kursi. Setengahnya dari jumlah siswa per kelas di duniaku karena pikiranku orang-orang dulu yang pinter gak sebanyak zaman duniaku sebelumnya. Dan ini adalah jumlah yang malah 'fantastis' kurangnya.

Rosarie: "Langsung ke titik utamanya saja ya, saya memanggil kalian kemari untuk diberikan ilmu pendidikan baru dari saya. Dan ilmu ini akan kita terapkan pada negeri kita tepatnya kepada anak-anak generasi penerus bangsa kita. Secara kesimpulan, saya ingin kalian mengajarkan ilmu baru dari saya ini kepada para murid generasi baru nantinya. Dan apakah ada pertanyaan dari kalian?"

Guru: "Saya, Baginda!" Angkat tangan dari seorang guru wanita.

Rosarie: "Ya. Siapa nama Anda, dan pertanyaan apa yang ingin Anda tanyakan?"

Guru: "Nama saya Elissa Doyle, dan saya ingin menanyakan soal 'murid generasi baru'. Apa yang Baginda maksud dengan murid generasi baru?" Tanya seorang guru wanita ini yang bernama Elissa Doyle.

Rosarie: "Murid generasi baru adalah murid yang mendapatkan ilmu pendidikan baru pascareformasi pendidikan yang ada di negeri kita ini."

Guru: "Ma'af Baginda!" Angkat tangan dari seorang yang kali ini adalah guru pria.

Rosarie: "Ya? Nama Anda dan pertanyaannya?"

Guru: "Nama saya Glen Stewart, dan pertanyaan saya adalah mengenai tentang reformasi pendidikan. Apa yang akan diperbaharui pada pendidikan di negeri kita?" Tanya Glen.

[HIATUS] Bereinkarnasi Ke Dunia Lain Dan Membangun Negeri Di Dunia TersebutWhere stories live. Discover now