Chapter 6: Kincir Air Dan Irigasi Baru

331 40 16
                                    

Di pagi hari, di dalam perpustakaan istana.

Rosarie: "Tidak ada! Tidak ketemu!"

Aku tidak menemukan informasi apa pun di perpustakaan ini. Tidak ada informasi tentang sejarah di dunia ini, mulai dari pembentukan benua, awal mula bahasa sampai dengan tulisan. Semua yang aku dapat cuman buku-buku tentang cerita legenda dan semacamnya yang aku dhewe bisa menilai ini buku cuman cerita anak-anak *Sweatdrop*.

Aku belum mempelajari seluruh dunia selain luas negaraku sendiri. Bahasa yang dipakai untuk saat ini Bahasa Indonesia (menurut aku), dan untuk penulisan menggunakan huruf Alphabet persis di dunia lamaku.

Aku menilai dunia ini kayak sudah 'plekkk' langsung jadi lengkap dengan bahasa dan tulisannya. Dan aku juga plek langsung ditaruh aja tanpa pemahaman dunia kayak yang ada di anime gitu loh, kamu bertemu Dewa atau Dewi yang akan memberikanmu informasi dan kekuatan spesial untuk dunia itu (ini). Aku enggak e! Melek-melek langsung 'pindah dunia' di tubuh Rosarieku.

Terlebih lagi mengenai teknologi di dunia ini, militer negeri ini masih menggunakan pedang dan tameng. Di lain sisi seperti ilmu non militer, masyarakat sudah mengenal konstruksi pembangunan menggunakan semen, tetapi mereka belum mempunyai ilmu plamiran, jam pendulum yang mana lebih hebat ketimbang jam matahari, dan penggunaan kalender yang sudah modern. Fix! Kata-kataku untuk dunia aneh bukan sekedar lelucon belaka.

Aku masih belum paham dengan dunia ini. Apakah ini dunia lain dalam arti dunia game atau dunia lain dalam arti dunia paralel? Kalau ini emang game, kok militernya gak sekalian aja zaman bubuk mesiu? Terus kalau dunia paralel kok teknologi non militernya lebih 'advanced' ketimbang kemiliterannya itu sendiri? Ini kalau hidupku dijadiin novel yang baca cerita ini bakal mumet kali ya? Aku dhewe yo mumet kok!

Mary menghampiri Rosarie setelah dia tahu bahwa Rosarie sedang berada di perpustakaan dengan raut wajah yang sedikit mengantuk gara-gara begadang bermain congklak semalaman sampai lewat jam 12.

Mary: "Lapor, Baginda!" Mary berbicara dengan nada pelan karena sedang di perpustakaan.

Rosarie: "Ada apa, Mary?" Rosarie menutup bukunya sambil melihat ke arah wajah Mary yang terlihat masih sedikit mengantuk.

Mary: "Paket pesanan Baginda dari toko pakaian telah tiba."

Rosarie: "Benarkah? Bagus kalau seperti itu! Di mana paketnya itu sekarang?" Rosarie bergembira ketika mendengar paketnya datang.

Mary: "Saya menaruhnya di meja kantor Anda, Baginda."

Rosarie: "Tidak masalah! Kalau seperti itu aku akan ke sana mengambil paketnya dan langsung berganti pakaian di kamarku." Rosarie mengembalikan bukunya kembali ke rak buku dan kemudian keluar dari perpustakaan diikuti oleh Mary menawarkan bantuan karena ratunya main pergi saja tidak bertanya apa-apa lagi.

Mary: "Perlukah saya membantu menggantikan pakaian Anda, Baginda?"

Rosarie: "Tidak perlu! Akan aku lakukan sendiri!"

Ya iyalah! Masa minta dipakaiin? Kamu itu penasihat, bukan maid.

Mary: "Baik, Baginda!" Paham Mary.

Rosarie baru ingat sesuatu, mumpung Mary masih ada di dekatnya,

Rosarie: "Oh ya, Mary. Mulai sekarang jangan main congklak atau bermain permainan lainnya sampai begadang! Tidak baik untuk kesehatan, jaga kesehatanmu!" Perintah Rosarie kepada Mary.

Mary: "Ah! Baik, Baginda! Saya mohon ma'af atas kecerobohan saya." Menunduk minta ma'af.

Rosarie: "Baiklah, jangan dilakukan lagi, mengerti!?"

[HIATUS] Bereinkarnasi Ke Dunia Lain Dan Membangun Negeri Di Dunia TersebutDonde viven las historias. Descúbrelo ahora