Chapter 18: Akhirnya... Pakaiannya Datang Juga!

192 27 10
                                    

Di pagi hari sekitar jam 05.30, Rosarie berjalan menuju gudang kebun.

Rosarie: "Hmmm... Hmmm... Hmmm..." Rosarie sedang bersenandung ria.

Rosarie: "Hm!? Kok enem? Nggak salah itung nih?" Rosarie melihat jumlah karung pakannya yang tidak berjumlah 5.

Rosarie: "Ealah, bodo amat!" Langsung saja dia masukin pakannya ke ember buat pakan ternak.

Rosarie menuju kandang ayam dan membuka pintu kandangnya untuk membiarkan ayam-ayamnya keluar.

Para ayam: "Petok-petok-petok." Mereka kesenangan bisa keluar kandang sambil mengibas-ngibaskan sayap mereka.

Tetapi seketika mereka melihat ke arah Rosarie sambil bawa ember tersebut, mereka langsung mengerumuni Rosarie untuk minta makan.

Rosarie: "Nyoh! Mangane seng akeh! Biar nelor terus!" Sambil melemparkan pakan ayamnya.

Para ayam: "Petok-petok-petok-petok-petok!"

Heh... Senenge batinku. Besok-besok meliara apa lagi ya?

Mungkin manuk ae.

Rosarie langsung masuk kandang dan mengumpulkan telur-telur ayam tersebut.

Setelah selesai, Rosarie langsung ke dapur istana. Dan dia menaruh kotak berisi telur-telur ayam tersebut di sebuah meja dapur, dan menuliskan tulisan kayak gini, "Pakai saja telur-telur ini!" gitu.

Rosarie: "Wes mari! Waktunya mandi."

Rosarie kemudian pergi ke kamarnya untuk mandi.

Sekitaran jam 07.30, Rosarie menuju ke dapur istana.

Rosarie: "Selamat pagi kalian semua."

Mereka semua: "Selamat pagi, Baginda Ratu."

Rosarie: "Kalian tadi tahu kalau ada kotak berisi telur di meja itu?"

Kepala koki: "Iya, kami tahu. Apakah itu telur dari ayam-ayamnya Anda?"

Rosarie: "Benar. Berarti kalian sudah tahu ya, kalau saya pelihara ayam?"

Kepala koki: "Tentu. Alex Robert yang pernah menceritakannya kepada kami."

Rosarie: "Dan kalian tidak punya perasaan aneh? Seperti seorang ratu pelihara ayam?"

Kepala koki: "Awalnya kami juga tidak percaya omongannya Alex. Tapi kalau dipikirkan baik-baik, selama ini Anda sudah melakukan hal-hal yang di luar nalar kami."

Kepala koki: "Contohnya seperti Anda membuat kintaki sampai dengan mi di dapur. Normalnya bila Anda sebagai ratu turun tangan menginstuksi kami, Anda ya tinggal instruksikan kami harus melakukan apa. Tetapi Anda malah ikut serta membuatnya juga."

Mary: "Kintaki? Kintaki itu apa ya? Apa jangan-jangan makanan baru?"

Kepala koki: "Baiklah, kalau soal dapur, ratu seperti Anda turun tangan langsung masih disebut normal, maka kalau soal menggergaji kayu sampai menempa besi, itu baru sudah di luar batas."

Kepala koki: "Tapi apa yang terjadi? Orang-orang sini pada akhirnya hanya bisa 'Oh...' saja. Karena orang-orang sini sedikit demi sedikit lama-lama semuanya sudah tahu kalau Anda ratu yang aneh- unik. Maksudnya unik adalah tidak seperti biasanya monarch bisa melakukan hal-hal seperti itu."

Bukannya kamu ngomong "ratu aneh" ya barusan?

Mary: "Ya itu sebabnya saya menyukai Anda. Karena Anda adalah... Ya seperti yang dikatakan dia barusan, ratu yang unik."

[HIATUS] Bereinkarnasi Ke Dunia Lain Dan Membangun Negeri Di Dunia TersebutWhere stories live. Discover now