Chapter 12: Atelier Rosarie

264 30 16
                                    

Keesokan paginya, setelah mereka semua selesai sarapan, mereka pergi ke kebun pribadi untuk melaksanakan pembuatan rumahan kecil sebagai loka karyanya Rosarie nanti.

Mereka sedang menyiapkan semua peralatan konstruksi seperti palu, gergaji, paku-paku, dan sebagainya.

Dan ketika sudah lengkap semua,

Rosarie: "Baiklah, semua peralatan sudah di sini. Saya akan menggergaji kayu pertamanya untuk saya jadikan sebagai penanda luas bangunannya. Hanya untuk simbolis saja, setelah itu giliran kalian yang bekerja." Kata Rosarie yang kemudian membuat mereka kebingungan.

Alex: "Eh..., ma'af Baginda Ratu, tadi Anda berkata apa? Menggergaji kayunya?" Tanya Alex, ya walaupun Mary juga sekata dengan Alex, tapi ya sudah didahului.

Rosarie: "Ya benar! Memangnya ada apa?"

Alex: "Bukankah tidak pantas Anda sebagai seorang ratu melakukan pekerjaan buruh seperti itu? Apalagi itu juga pekerjaannya para laki-laki, Baginda."

Rosarie: "Ada benarnya kamu berkata seperti itu. Tapi, selama ini mereka para monarch tidak melakukan hal yang ingin saya lakukan kemungkinan ada 2 hal, yaitu dia tidak mengerti caranya, dan yang kedua dia gengsi dengan jabatannya sebagai monarch malah melakukan pekerjaannya para buruh. Biarpun saya kemungkinan masih punya kegengsian, tetapi saya tidak gengsi untuk melakukan pekerjaan tukang bangunan seperti ini. Dan, di samping itu pula saya juga mengerti pekerjaan ini. Jadi, 2 hal tersebut dapat saya atasi dengan kata-kata saya barusan." Penjelasan dari Rosarie.

Alex: "Anda mengerti tentang kearsitekan?"

Rosarie: "Ya! Tentu saja, lagi pula saya sendiri yang merencanakan pembuatan bangunan ini, kan? Kalau saya tidak mengerti, pasti saya menyerahkan semua pekerjaannya ke kamu berdasarkan penjelasan yang saya berikan. Benar bukan?"

Mereka semua terpukau dengan kata-katanya Rosarie barusan kalau dia mengerti kearsitekan.

Alex: "AH!!! Benar juga, saya baru ingat kalau dari kemarin Baginda Ratu sendiri yang mendesain bangunannya. Ternyata jawabannya Baginda Ratu juga mengerti kearsitekan."

Rosarie: "Iya, kau benar sekali!"

Ya maklumlah, aku dulu kerjanya di perkonstruksian.

Rosarie: "Baiklah, tanpa panjang lebar, saya mulai!" Baru saja Rosarie memegang gergajinya dan hendak mengambil posisi menggergaji, dia sudah diberhentikan oleh Mary (lagi).

Mary: "Tunggu dahulu Baginda! Pekerjaan ini tidak sama dengan pembuatan congklak yang sebelumnya Anda buat!" Orang-orang yang lain sudah kebingungan mengenai "congklak" yang dikatakan Mary karena mereka tidak paham dengan apa yang dibicarakan Mary.

Mary: "Lihatlah kayu itu, Baginda. Itu adalah jenis kayu yang lebih keras dari sebelumnya! Kalau Anda ingin menggergaji kayu itu, mintalah bantuan dari mereka! Supaya pekerjaan Anda semakin ringan!" Kata-kata khawatirnya dari Mary.

Alex: "Apa yang dikatakan Nona Mary benar, Baginda! Biarlah kami membantu Anda, supaya Anda tidak kesusahan menggergaji kayu tersebut!" Alex dan sebagian yang lain sudah siap-siap menawarkan bantuan.

Rosarie: "Oh, tidak-tidak! Tidak perlu! Saya sungguh benar-benar bisa melakukannya sendiri. Kalian perhatikan saya saja dengan baik-baik terlebih dahulu, sebelum kalian akan melakukan pekerjaan yang sesungguhnya setelah saya!"

Alex: "Eh..., baik.., lah.., Baginda!" Respon dari mereka yang terbata-bata karena masih bingung dan ragu-ragu dengan jawabannya Rosarie. Kecuali untuk si Mary yang rasionya hanya setengah karena sudah percaya setengahnya lagi, karena dia ingat ketika Rosarie buat congklak di hari-hari yang lalu.

[HIATUS] Bereinkarnasi Ke Dunia Lain Dan Membangun Negeri Di Dunia TersebutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang