Chapter 21: Sebuah Pelajaran Untuk Mary

239 21 17
                                    

Ceritanya Rosarie dari treasury, dan dia sekarang menuju dapur istana sambil bawa-bawa peti harta. Orang-orang yang pada ngelihat dia terheran-heran, kenapa seorang ratu bawa-bawa peti harta sebesar itu.

Dan begitu sampai di dapur istana,

Rosarie: "Kalian semua!"

Para juru masak: "Oh, Baginda! Ada apa, Baginda?"

Rosarie: "*Menaruh peti hartanya* Kemari! Saya mau memberi kalian uang untuk membeli apa yang akan kita butuhkan besok."

Para juru masak mendekati Rosarie.

Rosarie: "50 koin perak untuk membeli buah-buahan. 1 koin emas 26 koin perak untuk susu cair. 12 koin perak untuk kacang tanah seberat 10 kilogram."

Rosarie: "Jangan langsung membeli semua buah-buahan dan susunya! Takutnya terlanjur basi sebelum pengemasan. Untuk pembuatan minumannya nanti sudah saya tulis caranya di kertas yang kemarin saya beri kepada kalian. Sebenarnya sama saja seperti mengemas makanan kaleng, hanya saja ini benda cair (minuman)."

Rosarie: "Dan... Ini, saya akan memberikan uang saku yang saya janjikan kepada kalian bila ada perintah untuk memproduksi makanan dan minuman kaleng. Sebesar 1 koin emas per orangnya."

Para juru masak: "???!!!"

Para juru masak: "HHHAAA!!! 1 KOIN EMAS!!!???"

Rosarie: "Oh? Terlalu banyak ya? Ya sudah, saya kurangi!" Dianya sambil ancang-ancang mau buka kantong uang untuk dikurangi jumlahnya sembari mengais-ngais koin perak (maksudnya emas yang dikurangi menjadi perak).

Para juru masak: "Heee........." Mereka masang muka sedih kecewa.

Rosarie: "*Melirik ke arah mereka dan kemudian tersenyum* Bercanda!"

Para juru masak: "Astaga, Baginda! Bercandanya Anda sungguh tidak lucu!"

Rosarie: "Ma'af, ma'af! Hehehe."

Mereka masih kesel imut.

Rosarie: "Tentu saja saya akan memberikan 1 koin emas ini kepada kalian per orangnya. Karena saya juga tahu kalau produksi makanan dan minuman kaleng itu susah. Seandainya teknologi saya sudah maju, yang mengerjakan ini semua bukan manusia, melainkan mesin otomatis. Tugasnya manusia hanya melakukan pemrogramannya saja."

Kepala koki: "Wow... Apa itu? Kedengarannya seperti sesuatu yang hebat."

Rosarie: "Memang hebat! Intinya tunggu saja saya membuat teknologi baru sedikit demi sedikit. Nanti kalian juga akan melihat sendiri perubahan demi perubahan yang ada di negeri ini."

Para juru masak: "Oh... Kami akan menantikannya!"

Rosarie: "Janjinya saya untuk membuat makanan dari kacang adalah besok sore. Kurang lebih jam 6. Sebelumnya, saya minta 3 kilogram kacang untuk direndam ke dalam air yang berisi irisan bawang putih sebanyak 15 siung bawang putih. Kacang ini yang nantinya untuk pembuatan kacang bawang. Untuk kacang panggang dan kacang telur tidak usah."

Kepala koki: "Berapa banyak air yang kita butuhkan nantinya, Baginda?"

Rosarie: "Asal sudah terendam saja sudah cukup. Jangan terlalu banyak juga! Nanti kacangnya kurang berasa bawang putihnya. Dan rendamlah selama satu jam, artinya dari jam 5 sore sudah harus direndam kacang itu."

Kepala koki: "Siap, Baginda."

Rosarie: "Oh iya. Kacang tanahnya harus yang sudah dikupas kulit arinya, ya!"

Para juru masak: "Oh... Siap, siap!"

Rosarie: "Ya sudah. Saya berikan uangnya sekarang juga. Dan saya juga mau mengembalikan peti harta ini setelah ini."

[HIATUS] Bereinkarnasi Ke Dunia Lain Dan Membangun Negeri Di Dunia TersebutTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon