Chapter 13: Senjata Baru

288 35 7
                                    

Pagi-pagi ketika Rosarie bangun dari tempat tidurnya.

*Buka mata dan langsung selonjoran di ranjangnya* Hmmm... Aku tahu bahwa aku sebelumnya laki-laki, tapi bukan berarti aku tidak mengerti dengan 'tubuhnya' perempuan. Ketika SMP dulu, kami udah diajarin ilmu IPA soal alat reproduksi manusia. Aku udah paham kalau perempuan bakalan menstruasi kisaran setiap bulannya. Dan berlangsung sekitar semingguan lamanya.

Tapi, ini sudah satu setengah bulan lebih semenjak aku sudah hidup di dunia ini. Menjelang satu bulan aku sudah persiapan celana dalam tebal yang berlapis-lapis untuk persiapan 'periode'nya. Tapi gak kunjung-kunjung dateng juga.

Aku sendiri mungkin punya pemikiran kayak gini, kenapa Rosarie tidak menstruasi: Rosarie memiliki kelainan; Rosarie tidak memiliki rahim; Atau 'dunia ini' layaknya gim yang mana gak pernah ada penjelasan masa menstruasi untuk karakter perempuannya, secara kesimpulan, semua perempuan di dunia ini gak akan menstruasi.

Tapi aku gak perlu tanya-tanya ke yang lain aja mengenai mereka menstruasi atau nggak. Biarpun sesama perempuan, tetapi hal ini tetap saja privasi. Terkadang sesama laki-laki aja kalau udah privasi banget gak akan bagi tahu!

Rosarie bangun dari ranjangnya dan berganti pakaian. Dan setelah itu Rosarie ke mejanya untuk menulis rumus bubuk mesiu dan menggambar senapan lontak beserta bayonetnya.

Rosarie: "Sempurna! Aku ingin ketemu Mary."

Rosarie pergi untuk menemui Mary. Dan dia menemuinya di dapur istana beserta para juru masak istana sebelum mereka semua melaksanakan kegiatan sarapannya.

Rosarie: "Hei kalian semua! Kenapa kalian berwajah sedih seperti itu?" Rosarie merujuk ke para juru masak, bukan termasuk Mary.

Mary: "Ini karena kemarin mereka membuat minuman cokelat hingga 50 porsi untuk para pelayannya Anda sampai-sampai stok bubuk cokelatnya sudah habis, padahal baru dibuat dua minggu yang lalu. Sebenarnya mereka mau menolak permintaan mereka bila tidak membawa kata-kata perintah dari Anda, Baginda."

Rosarie: "*Sweatdrop dengan pernyataan ini* Ya tinggal buat lagi saja! Kalian sudah tahu cara membuatnya dari awal hingga akhir, bukan?"

Mereka semua saling menyuruh untuk bicara satu sama lain. Dan akhirnya pandangan mereka ke arah Mary, karena pikiran mereka Mary adalah orang yang paling 'dekat' dengan Rosarie.

Mary: "Apa! Ya ampun, baiklah!" Mary bicaranya pelan ke arah mereka, dan setelah itu mereka jadi senang.

Mary: "Jadi seperti ini, Baginda, kami tahu ilmunya, tapi tidak mencukupi dananya. Kalau buat sedikit, kurang. Ingin buat yang banyak, ya di dananya itu lagi. Jadi..., Anda tahu maksud kami, bukan?" Mary kasih isyarat kalau mereka mau pakai dananya Rosarie malahan.

Rosarie: "*Sweatdrop* Baiklah, tapi aku akan memberikan dananya nanti kalau aku sudah selesai dengan penciptaan baruku."

Mary: "Penciptaan baru?"

Rosarie: "Nah! Sebenarnya aku ingin menemuimu. Aku mau tanya, kamu tahu belerang tidak?"

Mary: "Tahu, Baginda. Mineral berwarna kuning yang kebanyakan ada di gunung berapi."

Jadi mereka tahu belerang toh?

Rosarie: "Kalau kalium nitrat?"

Mary: "Apa itu, Baginda? Saya baru tahu ini." Setuju yang lain juga.

Rosarie: "Hmm..., kalau potassium nitrate?"

Mary: "Kami pun tidak mengerti!"

Berarti mereka justru nggak tahu saltpetre.

[HIATUS] Bereinkarnasi Ke Dunia Lain Dan Membangun Negeri Di Dunia TersebutWhere stories live. Discover now