After Marriage O8

14.2K 1.1K 31
                                    

Di malam hari ini Haechan tidak bisa tenang. Dia selalu menatap waspada ke Mark yang biasa-biasa saja namun di balik itu semua ada hawa tak enak, hanya Haechan yang bisa rasakan.

"Sudah malam, sana pergi tidur. Nanti besok lagi main nya," ucap Mark.

"Yah~, padahal Lele masih seru main sama daddy." Chenle memajukan bibirnya kedepan. Mark hanya tertawa kecil seraya mengelus surai lembut Chenle.

"Besok kamu sekolah, kalau kesiangan bagaimana?"

"Yaudah, ga usah sekolah." Chenle tersenyum lebar senang.

"Ga ada! Kamu harus sekolah. Daddy capek-capek cari uang, kamu malah malas-malasan sekolah nya," sewot Haechan sejenak melupakan rasa waspada nya.

Chenle semakin menekuk wajahnya tak suka.

"Daddy sama mommy sudah mengantuk juga. Iyakan, mom?" Mark tersenyum mengerikan; menurut Haechan.

"Tid–ah, i-ya. Mommy udah ngantuk banget, sayang. Jadi sekarang Lele pergi tidur, mommy temenin deh."

Mau menjawab tidak tapi tak jadi karna tatapan tajam yang di layangkan untuknya dari mata elang Mark.

Lantas Chenle mengangguk senang seraya bangun dari duduk dan menarik Haechan semangat. Chenle paling suka tidur ditemani Haechan daripada Mark. Karna saat ditemani Haechan, Chenle akan di nyanyikan lagu kesukaan nya, di bacakan dongeng, dan yang paling disukainya adalah saat Haechan menepuk punggung Chenle dengan elusan sayang di kepalanya. Sedangkan Mark hanya memeluknya saja sampai dirinya tertidur sendiri.

Sebelum Haechan pergi, Mark membisikkan sesuatu di telinga nya.

"Saat Chenle sudah tertidur, segeralah ke kamar. Kalau kamu lama, hukuman nya akan bertambah," bisiknya.

Haechan meneguk ludahnya lalu mengangguk cepat. Setelah itu melangkah pergi dengan tergesa-gesa. Rasanya sesak saja jika di dekat Mark yang sedang mengeluarkan aura dominan nya.

* * *

"Ke kamar atau engga ya?" tanya Haechan pada dirinya sendiri.

Selepas Chenle tertidur, Haechan masih ada di kamar anaknya itu. Biasanya jika Chenle sudah tertidur, Haechan langsung keluar dan tidur bersama suaminya di kamar mereka. Tapi sekarang berbeda, sebab Mark akan memberinya hukuman yang sudah Haechan tahu beberapa tahun lalu. Waktu pertama kali Mark memberikan hukuman yang Haechan kira hanya di kurangi uang jajannya atau mengambil salah satu black card nya. Namun, semua itu salah setelah Haechan merasakan sakit di bokong dan tak bisa berjalan sampai seminggu, mungkin? Hukuman Mark tak main-main. Haechan agak takut jika mendapatkan nya lagi. Tapi sialnya, sekarang ini ia akan mendapat hukuman itu lagi.

Lama dengan perang batin dan pikirannya. Akhirnya Haechan memutuskan tidak akan ke kamarnya. Lebih baik ia cari aman dengan tidur bersama Chenle. Namun, sayangnya suara ketukan di luar membuat Haechan deg-degan antara takut dan panik.

"Bear, Lele sudah tidur? Jika sudah, cepatlah keluar." Suara berat yang terasa menyeramkan bagi Haechan terdengar di telinganya.

"Gimana nih? Mae, dad, kak. Tolongin anak dan adikmu ini." Haechan meremas pahanya.

Dan Mark di luar sana sudah dongkol karna Haechan tak kunjung datang menghampiri atau membalas ucapannya. Maka pintu Mark buka pelan, takut mengganggu tidur Chenle.

After Marriage [Markhyuck]Where stories live. Discover now