After Marriage O9 M

20.1K 1.1K 86
                                    

"Ayo kita mulai hukuman nya, bear."

Haechan meremang seketika itu juga. Apalagi Mark yang perlahan mendekati nya.

"M-mark. Please, stop it!"

Mark mengabaikan Haechan yang ketakutan terhadapnya. Mark hanya ingin segera melakukan hukuman yang akan ia berikan pada istri tercintanya.

Mark maju dan Haechan mundur sampai ke ujung handbed. Haechan menggeleng saat Mark menarik lengan nya kencang sampai Haechan jatuh tertidur.

Jari panjang Mark menyusuri dari wajah, leher, dan masuk ke dalam baju piyama Haechan yang tipis. Mark mengelus sensual perut Haechan dengan tatapan tajam nya melurus ke wajah Haechan dan turun di bibir hati merah alami itu.

Mark mendekatkan wajahnya ke Haechan yang langsung memiringkan kepalanya menolak Mark. 

Rahang Mark mengeras karna tolakan dari Haechan yang tak mau di cium olehnya. Maka Mark mencengkeram dagu Haechan kuat.

"Ah, sakit," ringis Haechan.

"Jangan menolak! Cukup menurut dan nikmati saja, mengerti!?" Mark berubah menjadi kasar. Dan ini yang tak diinginkan oleh Haechan saat Mark akan menghukumnya.

Air mata sudah keluar dari pelupuk matanya. Dengan terpaksa Haechan mengangguk karna tak mau mengambil resiko yang akan merugikan dirinya sendiri.

"Bagus! Sekarang ganti bajumu dengan kemeja ku. Ingat, hanya kemeja tidak dengan celana nya!"

Mark mundur memberi ruang Haechan untuk mengganti piyama nya.

Tanpa berlama Haechan bergerak cepat untuk mengambil sehelai kemeja yang ia ambil secara asal. Setelah kemeja ada di tangan nya, Haechan melirik takut ke Mark yang ternyata memperhatikan dirinya.

Haechan akan melangkah pergi ingin mengganti baju di kamar mandi. Jika Mark tidak sedang seperti itu si Haechan bisa langsung berganti baju disini. Tapi sekarang situasinya sedag berbeda.

Mark melihat Haechan akan berjalan menuju arah kamar mandi langsung menghentikan nya.

"Tidak di kamar mandi, ganti disini saja!" perintahnya mutlak.

Ingin menolak tapi rasa takut lebih mendominasi nya. Jadi Haechan memilih menuruti perintah dari Mark. Mulailah Haechan membuka baju atasnya dengan cepat tanpa mau berlama-lama. Setelah terlepas barulah celana panjang nya yang akan di lepas. Posisinya membelakangi Mark, jadi saat celana terlepas bokong bulat nya langsung tertampang jelas di mata tajam Mark.

Mark pun bersiul melihat bokong indah milik istrinya yang sangat ingin ia tampar atau memberikan tanda disana.

Haechan yang mendengar siulan Mark berusaha diam menahan emosi nya. Saat semuanya sudah terlepas bahkan celana dalamnya pun. Kini Haechan meraih kemeja di bawahnya lalu memakai nya. Setelah terpakai, Haechan akan ganti memakai celana dalamnya lagi. Tapi Mark menghentikan dan melarangnya untuk tidak memakai celana dalam.

"Tanpa celana dalam, bear."

Haechan mengigit bibirnya menahan amarah yang ingin segera meledak. Tapi seberusah mungkin di tahan. Nanti jika benar terjadi, Mark akan marah dan menambah lagi hukuman nya. Ia kan tidak mau dan sangat ingin segera selesai, tapi kenapa waktu begitu lambat rasanya.

After Marriage [Markhyuck]Where stories live. Discover now