After Marriage 2O

13.2K 1K 109
                                    

Hari-hari semakin berlalu. Usia kehamilan Haechan semakin bertambah seiringnya waktu. Yang awalnya 2 bulan maka kini 7 bulan, sangat cepat rasanya. Dan saat ini Haechan sedang mengeluh dirinya sendiri yang menurutnya sangat gemuk, walaupun benar tapi ia tidak menyukainya. Padahal itu juga karena anaknya sendiri yang terus merasa lapar. Dulu sewaktu Haechan berada di trimester pertama, dia sering mengalami morning sickness parah dan penurunan nafsu makan sampai berat badannya menurun. Namun, sekarang kebalikannya. Dimana Haechan non stop makan. Akan menjelang tidur pun Haechan harus mengunyah sesuatu dulu hingga perut nya merasa kenyang.

"Aku gendutan!!!" pekik Haechan sambil menatap dirinya di cermin full body.

Mark yang duduk di sofa sedang mengerjakan laporan yang di berikan oleh Jihyo hanya menatap malas kearah Haechan yang dari tadi teriak begitu terus.

"Mark, aku ko gendutan si!?"

Haechan dengan perut besarnya melangkah cepat menuju Mark yang memperingatkan agar berhati-hati saat berjalan.

"Bear, astaga. Hati-hati." Sontak Mark berdiri cepat akan membantu istrinya berjalan.

"Jawab jujur! Aku gendutan apa engga?!"

"Tidak, kamu tidak gendut. Mendingan sekarang kamu duduk tenang di samping aku sambil temani aku yang selesaikan pekerjaan, ok?"

"Bohong! Keliatan banget aku gendutan."

"Ok, fine. Kamu emang gendut."

"TADI KATANYA NGGA!" Haechan menghentakkan kakinya seraya duduk sambil bersedekap dada.

Mark memilih tidak membalas karena percuma yang ada ia akan selalu salah di mata Haechan. Lebih baik melanjutkan pekerjaannya yang lebih banyak dibandingkan saat di perusahaan.

Mark lebih siaga sekarang, karena takut kejadian dimana Haechan jatuh pingsan di toilet sebab akan melahirkan. Jadi Mark memutuskan akan bekerja di rumah saja.

Menit berlalu dan Haechan mulai merasa lapar lagi, padahal beberapa saat lalu Haechan baru saja memakan potongan semangka milik Mark yang harus Mark relakan demi istri dan bayinya. Tidak hanya semangka, tapi ada chicken, burger dan makanan KFC lainnya yang Mark pesan untuk Haechan.

"Mark~ aku lapar, beliin makanan lagi~" Haechan menggoyang lengan Mark lalu menggelayut manja. Tidak lupa juga dengan puppy eyes yang Haechan tunjukkan kepada Mark agar mau menuruti keinginannya.

Mark menggigit bibirnya menahan kegemasan dengan tatapan bak anak anjing untuknya. Mark jadi tidak kuasa menolaknya.

"Hahh..." Mark menghembuskan nafasnya, "ok, mau apa?"

Haechan tersenyum lebar amat menggemaskan.

"Mau seblak ceker, yang super pedas~"

"No pedas!"

"Ahh!! Mau yang pedas pokoknya!!"

"Bear, kamu ga kasihan sama baby yang nanti sakit perut?"

Haechan diam sejenak lalu menatap kebawah seraya mengelus perutnya. Kemudian Haechan mendongak kembali dengan bibir yang melengkung kebawah.

"Yaudah, no pedas. Tapi, sebagai gantinya aku mau di suapin sama Hyunjin!"

Mark melototkan matanya.

"Apa-apaan! Tidak boleh!"

"KAMU JAHAT! MASA GA MAU NURUTIN KEMAUAN BABY!!"

"Kamu sudah tidak di masa mengidam lagi, jadi jangan mengada-ada."

After Marriage [Markhyuck]Where stories live. Discover now