After Marriage 13

11.5K 1K 83
                                    

Semenjak dimana Haechan memergoki Mark bersama wanita itu. Kebungkaman Haechan masih berlanjut. Haechan ingin membicarakan perihal itu, namun waktunya tidak pas. Nanti, jika dirasa ada peluang yang bagus akan Haechan bicarakan langsung.

Tapi, Mark semakin menjadi-jadi. Yang tadinya tidak pernah marah sekarang sering. Bahkan hanya hal sepele pun Mark marah-marah. Haechan merasa Mark banyak berubah. Apa karna adanya wanita itu Mark berubah begini? Jika iya, Haechan harus segera bertindak. Rumah tangganya tidak mau hancur begitu saja hanya karna wanita murahan yang masih tidak ia kenali. Chenle juga masih terlalu muda jika Haechan dan Mark bercerai. Chenle masih membutuhkan kedua orangtuanya untuk menggapai mimpi dan lainnya.

Dan lagi-lagi di pagi hari ini saat Mark akan berangkat kerja, dia marah-marah hanya karna jas yang akan dia kenakan lupa Haechan cuci jadi masih menumpuk di pakaian kotor lainnya. Padahal kalau mau Mark bisa pakai yang lain, kan masih banyak jas lainnya.

"Makanya, kalau habis aku pakai langsung cuci!"

Haechan menunduk sambil menahan amarahnya mendengar omelan Mark yang terus menerus.

"Kan bisa pakai yang lai..."

"Tidak bisa!! Aku ingin memakai itu hari ini, Haechan!"

Deg.

Wow. Sekian lamanya Mark baru memanggil namanya tanpa embel-embel bear, sayang, atau mommy. Hatinya terasa di remas kencang menimbulkan rasa perih yang amat sakit.

"Maaf."

Pada akhirnya Haechan hanya bisa meminta maaf bila hatinya sudah sakit karna ucapan Mark yang entah di sengaja atau tidak selalu menyakiti hatinya.

"Sudahlah. Aku langsung berangkat, kamu sarapan berdua sama Lele saja."

Mark berlalu pergi setelah memilih jas asal-asalan. Mark pergi tanpa mengecup bibir Haechan seperti biasanya.

* * *

Malam sudah kembali menyapa begitu cepat. Dan sekarang ini jam menunjukkan pukul 1 malam. Haechan tetap setia menunggu kepulangan Mark di ruang tamu hanya di temani televisi yang menyala dan secangkir susu hangat agar Haechan tetap terjaga.

Haechan khawatir dengan Mark yang tak kunjung pulang walau jam sudah 1 malam. Apa yang suaminya lakukan di luar sana? Memang pekerjaan Mark di kantor banyak sekali, tapi Mark selalu mengerjakan sisanya di rumah.

Lalu tidak lama kemudian pintu di buka dan muncul lah Mark yang berjalan sempoyongan seperti habis mabuk.

Haechan segera menghampiri Mark dan ingin membantu Mark berjalan tapi di tolak kasar oleh Mark.

"Tidak usah. Aku bisa sendiri."

Mulut Mark mengeluarkan aroma alkohol begitu menyengat. Haechan menutup Indra penciuman nya sambil mengikuti langkah kaki Mark menuju kamar. Haechan takut Mark jatuh saat menaiki tangga dengan kondisinya yang mabuk.

"Aku siapin air hangat, nanti kamu langsung mandi," ucap Haechan sambil membuka sepatu Mark yang langsung membaringkan tubuhnya di ranjang.

"Hm."

Setelah sepatu Haechan beralih ke sabuk pinggang di celana panjang Mark. Haechan membuka nya dengan telaten sampai tak menyadari tatapan bahaya dari Mark tertuju padanya.

"Kamu mandi aku siapa air susu, buat hilangin mab—AH!"

Tubuh nya dihempas kencang oleh Mark hanya dengan sekali tarikan. Haechan terkejut tentu saja karna secara tiba-tiba tubuhnya ditarik dan dihempaskan ke ranjang.

After Marriage [Markhyuck]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora