After Marriage 12

12.1K 1K 125
                                    

"Mark, sekarang jadikan ajak aku sama Lele ke Bali?" tanya Haechan.

Haechan serta Mark ada di ruang keluarga tengah menikmati hari libur di minggu ini. Mark memang berjanji akan mengajak Haechan dan Chenle pergi ke Bali setelah masalah di perusahaan selesai.

"Nanti saja. Pekerjaan ku di kantor masih banyak Karna masalah waktu lalu."

Masalah penggelapan uang perusahaan sudah Mark selesaikan. Tinggal kerugian yang lumayan besar harus Mark urus. Makin kesini Mark jarang berkumpul dengan keluarganya. Lebih sering berada di kantor.

"Ga bisa dong. Kamu kan udah janji sama aku dan Lele. Masa kamu ingkar janji kamu sendiri cuman karna pekerjaan? Ini keluargamu loh, Mark. Harusnya lebih diutamain daripada kerjaan."

Haechan sungguh kesal dengan perubahan Mark yang selalu ingkar dengan janjinya sendiri. Dulu tidak seperti itu.

"Tidak usah lebay. Selesai pekerjaan ku, nanti juga aku ajak kalian ke Bali."

"Tapikan..."

Ucapan Haechan terpotong karna suara dering telpon dari ponsel Mark yang langsung di jawab oleh Mark. Jika kalian bertanya dimana Chenle, jawaban nya dia sedang bermain ke rumah grandma Ten dan grandfa Johnny.

"Baik. Saya akan kesana."

"..."

"Ya, tunggu saja di ruangan saya. Tidak lama lagi saya akan kesana."

"..."

Tut.

Mark mematikan telpon lalu beranjak akan pergi. Sontak saja Haechan hentikan Mark yang sangat tampak terburu-buru itu. Mau kemana lagi suaminya itu? Ini kan hari minggu, pikir Haechan.

"Mau kemana? Ini hari libur, Mark!"

Mark menghela nafasnya mencoba bersabar dengan sifat menjengkelkan Haechan menurutnya.

"Bear, aku harus cepat ke kantor karna sekertaris ku melapor ada kesalahan di laporan kerugian penggelapan uang waktu itu."

"Tapi kenapa harus di hari libur gini? Senin juga kan bisa."

"Lebih cepat lebih baik!" tegas Mark.

"Terus gimana kalo Lele pulang dan nanyain kamu yang mau ajak dia ke Bali?"

"Kamu beri alasan apa saja. Sudah ya, aku harus pergi sekarang."

Mark pun berlalu pergi hanya menggunakan pakaian santainya. Haechan yang di tinggalkan mendesis marah disertai tatapan penuh kecurigaan.

Setelah masalah yang waktu itu selesai Haechan sering mencurigai Mark yang jarang sekali di rumah dengan alasan berada di kantor mengurus kerugian besar dari penggelapan uang karyawannya. Biasanya Mark selalu pulang tepat pada pukul 11 malam, seburuk apapun masalah nya. Dan lagi satu Mark sering kali lupa atau mengingkari janjinya sendiri.

Maka dari itu Haechan memutuskan akan mengikuti kemana perginya Mark, apa benar ke perusahaan atau ke tempat lain nya?

Pikiran buruk mulai berdatangan ke kepala cantiknya. Seperti, Mark yang diam-diam memiliki wanita atau submissive simpanan. Haechan tahu tidak seharusnya berpikir buruk terhadap suaminya sendiri. Tapi mau bagaimana lagi, pikiran seperti itu datang tanpa di minta nya.

Selepas menit lalu Mark pergi. Haechan pun ikut pergi menggunakan mobilnya sendiri.

* * *

Haechan sempat mengganti pakaian nya dengan yang lain, agar disaat Mark melihat ada yang mengikutinya tidak akan menyangka jika itu Haechan.

Haechan menepikan mobilnya lebih jauh dari jangkauan penglihatan Mark. Haechan tetap di dalam mobil tapi kaca di turunkan untuk memperhatikan gerak gerik Mark.

Pikiran buruknya sedikit berkurang lantaran Mark yang benar pergi ke perusahaan dan masuk ke dalamnya. Namun, itu semua tidak mampu membuat kecurigaan nya sedikit berkurang sampai nanti Mark keluar dari perusahaan dan akan kembali pulang ke rumah.

Haechan terus melihat ke sana dengan tatapan yang amat tajam seolah tidak mau ketinggalan barang sekecil apapun. Lalu kemudian, Haechan melihat jika Mark keluar dari perusahaan nya dan berniat masuk ke dalam mobil namun di hentikan oleh seorang wanita yang memegang lengan Mark begitu dekat sampai menekan ke payudara wanita itu. Walaupun tempatnya agak jauh, tapi mata nya masih bisa melihat dengan jelas.

Haechan meremas setir mobilnya kuat sembari melihat Mark yang dipeluk lengan nya oleh wanita lain. Yang tadinya pikiran negatif nya akan mulai hilang malah semakin memburuk. Apalagi Mark yang masuk ke dalam mobil bersama wanita itu.

Haechan bersiap menyalakan mesin mobilnya lagi dan melaju pergi mengikuti mobil Mark yang pergi ke arah lain, tidak kearah jalan menuju pulang ke rumah.

Menit kemudian mobil Mark sampai di depan rumah besar. Haechan menepikan mobilnya lagi, tapi kali ini ia keluar dari mobil ingin melihat lebih jelas siapa wanita yang tiba-tiba datang dan memeluk lengan suaminya itu. Saat wanita itu datang wajahnya terhalang rambutnya yang panjang, jadi cukup sulit untuk Haechan melihatnya.

Dan kini Haechan bisa melihat semua lekukan wajah wanita itu yang menoleh singkat ke belakang dimana Haechan langsung bisa merekam jelas wajah wanita itu di kepalanya. Tapi sepertinya wanita itu tidak asing baginya.

Haechan tidak ingin memikirkan itu dulu karna seorang perempuan sekitar 6 tahunan keluar dari ruang besar itu dan berlari ke Mark lalu memeluknya dengan Mark yang merentangkan kedua tangannya menyambut pelukan anak kecil itu.

Hati Haechan terasa di tusuk ribuan jarum sambil menyaksikan Mark bersama wanita serta anak wanita itu. Sebab, telinganya sempat mendengar teriakkan khas suara anak kecil memanggil wanita itu mama.

Haechan memandang Mark, wanita dan anak kecil itu  yang tampak seperti keluarga kecil bahagia. Haechan menahan air mata dengan cara mendongak keatas menatap langit yang sangat cerah tidak secerah perasaan nya yang mendung.

Merasa cukup dengan menahan air matanya, Haechan menurunkan kepalanya tak lagi mendongak. Dirinya akan pergi saja karna tidak tahu akan sekuat apa lagi menahan air mata keluar. Namun, sebelum itu Haechan mengeluarkan ponsel dan memotret dari jarak dekat disaat Mark menggendong anak kecil dengan wanita yang tersenyum senang. Foto ini akan ia gunakan sebagai bukti nantinya.

Tetapi saat Mark pulang kerumah Haechan tidak akan langsung menanyakan perihal ini. Ia akan memendamnya sebentar untuk memastikan lebih akurat lagi jika Mark benar atau tidak telah berselingkuh darinya dan sudah memiliki keluarga baru lagi.

Haechan tidak boleh gegabah. Seberusah mungkin ia harus terlihat biasa-biasa saja nantinya, agar Mark tidak menaruh curiga dengan sikapnya yang akan berbeda.

Tbc.

Alur after marriage aku buat cepet, engga slow.
Jadi kalo kalian bertanya2 atau apalah itu, kenapa alurnya begini? Dan jawaban nya yg tadi.

After Marriage [Markhyuck]Onde histórias criam vida. Descubra agora