Bonus Chapter : Chenji

16.9K 1K 126
                                    

"DIEM!" teriak Haechan pada dua anak laki-laki berbeda usia tengah memperebutkan tempat duduk di kursi.

Laki-laki yang lebih tua menyahuti Haechan.

"Hao, ga mau ngalah sama aku mom~"

"Harusnya kakak yang ngalah! Aku kan adik kakak."

Sudah di tebak dua anak laki-laki itu siapa bukan?

Benar, keduanya adalah Jung Chenle dan Jung Hao. Chenle tumbuh menjadi laki-laki menggemaskan sama seperti Haechan, begitu juga dengan Hao. Saat ini umur Chenle 17 tahun, Chenle berada di sekolah menengah atas di kelas 11. Sementara Hao masih berumur 7 tahun dan masih sekolah dasar di kelas 1.

Kalau di pikir-pikir lagi keduanya tumbuh dengan cepat. Padahal rasanya baru kemarin Chenle merengek ingin boneka lumba-lumba yang sudah penuh di kamar nya dan Hao juga rasanya baru lahir. Namun, waktu cepatlah berjalan tanpa kita sadari. Maka dari itu, waktu adalah hal paling berharga yang tidak bisa kita lewatkan.

"Kakak duduk di situ dan Hao duduk di samping daddy," suruh Haechan.

"Ko gitu?! Kenapa Lele duduk di sana, terus Hao duduk di samping daddy! Lele juga kan mau duduk di deket daddy." Chenle mencebikkan bibirnya sambil bersedekap dada.

Lalu datanglah sang kepala keluarga yaitu Mark Jung. Daddy anak dua itu malah semakin terlihat hot di umurnya yang tak muda lagi. Kadang banyak orang mengira Mark masih lajang dan Haechan langsung berkoar-koar marah tidak terima Mark di pandang seperti itu.

"Masih pagi sudah ribut, kenapa hm?" Mark berkata seraya mengecup bibir Haechan.

"Plis deh, mom, dad. Kalo mau ciuman jangan di depan kita. Mata Lele kan jadi ternodai."

"Eleh. Sok-sokan ternodai kamu. Emang mommy ga tau kalo kamu diem-diem suka sama Jisung."

Chenle memolotkan matanya dengan pipi tersipu.

"Ih! Ngga ya! Lele mana mungkin suka sama bocah ingusan itu, idih." Chenle mengelak sambil berpura-pura akan mengambil nasi sebanyak mungkin tanpa Chenle sadari.

"Kakak banyak banget ambil nasi nya. Kakak lagi lapar ya?" tanya Hao polos.

Chenle akhirnya disadarkan oleh ucapan adiknya barusan.

"Astaga! Banyak banget." Chenle akan menaruhnya kembali ke wadah, namun di hentikan oleh Haechan.

"Ets. Ga boleh di kembaliin. Harus di habisin!"

"Mom yang bener aja. Liat nih, banyak banget tau."

Haechan mengendikkan bahunya dan kemudian mulai mengambili makanan pagi ini untuk suaminya.

Chenle dan Hao sudah duduk ditempat yang Haechan suruh. Karena percuma menolak pun karna pada akhirnya keduanya tetap akan duduk di situ.

"Hihi. Selamat makan banyak, kak~" ejek Hao dengan senyum lebarnya yang mana sangat menyebalkan dimata Chenle.

Hanya delikan tajam yang Chenle berikan untuk Hao. Kalau tahu begini punya adik, sudah dari dulu Chenle menolak diberikan adik. Huh. Rasanya ingin Chenle give away kan adiknya di akun sosial medianya saja. Karena banyak juga yang ingin memiliki adik seperti Hao.

Tapi sayangnya Chenle tidak bisa melakukan itu, sebab nanti uang jajannya di potong mommy. Belum lagi daddynya yang akan berhenti membelikan game keluaran terbaru untuknya.

* * *

Mark sudah sampai mengantarkan dua anaknya di depan sekolah. Sekolah Chenle dan Hao berdekatan hanya saja di halangi oleh gang jalan menuju tempat yang biasanya anak-anak bandal membolos. Ini memudahkan Mark agar tidak kesusahan menjemput serta menghantar anak-anak nya.

After Marriage [Markhyuck]Where stories live. Discover now