How?

13.4K 2.9K 1.7K
                                    

        

Hai, Hacin? Vote ke berapa nih?

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.



Hai, Hacin? Vote ke berapa nih?

Aku gak tau gmana gambarin part ini, tapi semoga kalian suka ya?

Jangan lupa spam comment di setiap kalimat yang berkesan 🍭

.
.
.
.

Hari pernikahan harusnya menjadi hari yang berkesan untuk setiap pasangan yang menjalankannya, harusnya menjadi hari yang istimewa dan akan selalu diingat.

Pesta pernikahan itu digelar dengan sedemikian rupa, Aelyn sendiri pun tetap takut, karena dia masih tidak mengira juga bahwa hari ini akan terjadi.

Waktu Aelyn bertemu dengan keluarganya beberapa waktu yang lalu, Aelyn tidak banyak bicara, Aelyn mungkin merindukan bibi dan sepupunya yang datang seakan mereka sama sekali tidak merasa bersalah. Padahal, Aelyn sebenarnya menunggu tindakan kecil seperti Bibinya menanyakan kabar, atau mungkin setidaknya terlihat merasa bersalah karena Aelyn sudah didorong untuk masuk ke labirin itu.

Tapi, tidak sama sekali.

Aelyn tidak meminta banyak pada pertemuan itu, dia hanya meminta lukisan Ibunya saja, apakah boleh diminta? Tapi, pihak dari kerajaan Aelyn tidak mengizinkannya dengan alasan lukisan itu hanya satu dan akan menjadi aset negara. Bahkan, Bibinya juga malah memperingatkan bahwa Aelyn mungkin saja akan menyusahkan, menjelaskan bahwa Aelyn berbeda dari kebanyakan putri yang lainnya, menceritakan betapa Aelyn dulu malas untuk belajar dan bergaul. Padahal, kenyataannya, Aelyn malah yang disisihkan.

Aelyn tidak mengerti, kenapa dia diperlalukan seperti ini, tidak ada daya baginya juga untuk menepis semua itu, karena dia masih meyayangi Bibinya. Mungkin dengan dia pergi, beban kerajaan akan menghilang juga.

Hingga akhirnya Aelyn pasrah, menjalani kehidupannya yang sekarang. Menjadi istri dari Pangeran Jayvee yang tidak mencintainya sama sekali.

Itu benar, dan mungkin rasa kesal Vee makin bertambah karena mengingat hal memalukan saat pernikahan, di mana Aelyn malah sempat terjatuh saat berjalan menuju ke mimbar, saat Aelyn diam saja dan tidak mengerti ada beberapa kalimat yang wajib dia ucapkan juga jadi harus sedikit diajari, belum lagi saat proses menjalankan tradisi saling membantu untuk meminum anggur, Aelyn ketika membantu Vee minum anggur dari gelas emas, anggurnya jadi sedikit tumpah lewat bibir Vee dan turun ke dagu karena tangan Aelyn gemetar.

Belum lagi saat itu bergantian, Vee yang sudah menahan malu mencoba tetap tenang, dan perlahan membantu Aelyn minum, memberikan Aelyn tatapan tajamnya karena Aelyn sempat mundur saat gelas itu mendekat, Aelyn tidak suka bahunya. Vee menegaskan untuk menelan satu kali saja lewat tatapan tajamnya, tapi saat itu masuk ke mulut Aelyn malah sebagian langsung disemburkan pada Vee. Mengenai wajah dan pakaiannya.

ColeumOnde histórias criam vida. Descubra agora