Braid and Lips

12.9K 2.6K 1.7K
                                    


Yeayyyy! Akhirnya sampai di part ini! Siap untuk ngakak dan emosi lagi?

Kalian tim baca sambil matiin lampu atau tim baca pas lampu terang? 😂

Ada yang baca sambil ngecas? 🤣😂

Hehe, btw ini kan sebelumnya buat vote ya. Aku mutusin buat ambil votenya di IG howseries.project karena sedikit lebih akurat daripada di WP kalau by comment karena mungkin satu orang yang komen berkali-kali.

Jadi yang emang adalah, pilihan B, Vee langsung nyamperin Aelyn!

Oke!

Ini adalah bab dari hasil vote kalian!

Ini adalah bab dari hasil vote kalian!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat menikmati ya!


semoga tidak menyesal memilih ini!

Jangan lupa vote dan komen receh yang mengocok perutnya syg 🙊

😗😗😗
.
.





Suara itu sebenarnya terdengar sedikit menganggu bagi Vee, tapi dia sangat yakin bahwa hanya ada dia dan Aelyn di sini. Dia sejak awal sudah memastikan tidak ada orang di sini, karena Vee hari ini ingin mengajari Aelyn hal yang sangat rahasia.

         Harusnya hanya ada mereka berdua di sini.

         Vee menghela napas, dan melanjutkan langkahnya, karena dia takut Aelyn terlalu jauh untuk melangkah, dan makin banyak yang melihat istrinya itu menangis sambil berjalan. Nanti, pertanyaan muncul lagi tentang dirinya yang menjadi penyebab dari tangisan Aelyn itu.

         Saat Vee akan keluar, Vee juga menoleh lagi sempat dan melihat seekor tikus berlari. Dia rasa, itu jawabannya.

         Vee lalu menghela napas.

         Perpustakaan ini memang butuh perawatan lagi.

         Sesampainya di luar, dia langsung mengambil jalan pintas untuk menebak ke mana Aelyn akan melangkah. Hanya butuh beberapa saat sampai dia bisa sampai lebih dulu, muncul dari balik dinding dan berdiri di depan koridor.

         Melihat Aelyn yang tengah berjalan sambil menggerutu itu tiba-tiba memberhentikan langkah. Tercengang melihat Vee.

         "Kau pikir sopan saat kau pergi begitu saja?" Vee melihat kedua tangannya.

         Aelyn menundukkan kepala. Tidak menjawab apa pun, hanya mengusap sisa air matanya. Suasana hatinya sangat buruk karena dimaharahi oleh Vee.

ColeumWhere stories live. Discover now