A Smile

10.7K 2.6K 2.8K
                                    

Hi syg? Apa kabar?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Hi syg? Apa kabar?

Siapa yang udah nungguin ini banget?

Jangan lupa vote dulu yakk 😘

Kalian baca ini pas batre HP berapa persen?

yaudah ye ya, langsung aja yang kangen sama Pangeran nyebelin, cuss baca, jangan lupa komen recehnya syg 😘

.
.
.

Vee sungguh menarik satu tali dari gaun tidur yang dikenakan Aelyn. Membuat Aelyn kini terkejut dan berkedip beberapa kali, tanpa sadar punggungnya sudah menempel di sandaran kursi dengan dia yang kebingungan melihat tatapan Vee.

         "K-kenapa?"

         Aelyn sebenarnya gugup ketika melihat gaunnya sekarang jauh lebih longgar, apalagi saat Vee menarik tali itu makin ke atas sehingga pria itu bisa mengapit talinya di antara dua giginya. Vee masih menatap Aelyn dengan intens.

         Kemudian, dia memajukan wajahnya.

         Membuat Aelyn makin membenamkan dirinya ke belakang, makin mundur. Napas Aelyn mulai tidak teratur, jantungnya pun begitu. Vee mendengar itu, lalu menarik tali itu dari bibirnya.

         "Apa yang kau rasakan?" tanya Vee dengan suara beratnya.

         Aelyn bingung menjawabnya, dia tidak belajar banyak kosakata atau cara mengolah kalimat yang benar. Tapi, bibirnya sedikit gemetar, saat berkata. "Ta-takut..."

         Kala itu Vee langsung menghela napas jengah. "Kau takut apa? Memangnya aku mau memakanmu?"

         Aelyn mungkin tidak merasa takut, dia merasa gugup. Tapi, dia bingung mengatakannya, otaknya tidak bisa berpikir dengan baik di saat-saat seperti ini. Pada akhirnya hanya bisa menatap Vee, merasa bersalah. "M-maaf."

         Vee lalu memundurkan badannya.

         Lalu, memberikan tali itu lagi pada Aelyn. Dia meletakkannya di tubuh Aelyn sebelum akhirnya dia duduk kembali ke posisinya. Vee mengatur napas. "Kau benar-benar tidak tahu apa-apa, ya?"

         Aelyn tampak bingung. Permen di tanganya masih ada, dia kembali menjilatnya. Sambil mencoba menebak-nebak. "Tidak tahu apa, membuat anak?" tanya lugu.

         Vee saking pusingnya, dia memijat kepalanya. "Bahkan, kau tidak tahu mengartikan kode dariku untuk memulainya."

         Aelyn tampak mencerna, dia melihat tali pakaiannya dan mencoba berpikir. "Hmm...." Gumamnya. "Apa ini memang harus begini langkah awalnya?"

ColeumWhere stories live. Discover now